Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | I Gusti Putu Narendra Syahputra
Tangkapan layar anime Remake Our Life! (Bilibili)

Anime Remake Our Life! adalah anime Slice of Life dan School yang diadaptasi dari serial light novel atau novel ringan yang ditulis oleh novelis Kio Nachi dan diterbitkan oleh Kodansha sejak Maret 2017 sampai dengan saat ini. Anime dengan nama Jepang Bokutachi no Remake ini digarap oleh Frontwing, perusahaan pengembangan software gim, dan diproduksi oleh feel.inc, studio anime yang merupakan salah satu anak perusahaan Fun-Media, induk perusahaan hiburan yang juga menaungi studio anime Assez Finfaud Fabrics dan Zexcs.

Di Jepang, Remake Our Life! ditayangkan di saluran TV berbayar AT-X pada Juli–September 2021. Di Indonesia, Remake Our Life! pernah ditayangkan di saluran TV berbayar Animax Asia pada Oktober–Desember 2021.

Remake Our Life! mengisahkan tentang Hashiba Kyoya, pria milenial berusia 28 tahun berstatus pengangguran yang tidak memiliki uang dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Sebelumnya, Kyoya pernah bekerja sebagai karyawan perusahaan. Sayangnya, Kyoya gagal dalam mempertahankan berbagai pekerjaan tersebut yang disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari keinginan untuk mengundurkan diri atau resign hingga terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Kesialan yang dirasakan secara bertubi-tubi itu memicu keputusasaan di dalam diri. Oleh karena itu, Kyoya menyerahkan keberlangsungan hidupnya kepada Tuhan dengan berdoa agar dapat diberikan kesempatan kembali ke masa lalu sehingga ia dapat mengubah nasib menjadi lebih baik. 

Tiba-tiba, Kyoya terbangun dari tidur pada tahun 2006, di mana waktunya berbeda dari sebelumnya, yakni tahun 2016. Pada tahun 2006, Kyoya masih berusia 18 tahun, di mana ia baru lulus dari SMA dan sedang bingung menentukan jurusan kuliah yang dapat membantunya untuk cepat memperoleh pekerjaan.

Mukjizat tersebut dimanfaatkan Kyoya dengan memilih kuliah di Universitas Seni Oonaka, Osaka, dan mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Ketika kembali menjalani kehidupan mahasiswa, Kyoya bersahabat dengan empat orang mahasiswa yang kebetulan juga satu jurusan dengannya, yakni Shino Aki, Rokuonji Tsurayuki, Kogure Nanako, dan Kawasegawa Eiko.

Keempatnya memiliki bakat dan keterampilan seni yang berbeda-beda dengan daya kreativitas yang melampaui Kyoya. Masalahnya, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan kedua hal tersebut. Melihat hal itu, Kyoya berupaya membantu untuk mengembangkan bakat dan keterampilan seni yang mereka miliki agar dapat menjadi nilai tambah yang berguna di masa depan.

Selain itu, Kyoya juga berupaya untuk melatih dan mengembangkan daya kreativitas, inovasi seni, dan kemampuan critical thinking serta creative problem-solving yang sangat mereka butuhkan untuk menunjang peningkatan karier sebagai content creator. Tujuan akhir dari  semua itu adalah agar dirinya beserta teman-temannya dapat bersama-sama mencapai masa keemasan karier sebagai content creator milenial terkemuka pada tahun 2016 dan meraih predikat Generasi Platinum sehingga konten mereka dapat dikenal luas dan selalu menjadi tren yang hype di kalangan generasi milenial dan Gen-Z.

Alur cerita Remake Our Life! menampilkan ritme fluktuatif yang ditandai oleh konflik yang naik dan turun layaknya sebuah kurva. Pada paruh pertama anime, ritme cerita terlihat datar dan cenderung membosankan karena masih berfokus pada pengenalan kehidupan karakter yang masih dalam tahap menyesuaikan diri dengan kehidupan mahasiswa pada umumnya, seperti mengerjakan tugas kuliah, menjadi pekerja paruh waktu atau part-time di minimarket, mengikuti kegiatan klub mahasiswa, dan menjadi relawan atau volunteer untuk acara festival budaya.

