‘Temurun’ adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 2024 lalu oleh Sinemaku Pictures. Menjadi film horor pertama dari rumah produksi Umay Shahab dan Prilly Latuconsina, ‘Temurun’ menawarkan kisah horor yang berbeda.
Berkisah mengenai seorang kakak beradik Dewi (Yasamin Jasem) dan Sena (Bryan Domani) yang terpaksa hidup bersama ayah mereka semenjak kematian sang ibu.
Sang ayah kemudian membawa mereka ke kediamannya bersama dengan nenek mereka. Namun, ketika hidup bersama sang ayah, Dewi dan Sena justru menemukan sejumlah kejanggalan mengenai keluarga ayahnya.
Kehidupan mereka yang awalnya tenang berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka menyadari bahwa mereka telah mewarisi sesuatu yang jauh lebih besar dari yang mereka kira.
Sebuah warisan kelam dari leluhur mereka yang ternyata membawa kutukan mengerikan. Teror-teror mistis mulai menghantui kehidupan mereka, mulai dari suara-suara aneh, penampakan makhluk halus, hingga kejadian-kejadian mengerikan lainnya yang membuat mereka ketakutan.
Ulasan Film ‘Temurun’
Sebagai debut horor pertama dari Sinemaku Pictures sekaligus karya perdana Inarah Syarafina sebagai sutradara, ‘Temurun’ mencoba menghadirkan warna baru dalam dunia horor Indonesia.
Film ini mungkin akan mengingatkan kita pada ‘Hereditary’ karya Ari Aster, baik dari segi visual maupun alur cerita. Beberapa shoot dan elemen cerita terasa terinspirasi dari film tersebut, meskipun Temurun tetap berusaha memberikan sentuhan lokal melalui nuansa dramanya yang sangat kental.
Dengan premis tentang warisan keluarga yang membawa kutukan dan teror, Temurun sebenarnya memiliki fondasi cerita yang menarik. Konflik tentang keluarga yang terlibat dalam sekte sesat membuka peluang eksplorasi tema yang mendalam.
Sayangnya, eksekusi cerita terasa kurang rapi. Banyak elemen yang dibiarkan menggantung tanpa resolusi jelas, menciptakan plot hole yang mengganggu jalannya cerita.
Perihal karakter juga kurang digali lebih dalam selain karakter Sena dan Dewe, karakter lain rasanya hanya sebagai pelengkap saja. Padahal masih ada potensi cerita yang bisa dikembangkan.
‘Temurun’ mencoba menciptakan atmosfer misteri melalui petunjuk-petunjuk kecil yang tersebar di sepanjang film. Namun, penyampaiannya kurang efektif dan malah terkesan tidak jelas, sehingga tujuan untuk membangun teka-teki kehilangan daya tariknya.
Hal ini semakin diperparah dengan klimaks dan ending yang terkesan tergesa-gesa. Alih-alih menghadirkan twist yang menggantung secara elegan, penyelesaian cerita justru terasa dipaksakan dan kurang memuaskan.
Sebagai debut, ‘Temurun’ memiliki ambisi besar untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda. Meski begitu, film ini layak diapresiasi sebagai upaya menghadirkan horor dengan pendekatan baru di Indonesia.
Rating Pribadi: 6/10
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS