Review Film Korea 'Unlocked', Aksi Im Siwan dalam Meretas Data Ponsel

Hayuning Ratri Hapsari | Inggrid Tiana
Review Film Korea 'Unlocked', Aksi Im Siwan dalam Meretas Data Ponsel
Poster film Unlocked (IMDb)

Film "Unlocked" diadaptasi dari novel Jepang karya Akira Teshigawara. Film ini disutradarai oleh Kim Tae Joon dan telah tayang di Netflix bulan Februari 2023 lalu.

Film ini mengisahkan tentang Nami (Chun Woohee), wanita muda yang tersesat di malam hari dan kehilangan ponselnya di dalam bus. Keberuntungannya berubah ketika ponselnya ditemukan oleh Junyeong (Im Siwan) yang merupakan seorang pembunuh berantai.

Sementara itu, detektif Jiman (Kim Heewon) berusaha menghentikan Junyeong sebelum ia melakukan aksi pembunuhan berikutnya.

Review Film Unlocked

Premis film dengan konflik antara korban, pembunuh, dan detektif mungkin terdengar klise, namun fokus film ini ada pada ponsel yang menambah kesan menarik.

Ponsel kini menjadi alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan film ini berhasil membangun ketegangan dengan mengeksplorasi betapa rentannya terhadap privasi melalui perangkat ini.

Karakter Nami yang sederhana, tanpa latar belakang tragis, sejalan dengan alur cerita. Meskipun tidak kompleks, karakter ini dengan mudah dapat dipahami, membuat penonton merasakan ancaman yang dihadapinya. Namun, kekurangan film ini terletak pada eksekusi plot yang terganggu oleh lubang plot yang mencolok.

Dalam genre thriller, keakuratan logis menjadi krusial, dan film ini terlihat kesulitan menghindari lubang plot yang memunculkan pertanyaan. Meskipun ada upaya memberikan pembenaran, seperti melalui hubungan karakter Jiman, film ini kurang mendalami aspek emosional tersebut.

Meskipun pada awalnya film karya Kim Tae Joon menarik minat saya, saya merasa bahwa pengembangan sifat ketakutan terhadap pengawasan melalui ponsel tidak ditangani secara memadai.

Meskipun ponsel Nami telah diretas, film ini terasa kurang mendalam untuk menciptakan ketegangan yang diharapkan dari sebuah film thriller psikologis.

Penggambaran karakter Nami sebagai korban tampaknya sedikit singkat, sehingga kurang memberikan kesan sebagai protagonis yang kuat. Walaupun saya dapat merasa simpati terhadap penderitanya, hubungan emosional ini hanya terjalin sebentar.

Di sisi lain, karakter Junyeong, yang diperankan oleh Im Siwan, meski memiliki sikap yang tenang, terasa terlalu apatis dan kurang mampu memikat penonton sepanjang film. Kurangnya perasaan emosional dapat mengurangi daya tarik karakternya.

Karakter ayah Nami, seorang detektif yang merasa bersalah atas keterasingannya selama tujuh tahun dari putranya, muncul sebagai elemen yang kurang kuat. Perannya terasa lemah dan kurang mendalam, memberikan kesan bahwa penggambaran karakter tidak sepenuhnya dijelajahi dengan baik.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, film ini mungkin tidak sepenuhnya memenuhi harapan dalam membentuk hubungan yang kuat antara korban, pembunuh, dan detektifnya. 

Namun secara keseluruhan, "Unlocked" memiliki potensi besar dengan premis yang kuat dan pilihan fokus yang menarik. Dengan perbaikan pada eksekusi plot dan lebih banyak pengembangan karakter, film ini dapat menjadi pengalaman thriller yang lebih memuaskan.

Meskipun demikian, unsur ponsel sebagai pusat cerita memberikan lapisan tambahan yang membuat film "Unlocked" tetap layak untuk ditonton.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak