Menikmati Ketenangan dalam Ragam Karya Seni di NuArt Sculpture Park Bandung

Hayuning Ratri Hapsari | Yayang Nanda Budiman
Menikmati Ketenangan dalam Ragam Karya Seni di NuArt Sculpture Park Bandung
NuArt Sculpture Park Bandung (Dok. Pribadi)

Kehidupan sering kali bergerak begitu cepat, seperti laju sepeda motor yang dipacu kencang di jalanan kota Bandung, menyusuri kepadatan lalu lintas yang tak pernah berhenti.

Terperangkap dalam rutinitas yang tiada habisnya, kita kadang lupa untuk memberi sedikit jeda, untuk berhenti sejenak dan meresapi setiap detik yang mengalir begitu saja.

Hiruk-pikuk kota, beradu dengan detakan jarum jam yang terus berputar, seakan menuntut kita untuk selalu bergerak. Lalu, di tengah segala kepadataan itu, tiba-tiba ada sebuah tempat yang menawarkan pelukan ketenangan—sebuah ruang untuk menepi dan menikmati keindahan karya seni bernama NuArt Sculpture Park.

Di balik kebisingan kota, jauh dari riuh arus lalu lintas, ada taman seni yang menantang kita untuk berhenti dan melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

NuArt adalah sebuah karya seni yang senantiasa hidup, lebih dari sebatas galeri atau pameran patung. Ia adalah ruang untuk meresapi, ruang untuk merenung, dan lebih dari itu, ia sebuah perjalanan ke dalam diri. 

Di balik nama besarnya, masih banyak wisatawan yang belum mengetahui tempat istimewa yang satu ini, entah karena lokasinya yang cukup berjauhan dari pusat wisata, atau karena masih sedikit dari para pengunjung yang mempopulerkannya di sosial media mereka.

NuArt Sculpture Park adalah sebuah galeri seni yang mengkombinasikan beragam karya monumental dari salah satu pematung legendaris Indonesia, I Nyoman Nuarta, dengan keindahan alam sekitar yang menenangkan.

Berada di jalan Setra Duta Raya No.L6, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Bandung, tempat ini menyajikan lebih dari sekedar pameran patung, tetapi sebuah perjalanan menyelami filosofi kehidupan dan keindahan ciptaan Tuhan.  

Dibangun sekitar tahun 2000, NuArt awalnya di-desain sebagai ruang pribadi bagi I Nyoman Nuarta untuk menyimpan karya-karya besar miliknya.

Namun, karena tingginya atensi pengunjung, galeri ini akhirnya dibuka untuk umum. Berada di lingkungan dengan luas 4 hektar, NuArt mengelaborasikan konsep seni dan alam dalam suasana yang sangat khas Kota Kembang. 

NuArt Sculpture Park, terletak ± 10 km dari alun-alun kota Bandung, adalah sebuah ruang seni yang menawarkan ruang perenungan dari setiap karya seni yang dipamerkan.

Tak banyak orang ketahui, bahwa tak hanya sebagai destinasi wisata, tempat ini merupakan sebuah ruang meditasi visual yang mengundang para pengunjung untuk meresapi lebih dalam apa itu seni, kehidupan dan waktu yang telah membawa kita semua.

NuArt: Ruang Seni dan Renung Alam

Mengunjungi NuArt Sculpture Park adalah perjalanan menuju ketenangan. Begitu memasuki kawasan ini, para pengunjung akan merasa seakan telah menepi dari segala rasa sesak kesibukan dan rutinitas.

Jauh dari kebisingan arus lalu lintas, kepengapan asap kendaraan di pusat kota, dan hingar orang-orang lalu-lalang, NuArt menawarkan ekosistem yang berbeda. 

Lokasinya yang terletak cukup jauh dari jantung kota membuatnya menjadi “harta karun” bagi mereka yang mencari keindahan karya seni dan ketenangan alam yang masih rimbun pepohonan. Karena di sini, para pengunjung tak akan menemukan keramaian seperti yang lumrah ditemui di tempat lain di kota Bandung.

Tak ada antrian panjang, tidak ada kegaduhan yang diciptakan para pengunjung lain. Semua yang ada hanyalah keheningan yang mengundang kita untuk menyelam dalam perenungan dan menikmati berbagai produk karya seni dengan cara yang lebih intim. 

Pada setiap jengkal langkah di NuArt Sculpture Park, kita akan disuguhi dengan karya seni patung yang tak hanya mengundang rasa ingin tahu, tetapi juga merangsang kita untuk berpikir filosofis dan memaksa untuk mencerna beragam bahasa yang tak tertuang dalam aksara. Mereka menggugah emosi dan mengundang interpretasi yang luas. 

NuArt bukanlah tempat biasa untuk menikmati seni. Ini adalah ruang yang mengkombinasikan antara seni rupa dan alam, menciptakan pengalaman yang benar-benar berbeda jika dikomparasikan dengan melihat lukisan di galeri tertutup atau mendengarkan musik ruang konser.

Ratusan karya seni yang dipajang di sini bukan hanya sekedar objek visual; merek adalah simbol, metafora, dan representasi dari berbagai gagasan yang memvisualisasikan pergulatan manusia. 

Galeri ini tak hanya selalu perihal menikmati karya seni semata. Ini adalah ruang di mana kita dapat mengheningkan isi kepala yang sesak oleh kesibukan.

Mengunjungi Nuart adalah sebuah perjalanan penuh filosofis: setiap patung yang kita saksikan seolah mengajak kita untuk berhenti sejenak, meresapi yang ada, dan memberi jeda bagi diri kita untuk berefleksi. 

Lewat karya, ia memberikan pelajaran bagi para pengunjung bahwa seni bukan sebagai hasil, melainkan pergulatan proses. Di sini, kita tidak hanya dihadapkan pada hasil akhirnya, tetapi juga dinamika di balik setiap karya yang diciptakan. Ini mengingatkan kita bahwa berkesenian bukanlah sesuatu yang instan.

Setiap karya yang dipamerkan memerlukan waktu, cinta, ketekunan, dan pengorbanan. Hal ini sangat jelas terlihat di NuArt, di mana setiap patung tak hanya mencerminkan kemampuan teknis, tetapi juga keberanian untuk mengungkapkan ide dan emosi yang mendalam. 

Menelusuri Maha Karya yang Dipamerkan di NuArt Sculpture Park

Begitu memasuki galeri, para pengunjung akan disambut dengan beragam patung yang menakjubkan, terutama di lantai pertama.

Patung-patung besar dan tinggi dengan detail yang sangat teliti ini menjadi daya tarik utama. Beberapa patung, terbuat dari bahan tembaga, kuningan atau susunan kayu, menawarkan keindahan yang mendalam.

Di sini, pengunjung bisa melihat miniatur desain Garuda Ibukota Nusantara (IKN) yang ikonik hingga lukisan yang menggambarkan proses pembangunan Garuda Wisnu Kencana (GWK)—mahakarya monumental yang diciptakan oleh Nyoman Nuarta. 

Namun, NuArt tak hanya soal ukuran saja yang besar, tetapi juga cerita yang terkandung di dalamnya. Patung-patung di lantai kedua dan ketiga, meski tak serupa ukuran dengan lantai sebelumnya, tetapi memancarkan daya tarik tersendiri.

Ada patung wanita yang terbuat dari kawat dan logam yang tampak sangat hidup, serta karya yang menggambarkan sekelompok orang yang sedang menikmati minuman keras di tangga, menggambarkan potret sosial yang menggetarkan perasaan atas tatap setiap patung yang serasa hendak akan menyampaikan sejumlah pesan. 

Tak selesai sampai di situ, karya epik lain yang dipamerkan di sini adalah patung berjudul “Nightmare”. Karya ini terinspirasi oleh momen sejarah ketika kerusuhan etnis Tionghoa yang terjadi di Jakarta pada tahun 1998.

Dengan warna hitam yang mendominasi dan sedikit sentuhan emas, patung ini menggambarkan seorang perempuan yang tengah terbaring.

Dengan posisinya yang horizontal, patung ini menawarkan perspektif yang berbeda jika dibandingkan dengan patung vertikal lainnya.

Melalui patung ini sang seniman mencoba mengingatkan kita pada sejarah kelam yang pernah terjadi di Indonesia, dengan sentuhan artistik yang sangat mendalam. 

NuArt Sculpture Park tak hanya berfungsi sebagai ruang pameran seni, tetapi juga sebagai sarana untuk berekspresi dan berdialog. Dengan komitmennya terhadap pluralisme, tempat ini menjadi media bagi para seniman muda untuk berkreasi dan mengeksplorasi karya mereka.

Seiring dengan berkembangnya waktu, fasilitas di NuArt pun semakin lengkap. Kini, para pengunjung dapat menikmati berbagai sajian kuliner lokal hingga mancanegara di restoran yang tersedia, ruang pertemuan, arena bermain anak-anak, serta ampiteater dan bangunan serbaguna yang menambah kenyamanan dan fungsionalitas taman ini. 

Untuk waktu operasionalnya, NuArt buka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 09-17.00 WIB. Harga tiket masuk galeri sebesar Rp50.000 untuk regulasi, tersedia harga diskon 50% untuk pelajar, mahasiswa dan pengajar setiap hari Selasa-Jumat dengan menunjukan kartu tanda pelajar serta gratis untuk anak berusia dibawah 2 tahun.

Tiket dapat dibeli langsung di lobi dekat pintu masuk galeri. Para pengunjung tak perlu khawatir soal akses jalan menuju galeri, karena kondisi jalan dari Bandung kota cukup baik dan dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan dengan fasilitas lahan parkir yang cukup luas.

Mengunjungi NuArt adalah pengalaman yang lebih dari sekadar melihat patung-patung. Ini adalah bagian lain dari perjalanan spiritual yang membawa kita lebih dekat pada seni, alam dan diri sendiri.

Kita juga belajar untuk menepi, untuk memberikan ruang perayaan bagi diri kita sendiri melalui karya seni yang disajikan bebarengan dengan suasana alam yang menenangkan dan udara Bandung yang sejuk dan merindukan. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak