Film Lembayung (2024) menjadi film debut Baim Wong sebagai sutradara di kancah perfilm-an, mengusung genre horor dengan latar sebuah klinik gigi yang menyimpan rahasia kelam. Kisah ini berpusat pada dua mahasiswi keperawatan, Pica (Taskya Namya) dan Arum (Yasamin Jasem), yang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Klinik Lembayung, tempat yang baru saja kembali beroperasi setelah lama terbengkalai.
Selama menjalani masa PKL, keduanya mulai merasakan kehadiran sosok-sosok tak kasat mata yang membawa mereka pada jejak masa lalu yang menyeramkan. Sebagai film horor, Lembayung sukses membangun nuansa mencekam dengan dukungan sinematografi yang memanjakan mata.
Setiap sudut klinik diabadikan dengan pencahayaan temaram dan sudut pengambilan gambar yang cermat, menciptakan atmosfer yang membuat bulu kuduk merinding. Visual yang tertata apik memberikan nilai estetis tersendiri, menambah kekuatan dalam membangun ketegangan yang perlahan merayap.
Tak sekadar mengandalkan elemen horor, film ini juga memiliki unsur drama yang kuat dalam alur ceritanya. Dengan konsep penceritaan yang maju-mundur, setiap adegan disusun secara rapi, membuat penonton terus tertarik mengikuti misteri yang terkuak secara perlahan.
Adegan-adegan gore yang disajikan pun terasa intens, berkat penggunaan teknik framing yang cerdas dan mampu mempertegas suasana mencekam tanpa terkesan berlebihan.
Meski mendapat banyak apresiasi, Lembayung tak lepas dari kritik. Salah satu aspek yang menuai kontroversi adalah penyajian adegan kekerasan seksual yang muncul tanpa peringatan, memicu rasa tidak nyaman bagi sebagian penonton.
Selain itu, beberapa momen jumpscare yang dibangun dengan tempo lambat justru membuat tensi ketakutan sedikit mereda, dan membuat beberapa adegan terasa kurang mengigit.
Dari segi akting, para pemain tampil solid dalam menghidupkan karakter masing-masing. Yasamin Jasem dan Taskya Namya mampu menyampaikan emosi dengan natural, membuat penonton ikut terhanyut dalam rasa takut dan penasaran yang mereka alami. Tak kalah mencuri perhatian, kehadiran Anna Jobling menambahkan kesan misterius yang memperkaya suasana horor dalam film ini.
Selain mendapat apresiasi dari sisi artistik, Lembayung juga meraih kesuksesan di box office. Dalam waktu singkat, film ini berhasil menarik lebih dari satu juta penonton, membuktikan daya tariknya di tengah persaingan film horor lainnya di Tanah Air.
Ulasan Film Horor Lembayung
Secara keseluruhan, "Lembayung" patut diapresiasi sebagai debut yang menjanjikan dari Baim Wong dalam dunia penyutradaraan. Walau ada beberapa aspek yang menuai catatan, seperti penyajian tema sensitif dan ritme beberapa adegan yang kurang konsisten, film ini tetap menawarkan pengalaman menonton yang mencekam dengan visual yang memukau serta akting yang memikat.
Bagi penikmat genre horor, "Lembayung" menghadirkan perpaduan apik antara ketegangan dan keindahan visual, menjadikannya salah satu tontonan yang layak diperhitungkan di tahun ini.
Lembayung adalah film horor yang layak untuk ditonton, terutama bagi mereka yang menyukai cerita berdasarkan kisah nyata. Dengan alur yang cukup menarik, sinematografi yang mendukung atmosfer seram, serta momen-momen ketegangan yang berhasil, film ini mampu memberikan pengalaman horor yang cukup berkesan.
Meskipun ada beberapa kekurangan dalam segi dialog dan pengembangan karakter, Lembayung tetap menjadi salah satu film horor lokal yang patut diapresiasi.
Akting para pemeran dalam film ini cukup meyakinkan. Karakter Pica dan Arum yang diperankan oleh aktris muda berbakat berhasil membawa penonton ikut merasakan ketegangan. Namun, ada beberapa dialog yang terasa kurang natural, sehingga sedikit mengurangi imersi dalam cerita.