Setelah dua film layar lebar Habibie & Ainun 1 dan 2 tayang di bioskop Indonesia, ternyata ada kelanjutannya dengan film Habibie & Ainun 3. Film yang ketiga ini bercerita tentang masa muda Ibu Ainun. Film tentang perjuangan, kisah cinta, dan cita-cita besar untuk Indonesia yang sukses diperankan oleh Maudy Ayunda (Ainun), Reza Rahadian (Habibie), dan Jefri Nichol (Ahmad).
Apa saja pembelajaran hidup yang bisa didapat dari film Habibie & Ainun 3 ini? 4 di antaranya bisa kamu temukan di artikel berikut ini:
1. Anak muda dan cita-citanya
Film ini yang menceritakan tentang kisah Ainun muda begitu terlihat tentang kegigihannya untuk menggapai mimpi. Sejak kecil, Ainun ingin sekali menjadi seorang dokter. Berangkat dari keprihatinannya melihat realita pada saat itu dan Ainun kecil yang selalu ikut sang Ibu yang berprofesi sebagai bidan untuk melakukan persalinan pasiennya. Saat itu di masa perang, Indonesia masih belum merdeka, masyarakat butuh lebih banyak tenaga kesehatan. Ia ingin terjun langsung membantu masyarakat Indonesia dengan menjadi dokter dan menuju ke pelosok negeri
Mimpi ini terus dipupuk. Meskipun pada saat itu banyak orang yang meremehkan dan berpikir bahwa perempuan tidak cocok menjadi seorang dokter, tapi tekad Ainun tidak pernah berhenti hanya karena omongan orang. Ia berhasil membuktikan dirinya diterima di Fakultas Kedokteran UI. Bahkan Ainun menjadi lulusan terbaik pada saat itu. Keren ya!
2. Berusaha bangkit dari kegagalan
Di tengah perjalanannya menggapai cita-cita tentu saja ada rintangan yang menghadang. Ainun pernah merasa terpuruk dan gagal menjadi dokter saat ada seorang anak yang jatuh dari gondola dan ia berusaha untuk menolongnya. Namun, nyawa anak itu ternyata tidak bisa tertolong. Ibu dari anak itu menuduh Ainun sebagai seorang pembunuh. Ia merasa terpukul dengan kejadian itu.
Ainun kembali menguatkan diri. Ia mendapatkan nasihat dari profesornya bahwa kejadian ini bukanlah salah Ainun. Memang sudah begitu jalannya. Ainun lalu pulang ke rumah orangtuanya. Sang ayah menenangkan putri kesayangannya itu dengan memberi nasihat, “jangan pernah merasa gagal. Itu jalan kamu menuju jadi seseorang yang bermanfaat bagi orang banyak.”
Ainun pun kembali mendapat suntikan semangat dari perjumpaan singkat itu. Ia melanjutkan pendidikan kedokteran di UI dan membuktikan dirinya untuk terus meraih cita-citanya.
3. Mengabdi untuk Negeri
Cita-cita besar Ainun tidak hanya berhenti untuk dirinya sendiri. Ia begitu ingin berkontribusi untuk negerinya. Saat menjalani pendidikan dokternya di UI. Ia begitu semangat membantu sekitarnya dengan perannya sebagai seorang dokter.
Terlihat juga cita-cita besar ini ketika Ainun memutuskan hubungan dengan Ahmad, seorang mahasiswa fakultas hukum yang jatuh cinta padanya. Alasannya karena ia ingin mengabdi untuk Indonesia, mendedikasikan dirinya sebagai dokter. Alasan ini begitu berbeda dengan apa yang dipikirkan Ahmad. Antara cinta dan cita-cita, Ainun lebih memilih cita-cita. Ainun tak ingin meninggalkan negaranya. Ia ingin berbuat sesuatu untuk Indonesia.
4. Pasangan yang punya visi misi
Di film ini lebih menitikberatkan pada kisah cinta antara Ainun dan Ahmad, mahasiswa fakultas hukum UI sekaligus anak dari profesor yang mengajar Ainun di Fakultas Kedokteran UI. Ini adalah sebuah perjalanan cinta Ainun yang berada di persimpangan jalan. Antara cinta dan cita-cita ternyata bisa juga tidak sejalan pada akhirnya.
Dari sini aku belajar satu hal bahwa ternyata pasangan itu harus punya visi misi yang jelas. Pertanyaan Ainun kepada Ahmad tentang mau jadi apa di masa depan ini juga salah satu penegasan tentang sebuah visi dalam hidup.
Sampai pada akhirnya kita tahu bahwa Ainun menemukan visi yang sama dengan Habibie, bukan dengan Ahmad. Sekilas adegan pertemuan Ainun dan Habibie sebelum keberangkatan Habibie sekolah di Jerman seolah menggambarkan bahwa Ainun menemukan jawaban yang mantap dari Habibie.
Katanya Ia ingin membangun Indonesia dengan merancang pesawat suatu hari nanti. Ia ingin masyarakat Indonesia bisa terbang ke mana pun mereka mau dengan pesawat yang dibuatnya. Kita bisa lihat bahwa mimpi keduanya menjadi nyata. Luar biasa sekali ya perjuangannya.
Hmm menarik sekali menonton film ini. Kisah Habibie dan Ainun masih tetap melekat di telinga masyarakat Indonesia sampai sekarang. Pengabdian mereka untuk negeri begitu luar biasa.
Semoga muncul Habibie dan Ainun lagi pada generasi muda sekarang ini. Semangat untuk membangun negeri bersama dengan perannya masing-masing.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Kunci Meraih Sukses Lewat Buku Dream and Pray
-
Ahmad Syaikhu: Jika Allah Takdirkan jadi Gubernur Jabar, Saya Lanjutkan Subsidi untuk Petani
-
Ulasan Buku Istriku Seribu, Petuah Ilmu Hidup yang Mencerahkan dari Cak Nun
-
Ulasan Buku Nasihat-Nasihat Keseharian Cak Nun dan Mbah Tejo, Bijak Sikapi Hidup
Entertainment
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Gong Yoo di Netflix, Terbaru Ada The Trunk
-
BABYMONSTER Billionaire: Ketika Percaya Diri Mampu Bungkam Komentar Negatif
-
4 Fakta Neo Hou, Pemeran Fangs of Fortune yang Ternyata Mantan Trainee SM
-
4 Alasan yang Bikin Drama China 'Fangs of Fortune' Harus Masuk Watchlist
-
NCT Dream 'Flying Kiss', Lagu Ungkapan Perasaan Cinta Seindah Bunga
Terkini
-
3 Rekomendasi Toner Lokal Mengandung Calendula, Ampuh Redakan Kemerahan
-
Erick Thohir Cek Kondisi Rumput GBK Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
-
Tampil Modis dengan 4 Gaya Simpel ala Kang Mi-na yang Wajib Kamu Coba!
-
Ulasan Novel Little White Lies: Kehidupan Debutante yang Penuh Rahasia
-
Jejak Kolonialisme dalam Tindakan Penjarahan: Jajah Bangsa Sendiri?