Novel The Reading List: Buku Dapat Menjadi Alat Penyembuhan Emosional

Ayu Nabila | aisyah khurin
Novel The Reading List: Buku Dapat Menjadi Alat Penyembuhan Emosional
Novel The Reading List (goodreads.com)

"The Reading List" adalah novel karya Sara Nisha Adams. Novel ini adalah sebuah kisah penuh kehangatan tentang kekuatan buku dalam menyatukan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

Mengambil latar di London modern, cerita ini mengeksplorasi tema persahabatan lintas generasi, kehilangan, penyembuhan, dan bagaimana literatur dapat membantu kita menemukan makna dalam hidup.

Cerita berpusat pada dua karakter utama, Mukesh, seorang duda tua yang kesepian setelah kematian istrinya, dan Aleisha, seorang remaja yang bekerja paruh waktu di perpustakaan setempat.

Mukesh, yang merasa terisolasi dari dunia, berusaha mendekatkan diri dengan cucunya melalui minat membaca.

Aleisha, yang awalnya kurang tertarik pada pekerjaan di perpustakaan, menemukan daftar bacaan misterius (reading list) berisi novel-novel klasik.

Daftar ini secara perlahan menghubungkan kehidupan Mukesh dan Aleisha, serta membantu mereka menghadapi kesulitan masing-masing.

Mukesh adalah karakter yang hangat dan menyentuh hati.

Sebagai seorang pria tua yang merindukan kehadiran istrinya, ia merasa terasing dari anak-anak dan cucunya yang menjalani kehidupan modern yang sibuk.

Melalui perjalanan membaca buku-buku dalam reading list, Mukesh menemukan kembali rasa kebahagiaan, hubungan dengan orang lain, dan cara baru untuk memahami dunia.

Aleisha adalah seorang remaja yang menghadapi berbagai tantangan, termasuk tanggung jawab merawat ibunya yang mengalami gangguan mental.

Awalnya, ia digambarkan sebagai remaja yang sinis dan tidak sabar.

Namun, melalui persahabatannya dengan Mukesh dan perjalanan membaca, ia mulai menemukan cara untuk menghadapi rasa sakit dan kekacauan dalam hidupnya.

Salah satu kekuatan novel ini adalah penggambaran hubungan yang berkembang antara Mukesh dan Aleisha.

Meski berasal dari generasi dan latar belakang yang sangat berbeda, mereka menemukan kesamaan melalui cinta terhadap buku-buku dalam daftar.

Persahabatan mereka menunjukkan bagaimana hubungan manusia dapat berkembang melalui media yang tidak terduga.

Sara memiliki gaya penulisan yang sederhana namun menyentuh.

Narasinya dipenuhi dengan emosi dan kehangatan yang membawa pembaca masuk ke dalam dunia Mukesh dan Aleisha.

Dialog yang realistis dan deskripsi perasaan karakter yang mendalam membuat pembaca dapat dengan mudah terhubung dengan cerita.

Novel ini juga menangkap berbagai isu penting, seperti isolasi sosial, kesehatan mental, kehilangan, dan tekanan hidup modern.

Latar budaya India yang menjadi bagian dari kehidupan Mukesh menambah keunikan cerita, serta menggambarkan dinamika keluarga imigran di Inggris.

Sara berhasil menggambarkan semua ini dengan kepekaan yang luar biasa.

Namun, ada sedikit kekurangan dari buku ini, seperti tentang anggota keluarga Mukesh yang tidak digali secara mendalam.

Meski begitu, hal ini tidak mengurangi keindahan keseluruhan cerita.

Secara keseluruhan, "The Reading List" adalah novel yang menyentuh hati dan menginspirasi.

Melalui perjalanan Mukesh dan Aleisha, pembaca diajak untuk merenungkan pentingnya hubungan manusia, kekuatan literatur, dan bagaimana buku dapat menjadi alat penyembuhan emosional.

Novel ini adalah bacaan yang sempurna untuk siapa saja yang mencintai buku dan mencari cerita yang penuh makna. 

Identitas Buku

Judul: The Reading List

Penulis: Sara Nisha Adams

Penerbit: William Morrow

Tanggal Terbit: 3 Agustus 2021

Tebal: 368 Halaman

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak