Review Series True Detective: Night Country, Mengungkap Misteri di Alaska

Hernawan | Athar Farha
Review Series True Detective: Night Country, Mengungkap Misteri di Alaska
Foto Series True Detective: Night Country (Rotten Tomattoes)

“True Detective: Night Country”, adalah musim keempat dari antologi True Detective yang sangat diperhitungkan. Series ini tayang perdana pada 14 Januari 2024 di HBO dan selesai di episode enam pada 18 Februari 2024. 

Series kriminal ini, mengisahkan penyelidikan detektif Elizabeth Danvers (Jodie Foster) atas hilangnya sekelompok ilmuwan dari stasiun penelitian Arktik di Ennis, Alaska. Bersama rekannya, polisi negara bagian Evangeline Navarro (Kali Reis), keduanya memasuki dunia yang terisolasi dan gelap selama 60 hari tanpa matahari.

Dalam mengungkap misteri ini, Elizabeth dan Evangeline harus menghadapi tantangan ekstrem dan konflik personal mereka sendiri. Latar belakang Alaska yang dingin dan suram menjadi saksi bisu dalam menggambarkan kehidupan di kota tambang yang terpencil. Sementara penyelidikan berlangsung, banyak misteri yang perlahan-lahan tergali. 

Elizabeth Danvers, yang diperankan dengan piawai oleh Jodie Foster, sudah sangat melekat di benak pecinta film misteri kriminal semacam ini. Terus ada Kali Reis, dalam perannya sebagai Evangeline Navarro, cukup mampu mengimbangi sang karakter utama. Maka dari itu, dinamika antara Foster dan Reis sebagai pasangan detektif berhasil terbangun, kendatipun ada pertentangan di sepanjang plotnya. 

Akting luar biasa dari Foster dan Reis menjadi poin kunci dalam membawa nyawa series ini. Keduanya berhasil menunjukkan emosi, konflik, dan kerjasama yang beragam. Yang mana, hal demikian menciptakan keterikatan emosional yang kuat dengan penonton. 

Issa Lopez, yang mengambil alih sebagai ‘showrunner’, alias bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis naskahnya. Telah berhasil mengeksplorasi bahkan mengeksploitasi latar Alaska yang dingin dan gelap. Penggunaan atmosfer yang suram dan realistis, berhasil menciptakan dunia terisolasi di kota tambang, sehingga menambahkan nuansa kegelapan yang menarik. Issa Lopez sebenarnya menggantikan Nic Pizzolatto, yang dulu menangani series ini, tetapi rupanya Issa Lopez tetap bisa memperkaya narasi dan mempertahankan esensinya, yang membuat “True Detective” begitu unik.

Pemeran pendukung seperti Fiona Shaw, Christopher Eccleston, John Hawkes, dan Isabella LaBlanc memberikan penampilan yang solid. Mereka dengan cerdik menghadirkan karakter-karakter yang misterius dan kompleks. Jadi, sebagai penonton, aku dibuat bertanya-tanya pada setiap tingkah mereka. 

Dalam menyajikan kehidupan di kota tambang terpencil, “True Detective: Night Country”, memberikan pandangan yang intens terhadap kehidupan masyarakat yang terisolasi. Selain itu, pada visualisasi yang memperlihatkan keadaan 60 hari tanpa matahari, tentunya telah menambah elemen ketegangan psikologis. Menjadikan series ini punya latar yang kuat untuk perkembangan karakter dan penyelesaian misteri.

“True Detective: Night Country”, bisa dikatakan telah membayar tuntas ‘musim kedua dan musim ketiga’ yang kurang memuaskan. Selain itu, ini juga sebagai bukti, film ataupun series yang ditangani dengan tepat dan oleh orang-orang yang tepat, akan lahir dalam bentuk yang kuat! 

Potensi Series True Detective untuk mengeksplorasi cerita-cerita baru dengan latar belakang dan karakter yang berbeda masih sangat relevan untuk musim berikutnya. Series ini aku kasih skor: 8,5/10, karena berhasil menciptakan pengalaman menyeluruh yang memikat. “True Detective: Night Country” secara tuntas menggali misteri yang terpendam. Jangan lupa nonton, ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak