Di belahan dunia manapun, aneksasi terhadap negara yang berdaulat tak pernah bisa dibenarkan. Selain dikecam oleh masyarakat dunia, penjajahan suatu negara atas negara lainnya juga akan membuahkan perlawanan-perlawanan berdarah dari penduduk asli negara yang dijajah. Sama halnya dengan yang terjadi di semenanjung Korea pada saat mereka mengalami penjajahan dari Jepang. Film berjudul The Battle: Roar to Victory akan mengupas lebih dalam tentang itu.
Seperti yang tertulis dalam sejarah, Jepang memulai aneksasi mereka ke daratan Korea pada tahu 1910. Dan semenjak itu pula, kaum pergerakan korea dan rakyat di negeri tersebut menentang serta melakukan perlawanan. Namun sayangnya, pergerakan yang belum solid, serta kekuatan militer yang belum mapan, membuat perlawanan mereka hanya berlangsung singkat dan terputus-putus. Bahkan, dalam medio sepuluh tahun perlawanan, pertarungan yang melibatkan tentara kemerdekaan Korea melawan Jepang, selalu dimenangkan oleh Jepang.
Namun, semuanya berubah ketika memasuki tahun 1920, dalam sebuah peperangan yang terjadi di Bongodong (ada pula yang menyebutnya Fengwudong). Begitu pentingnya pertarungan ini dalam sejarah Korea, hingga membuat sineas negeri Ginseng tersebut mengabadikannya dalam sebuah film berjudul The Battle: Roar to Victory.
Film The Battle: Roar to Victory yang dirilis pada tahun 2019 ini, menceritakan tentang pertarungan milisi dan tentara kemerdekaan Korea melawan Jepang pada tahun 1920 di Bongodong (Fengwudong). Dalam pertarungan yang berlangsung selama 4 hari di daerah Manchuria tersebut, para tentara kemerdekaan Korea untuk pertama kalinya mampu mengalahkan tentara kekaisaran Jepang yang selama 10 tahun selalu mampu mematahkan perlawanan mereka.
Film yang dibintangi oleh Yu Hae Jin (memerankan tokoh Hwang Hae Chol, milisi perlawanan rakyat, seorang ahli pedang yang mengandalkan pedang besarnya dalam bertarung) dan juga Ryoo Joon Yeol (memerankan tokoh Lee Jang Ha, seorang penembak jitu) mengisahkan tentang pertarungan berat dan tak seimbang yang harus mereka jalani.
Tugas mereka adalah menjebak pasukan Jepang untuk masuk ke lembah yang dijadikan perangkap pembantaian bagi mereka. namun tentu saja tugasnya sangat tidak mudah untuk dilakukan. Selain karena banyaknya mata-mata, tugas yang mereka laksanakan harus terkendala dengan kondisi alam yang sangat tak bersahabat.
Kira-kira, bagaimana ya mereka menuntaskan tugas ini? Temukan jawabannya di film The Battle: Roar to Victory ini di laman streaming kesayangan kamu ya!
Oh iya, meskipun The Battle: Roar to Victory merupakan film yang didasarkan dari sejarah dan juga bertemakan perang, namun dalam beberapa adegan, kita masih bisa tersenyum karena kekocakan yang diperankan oleh Yu Hae Jin dalam film ini.
Tag
Baca Juga
-
Segera Diumumkan, Pelatih Baru Skuat Garuda Harus Rela Dirundung Standar Tinggi Warisan STY
-
FIFA Puskas Award 2025 dan Potensi Besar Lambungan Market Value Rizky Ridho
-
Ironi Besar! Munculnya Roadmap Timnas Indonesia Justru Perlihatkan Carut Marut PSSI
-
Timnas Indonesia U-22, SEA Games dan Laga Uji Coba Melawan Mali yang Terkesan Percuma
-
Uji Coba Kontra Mali dan Alarm Bahaya dari Ivar Jenner di Balik Penampilan Impresifnya
Artikel Terkait
Entertainment
-
IDID Melawan Batasan dan Tetap Jadi Diri Sendiri di Lagu Terbaru, Push Back
-
Sinopsis Bison: Kaalamaadan, Film India Terbaru Dhruv Vikram di Netflix
-
Pengacara Sarwendah Bantah Klaim Nafkah Rp200 Juta, Begini Klarifikasinya
-
Dari Anak Petani, Kini Rivel Sumigar Jadi Kreator dengan Jutaan Pengikut!
-
Lula Lahfah Diingatkan Sahabat soal Reza Arap, Respons sang Ibu Bikin Kaget
Terkini
-
3 Flat Shoes di Bawah 200 Ribu yang Bikin Look Makin Chic
-
Filosofi Menanam Bunga Matahari untuk Tumbuh di Tengah Quarter Life Crisis
-
Meraba Realita Musisi Independen yang Hidup dari Gigs Berbayar Seadanya
-
Bikin Wangi Seharian! 3 Parfum Pria Cocok Banget Buat Kado Pacar
-
Segera Diumumkan, Pelatih Baru Skuat Garuda Harus Rela Dirundung Standar Tinggi Warisan STY