Leila S. Chudori, penulis kelahiran 12 Desember 1962 yang terkenal dengan karyanya bergenre historical fiction atau fiksi sejarah. Telah melahirkan 3 novel berlatar historical fiction, karya-karya Leila digemari berbagai kalangan termasuk anak-anak muda. 3 karya Leila S. Chudori tersebut antara lain Pulang, terbit pertama tahun 2012, Laut Bercerita, terbit pertama tahun 2017, dan Namaku Alam jilid 1 terbit pertama tahun 2023. Pulang mengambil latar kisaran tahun 1965, 1968, dan 1998, dimana pada tahun itu terjadi peristiwa G-30 S PKI, Revolusi Prancis, dan akhir masa Orde Baru. Namaku Alam jilid 1 mengambil latar tahun 1965-1982, pasca peristiwa G-30 S PKI terjadi. Laut Bercerita mengambil latar sekitar tahun 1991-2008, puncak masa Orde Baru hingga masa reformasi.
Laut Bercerita mengangkat kisah kegigihan aktivis ‘98 melawan rezim otoriter pada masa itu. Biru Laut, merupakan tokoh utama dalam novel ini yang digambarkan sebagai seorang mahasiswa jurusan sastra Inggris sekaligus sekjen (sekretaris jenderal) Winatra, salah satu organisasi mahasiswa kontra kebijakan Orde Baru. Mereka yang tergabung dalam Winatra diam-diam berdiskusi dan mengambil langkah konkret untuk membantu beberapa pihak yang dirugikan akibat kebijakan Orde Baru. Termasuk aksi Blangguan yang ditujukan untuk membantu para petani jagung di Situbondo. Mereka juga bekerja sama dengan organisasi mahasiswa kampus lain dalam melaksanakan aksi-aksi kemanusiaan.
Selain itu, beberapa kejadian dalam novel Laut Bercerita diangkat dari kejadian nyata pada tahun tertentu. Misalnya penculikan dan penghilangan aktivis kisaran tahun 1997-1998. Kejadian ini menyisakan trauma khususnya bagi para aktivis yang kembali dan para keluarga aktivis yang tak kembali. Tragedi ini adalah salah satu tragedi Orde Baru yang tak menemukan titik terang hingga sekarang.
Leila S. Chudori begitu epik menggambarkan perjuangan para aktivis melawan pemerintahan Orde Baru. Meski bolak-balik diinterogasi, dikembalikan, ditangkap, dikembalikan, disiksa, dikembalikan mereka tak pernah menyerah dan terus berjuang.
Selain itu, novel ini menyoroti kehangatan keluarga, kesetian terhadap rekan seperjuangan, dan kasih sayang tak tak terbatas. Ada sedikit kisah romantis yang diselipkan dalam novel ini. Kisah cinta yang terpaksa dibatasi pergerakannya, harus mengganti nama untuk sekedar memberi kabar atau mengirim surat cinta.
Laut Bercerita memiliki 2 sub bagian. Pertama bagian Biru Laut, berlatar tahun 1991-1998. Kisah perjuangan Laut sebagai aktivis bersama rekan-rekannya yang memiliki tujuan sama, hingga menjadi buron, kemudian diculik secara paksa, disiksa bertubi-tubi, tak pernah tau pagi, siang, malam, dan di Indonesia bagian mana ia berada.
Kedua, bagian Asmara Jati, berlatar tahun 2000-2007. Berkisah tentang usaha pencarian aktivis yang tak kembali. Asmara Jati, adik Laut bersama rekan-rekan aktivis yang dikembalikan berjuang mencari kebenaran, serta keadilan.
Banyak pesan moral yang dapat diambil dari novel Laut Bercerita. Salah satu quotesnya yang terkenal adalah “Aku hanya ingin kau paham, orang yang suatu hari berkhianat pada kita biasanya adalah orang-orang tak terduga, yang kalau kita kira adalah orang yang mustahil melukai punggungmu.” Hal itu mengisyaratkan agar kita tetap berhati-hati sekalipun kepada orang-orang terdekat.
Melalui novel Laut Bercerita, pembaca dapat merasakan ketegangan suasana yang terjadi pada tahun 1998 Kehilangan, dan trauma yang dirasakan para tokoh dalam novel ini. Selain itu, daya juang para aktivis sangat menginspirasi dan patut dicontoh. Bagi kamu yang tertarik dengan novel fiksi sejarah atau historical fiction khususnya yang berlatar tragedi 1998, Laut Bercerita karya Leila S. Chudori ini wajib kamu baca!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.