Ketika memasuki akhir paruh pertama anime, ritme cerita mulai perlahan naik yang dilihat dari adanya interaksi antarkarakter yang dinamis dan penuh dengan konflik batin menegangkan, bahkan sampai menyayat hati. Selain itu, ada plot twist tidak diduga yang ditandai oleh dicoretnya salah satu karakter utama dari cerita dan munculnya karakter pendukung yang memiliki kekuatan misterius. Karakter pendukung ini membantu Kyoya dalam melakukan perjalanan waktu atau time-travelling dari masa lalu ke masa depan dan sebaliknya.

Ketika memasuki paruh pertengahan anime, ritme cerita mulai merangkak naik dan terlihat seru ketika fokus masalah semakin mengerucut. Sekelumit masalah pekerjaan yang dialami oleh Kyoya diselimuti oleh rasa penyesalan mendalam. Hal ini dipicu oleh adanya rasa bersalah terhadap teman-temannya karena hanya dirinya saja yang meraih kesuksesan. Kendati demikian, keadaan batin Kyoya yang berkecamuk diakhiri oleh sentuhan apik dan inspiratif melalui kata-kata mutiara yang inspiratif dari sang Mr.X.

Kata-kata mutiara Mr.X mengoreksi pandangan keliru Kyoya mengenai satu hal. Kata-kata mutiara tersebut adalah bahwa faktor yang menentukan keberhasilan seseorang tidak diukur dari seberapa seringnya dorongan orang yang menyemangati, tetapi komitmen orang yang disemangati untuk mau mengubah nasib dan cara berpikirnya agar dapat meraih kesuksesan dengan mengandalkan kekuatan dan kreativitasnya sendiri. Kata-kata mutiara itu juga menjadi salah satu pesan terselubung yang memorable dari Remake Our Life!.

Selain alur cerita yang dikemas apik, proses pengembangan karakter (character development) juga berjalan dengan baik. Pada paruh awal anime, sifat dan kepribadian Kyoya masih seperti seorang mahasiswa tahun ajaran pertama pada umumnya yang masih bersifat polos, berpikir idealis, dan memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk menghadapi tantangan.

Meskipun begitu, Kyoya tidak lantas menjadi orang yang kaku dan berpikiran naif. Justru sebaliknya, Kyoya sangat mudah untuk fleksibel terhadap segala situasi dan kondisi serta memberikan arahan yang jelas dan bertindak secara terukur sesuai dengan kemampuan teman-temannya sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan baik.

Namun, sikap idealis itu mulai luntur lantaran adanya tuntutan pekerjaan dari perusahaan software game yang harus diselesaikan oleh Kyoya beserta teman-temannya sebelum mencapai deadline. Di dalam situasi ini, Kyoya mulai menunjukkan sisi lain dirinya yang bossy dan sedikit otoriter dengan mengatur pola berpikir teman-temannya secara detail dan terstruktur melalui cara-cara yang persuasif dan dibalut dengan kata-kata yang sopan. Meski terkesan bossy, cara tersebut mampu menggerakkan hati dan pikiran mereka untuk dapat bertindak cepat dan responsif terhadap segala hambatan.

Hal menarik terjadi pada paruh pertengahan dan akhir anime tepatnya pada saat Kyoya telah bekerja sebagai team leader divisi game creator di sebuah perusahaan pengembangan software gim terkemuka. Berkat daya kreativitas yang tinggi, kepribadian yang lembut, tapi tetap tegas, ditambah dengan pengalaman mumpuni dalam mengatasi masalah teknis, Kyoya mampu membimbing para staf junior untuk memperoleh kembali kepercayaan artis pengisi suara atau seiyuu dan para pemain dengan melakukan sejumlah terobosan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Kendati demikian, keberhasilan Kyoya dalam manajemen krisis itu juga mengguncang batinnya. Tetapi, hal itu tidak berlangsung lama berkat adanya masukan dari karakter pendukung yang menyarankan Kyoya untuk lebih rileks dan berpikir lebih jernih dalam menanggapi masalah yang menyandera batinnya.

Intinya, proses pengembangan masing-masing karakter Remake Our Life! berlangsung tidak datar dan tampak berirama naik dan turun seperti nada piano yang dilantunkan dengan merdu. Hal inilah yang mampu mengeliminasi rasa kebosanan dan ingin cepat selesai yang umumnya muncul di dalam benak pikiran ketika menonton anime Slice of Life dan School. Bahkan, proses tersebut memiliki dampak yang berkaitan satu dengan yang lain sehingga selalu memantik rasa penasaran terhadap apa yang akan dilakukan oleh Kyoya selanjutnya.

Cerita yang disuguhkan di dalam Remake Our Life! dibumbui oleh gaya cerita time-travelling yang cukup menarik dan berbeda dengan anime time-travelling lainnya. Kobayashi Tomoki, sutradara Remake Our Life!, tampaknya memahami betul tentang bagaimana membuat kombinasi apik antara gaya cerita time-travelling yang umumnya membuat alur cerita menjadi rumit untuk dipahami dengan unsur Slice of Life yang ringan serta menghibur.

Secara visual, gaya cerita time-travelling yang ditampilkan dalam Remake Our Life! berbeda dengan anime time-travelling lain yang mainstream seperti Doraemon dan Steins; Gate, di mana karakter utama menggunakan mesin waktu yang canggih untuk melintasi dimensi ruang dan waktu. Hal ini tidak terlihat di dalam Remake Our Life!, di mana Kyoya tidak menggunakan mesin waktu sama sekali.

Selain itu, proses perpindahan waktu dari masa lalu ke masa depan dan sebaliknya yang dialami oleh Kyoya berlangsung secara tiba-tiba tanpa ada efek visual yang heboh dan fantastis seperti yang sering ditampilkan di dalam film dan anime Sci-Fi pada umumnya. Menariknya, proses perpindahan waktu diikuti oleh dialog dari karakter pendukung, baik berupa kata-kata mutiara yang inspiratif maupun hanya sekadar pertanyaan sederhana tentang kemungkinan peristiwa yang akan terjadi setelah itu.

Dari segi penyutradaraan, perpaduan apik dan tidak lazim antara gaya cerita time-travelling dengan unsur Slice of Life yang berbeda karakteristik tersebut menjadi bukti nyata kecerdasan sutradara Tomoki yang mampu menambah daya tarik Remake Our Life!. Meski adegan time-travelling yang ditampilkan sedikit dan tidak ada efek visual yang menakjubkan, pesan moral tersirat yang ada tetap berhasil tersampaikan dengan utuh dan mudah dipahami, yaitu pentingnya membuat perencanaan kehidupan yang matang dan terukur agar dapat mencegah kemungkinan kegagalan di masa depan.

Itulah ulasan penulis tentang Remake Our Life!. Jika dirangkum, maka anime ini mengajarkan banyak pelajaran berharga yang sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. Pelajaran berharga tersebut adalah tentang pentingnya selalu memiliki harapan positif terhadap segala peristiwa yang terjadi dan pantang menyerah untuk selalu mengasah daya kreativitas dan inovasi. 

Selain itu, Remake Our Life! juga menyiratkan pesan penting agar selalu memiliki inisiatif dan responsif untuk menghadapi segala perubahan situasi dan kondisi yang tidak diduga. Tidak lupa juga, anime ini menyiratkan pesan penting agar selalu menjalin dan memperkuat semangat kolaborasi dengan setiap orang, terutama mereka yang memiliki daya kreativitas dan inovasi tinggi, sehingga dapat memicu semangat dalam bekerja dan belajar atas kelebihan serta kekurangan yang dimiliki satu sama lain.

Selain itu, Remake Our Life! juga menyiratkan pesan penting kepada para content creator agar konsisten membuat konten yang tidak hanya mengikuti tren yang sedang hype, tetapi juga mendidik sehingga bermanfaat untuk meningkatkan literasi, kreativitas, dan intelektualitas para penikmat konten yang tersebar di berbagai platform. Jadi, apa kamu tertarik untuk menonton anime ini?

I Gusti Putu Narendra Syahputra