Bagi kalian yang sering merasa tenggelam dalam pikiran yang tiada henti, merasa menyesal akan masa lalu, khawatir berlebihan tentang masa depan, atau bahkan hanya merasa sulit untuk “tenang” dalam pikirannya sendiri, buku Everything About Overthinking karya R.D. Asti bisa menjadi bacaan yang menemanimu.
Buku ini berisi langkah-langkah disertai pendekatan yang ringan untuk membantu mengelola pikiran yang berlebih. Hal ini penting bagi kalian yang sering merasa overthinking hingga hidup terasa sulit.
R.D. Asti mengawali bukunya dengan menjabarkan secara sederhana tentang apa itu overthinking. Asti tidak cuma memberi definisi tentang overthinking, tapi juga mengajak pembaca untuk lebih mengerti berbagai bentuk dan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari.
Mulai dari kebiasaan muter-muter mikirin kejadian masa lalu yang sudah tidak bisa diubah, sampai rasa cemas berlebihan soal hal-hal yang belum tentu terjadi, semuanya dibahas dengan gaya yang ringan dan gampang dicerna.
Yang bikin menarik, Asti juga ngingetin kita kalau overthinking itu seringnya tidak membantu menyelesaikan apa-apa, malah bikin makin stres, cemas, dan takut sama kemungkinan-kemungkinan yang belum tentu jadi kenyataan.
Salah satu kekuatan dari buku ini adalah struktur pembahasannya yang tertata rapi. Setiap bab disusun dengan tujuan yang spesifik, membuat pembaca mudah memahami arah pembahasan dari awal hingga akhir.
Hal ini dapat mempermudah pembaca dalam memahami setiap topic yang dibahas, mengingat topic seperti overthinking memiliki alur yang rumit dan kompleks.
Asti membagi bukunya menjadi segmen-segmen tematik, dimulai dari pemahaman dasar, kemudian diikuti oleh penyebab, dampak, hingga solusi praktis yang dapat diterapkan sehari-hari
Tidak hanya menyajikan teori, Everything About Overthinking juga dilengkapi dengan berbagai teknik dan latihan yang bisa langsung dicoba. Kalian bisa belajar latihan pernapasan sederhana, menenangkan pikiran, hingga mengelola ekspektasi diri.
Pendekatan ini membuat buku terasa lebih membumi dan aplikatif. Bukan hanya sekedar merenung, pembaca juga diajak untuk membangun motivasi diri agar pikiran mereka lebih terkelola dengan baik.
Karena semua hal tersebut sangat berpengaruh pada tindakan nyata yang akan dilakukan.
Hal yang menjadi sorotan buku ini adalah tentang kesadaran sosial yang diselipkan secara halus namun menohok hati pembaca. Asti juga mengungkap bagaimana pengaruh media sosial serta lingkungan sekitar bisa memperburuk overthinking.
Di era digital ini, banyak dari kita terjebak dalam budaya perbandingan, merasa tidak cukup baik karena melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna di layar. Buku ini mengingatkan kita untuk belajar melepaskan diri dari perangkap itu, dan berfokus pada perjalanan kita sendiri.
Namun tentu saja, buku ini tidak sempurna. Bagi beberapa pembaca yang menginginkan pembahasan psikologis secara mendalam, mungkin buku ini terasa kurang memuaskan. Beberapa solusi yang dijelaskan terkesan sederhana untuk masalah yang sedikit kompleks.
Teknik seperti mindfulness dan journaling memang bermanfaat, namun bisa terasa kurang memadai jika tidak didukung dengan bantuan profesional, khususnya bagi individu yang mengalami gangguan kecemasan parah atau trauma yang mendalam
Meski begitu, Everything About Overthinking tetap menjadi rekomendasi buku yang perlu kalian baca.
Dengan gaya bahasa yang bersahabat, konten yang terstruktur, serta pendekatan yang realistis, buku ini bisa menjadi pintu masuk untuk mulai berdamai dengan pikiran sendiri.
Ia tidak menjanjikan perubahan yang cepat, tapi ia menawarkan sebuah alat untuk membantu prosesmu untuk mencapai tujuan yang kalian inginkan. Banyak hal yang bisa kalian pelajari dari buku ini.
