"Dolphin Parenting", Model Pengasuhan yang Mengajarkan Resiliensi pada Anak

Candra Kartiko | Wahyu Astungkara
"Dolphin Parenting", Model Pengasuhan yang Mengajarkan Resiliensi pada Anak
Ilustrasi fun family (Pexels/Pavel Danilyuk)

Pada era serba digital sekarang ini, ada beragam model mendidik anak. Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah "Dolphin Parenting". Terinspirasi oleh perilaku lumba-lumba, pendekatan ini menekankan pada kelembutan, sambil tetap memberikan batasan dan disiplin kepada anak.

Lalu apa saja manfaat mempraktekkan pengasuhan anak model dolphin? Silahkan menyimak ulasannya di sini.

BACA JUGA: Punya Keluarga yang Narsis? Berikut 7 Tips Menghadapinya

1. Menguatkan bonding dengan anak

Dolphin parenting menekankan pentingnya hubungan yang erat antara orang tua dan anak. Dengan memberikan perhatian yang hangat dan penuh kasih sayang, orang tua dapat membangun ikatan emosional yang kuat dengan anak-anak mereka.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gopnik (2016), anak-anak yang merasa dicintai dan diperhatikan oleh orang tua mereka cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan mereka di masa depan.

2. Mengembangkan kecerdasan emosional

Dolphin parenting juga membantu dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak. Dalam pendekatan ini, orang tua diajarkan untuk mengenali dan memahami emosi anak mereka, serta membantu mereka mengelola emosi tersebut dengan baik.

Berdasarkan laporan studi oleh Brackett (2017), anak-anak yang mampu mengelola emosi mereka dengan baik cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan lebih sukses dalam kehidupan.

3. Mendorong kemandirian dan tanggung jawab

Salah satu aspek penting dari dolphin parenting adalah memberikan anak-anak kesempatan untuk mengambil tanggung jawab dan menjadi mandiri. Dalam pendekatan ini, orang tua memberikan anak-anak mereka kebebasan untuk mengambil keputusan dan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.

Assessment yang dilakukan oleh Lythcott-Haims (2015) menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi kesempatan untuk mengambil tanggung jawab cenderung lebih mandiri dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan.

4. Mendorong kreativitas dan eksplorasi

Dalam dolphin parenting, orang tua mendorong anak-anak mereka untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri. Mereka memberikan dukungan dan dorongan yang diperlukan untuk mengembangkan kreativitas anak-anak mereka.

Adalah Csikszentmihalyi (1996) yang mengungkapkan jika anak-anak yang didorong untuk mengeksplorasi minatnya cenderung lebih kreatif dan memiliki kemampuan berpikir yang lebih fleksibel.

BACA JUGA: 3 Keuntungan Berani Speak Up sebagai Seorang Mahasiswa

5. Meningkatkan resiliensi anak-anak

Dolphin parenting juga membantu dalam mengembangkan resiliensi anak-anak. Dalam pendekatan ini, orang tua mengajarkan anak-anak mereka untuk menghadapi tantangan dan mengatasi kegagalan dengan kepala tegak.

Penjangkauan yang dilakukan oleh Masten (2018) juga menyebutkan bahwa anak-anak yang memiliki tingkat resiliensi yang tinggi cenderung lebih mampu mengatasi stres dan memiliki kesejahteraan yang lebih baik secara mental.

6. Menciptakan lingkungan belajar yang positif

Terakhir, dolphin parenting menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi anak-anak. Dalam pendekatan ini, orang tua menghargai proses belajar lebih dari hasil akhir, dan memberikan penguatan positif yang memotivasi anak-anak mereka. 

Itulah enam manfaat mengaplikasikan model dolphin parenting seperti yang dijelaskan oleh sumber tulisan Dolphin Parenting What Are Parenting Styles?.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak