Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | I Gusti Putu Narendra Syahputra
Cuplikan adegan Brachiosaurus dalam Jurassic Park (IMDB/Jurassic Park)

Selama membangun karier di industri film Hollywood selama 46 tahun sejak 1977, Steven Spielberg telah menyutradarai beberapa judul film fiksi ilmiah atau science-fiction (sci-fi) yang mampu membawa penonton menjajaki kehidupan manusia ala alternate universe. Salah satu film tersebut adalah Jurassic Park yang mengangkat tentang interaksi antara manusia dengan dinosaurus hidup.

Umumnya, alternate universe adalah sebusah alam semesta alternatif yang karakter utamanya adalah manusia namun diiringi oleh aktivitas pendukung kehidupan yang nyeleneh dan tidak lazim. Bertalian dengan konsep tersebut, Steven Spielberg mengajak penonton film alternate universe untuk membahas kemungkinan terjadinya fenomena langka yang secara logika tidak mungkin dapat terjadi di dunia nyata. 

Steven Spielberg mempertanyakan tentang seberapa besar peluang manusia modern untuk dapat hidup berdampingan dengan hewan purba yang telah menjadi fosil, seperti dinosaurus, pada abad ke-20. Tidak hanya dinosaurus, sutradara peraih dua piala Academy Awards (The Oscars) untuk kategori Sutradara Terbaik (Best Director) tersebut juga mempertanyakan tentang seberapa besar pengaruh yang diakibatkan oleh dominasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) terhadap kehidupan manusia beserta interaksi antarmanusia yang berujung pada persaingan ketat memperebutkan kontrol dunia di masa depan.

Nah, Steven Spielberg menerjemahkan ide cerita alternate universe tersebut ke dalam lima film sci-fi yang disutradarai langsung olehnya. Tidak tanggung-tanggung, Spielberg memiliki formula tersendiri yang baru, unik, dan revolusioner yang mampu memikat hati, memanjakan mata, dan meninggalkan ciri khas yang membekas di dalam pikiran penonton sampai dengan saat ini. Bagaimana kisah manusia beserta interaksinya dengan fenomena tidak lazim dalam alternate universe? Berikut ini rangkumannya.

1.Jurassic Park (1993)

Cuplikan adegan Tyrannosaurus Rex dalam Jurassic Park (IMDB/Jurassic Park)

Diadaptasi dari novel "Jurassic Park" karya penulis fiksi ilmiah, Michael Crichton, yang diterbitkan pada 1990, film Jurassic Park mengisahkan tentang tiga ilmuwan, yaitu dua paleontologis, Dr. Alan Grant (Sam Neill) dan Dr. Ellie Sattler (Laura Dern), dan matematikawan, Dr. Ian Malcolm (Jeff Goldblum), yang memiliki kesempatan langka dan eksklusif, yaitu berinteraksi langsung dengan dinosaurus hidup.

CEO perusahaan teknologi InGen, Hammond (Richard Attenborough), mengundang mereka bertiga sebagai peneliti tamu ke sebuah taman wahana (theme park) yang baru selesai dibangun di Pulau Isla Nublar, Kosta Rika, Amerika Tengah. Mereka bertiga diundang atas rekomendasi anggota dewan komisaris perusahaan untuk memverifikasi keamanan taman sebelum dibuka untuk wisatawan.

Bersama dengan cucu Hammond, Tim (Joseph Mazello) dan Lex (Ariana Richards), mereka dipandu mengelilingi satu per satu wahana berisikan para dinosaurus hidup yang diciptakan melalui hasil rekayasa genetik menggunakan DNA katak. Namun, perjalanan wisata tersebut menemukan ketegangan ketika terjadi sabotase terhadap tenaga listrik yang membuat pagar keamanan taman mati dan dinosaurus hidup mulai berkeliaran.

2. The Lost World: Jurassic Park (1997)

Cuplikan adegan Ian Malcolm (Jeff Goldblum) (kiri), Eddie Carr (Richard Schiff) (tengah), Nick van Owen (Vince Vaughn) (kanan), melihat kawanan Stegosaurus dalam The Lost World: Jurassic Park (IMDB/ The Lost World: Jurassic Park)

Empat tahun berselang pasca insiden mengerikan di Taman Jurassic, banyak investor yang meragukan kredibilitas InGen dalam memastikan keamanan operasional taman wahana. Untuk memberikan jaminan keamanan kepada para investor, CEO InGen, Peter Ludlow (Arliss Howard) membentuk tim khusus yang diketuai oleh pemburu spesialis hewan buas, Roland Trembo (Pete Posthlewaite). Tim khusus tersebut ditugaskan untuk membawa para dinosaurus hidup ke Amphiteater InGen yang ada di kota San Diego, Amerika Serikat. 

Mengetahui agenda tersembunyi yang dilancarkan oleh Ludlow, mantan CEO InGen, John Hammond (Richard Attenborough), membentuk tim beranggotakan empat orang, yaitu matematikawan, Dr. Ian Malcolm (Jeff Goldblum), paleontologis, Dr. Sarah Harding (Julianne Moore), sutradara film dokumenter, Nick Van Owen (Vince Vaughn), dan ahli mekanik, Eddie Carr (Richard Schiff). Hammond mengirim mereka ke Pulau Isla Sorna, pulau yang bertetangga dengan Pulau Isla Nublar, Kosta Rika, Amerika Tengah, guna melakukan pengumpulan spesimen, observasi, dan dokumentasi video tentang kehidupan para dinosaurus.

Awalnya, kedua tim menjalankan agendanya masing-masing dengan lancar. Namun, adanya sabotase terhadap peralatan komunikasi membuat mereka terdampar di pulau tersebut. Melintasi hutan terbuka tanpa pagar listrik sama sekali, kedua tim bersatu menuju ke fasilitas InGen yang ditinggalkan sembari menjaga nyawa mereka dari para dinosaurus hidup berbahaya yang memangsa mereka. 

3. Minority Report (2002)

Cuplikan adegan Gordon Fletcher (Neal McDonough) (kiri) dan John Anderton (Tom Cruise) (kanan) dalam Minority Report (IMDB/Minority Report)

Ide cerita film Minority Report diadaptasi dari cerita pendek "The Minority Report" karya penulis fiksi ilmiah Philip Kindred Dick yang diterbitkan pada 1956. Latar waktu cerita berada pada 2054, di mana Kepolisian Nasional AS menggunakan teknologi Precogs, yaitu polisi kecerdasan buatan (artificial intelligence). Dioperasikan oleh unit kriminal khusus, Precrime, teknologi Precogs mempermudah kerja para polisi Precrime untuk menangkap para pelaku kejahatan sebelum mereka melancarkan aksinya. 

Ketua Lapangan Precrime, John Anderton (Tom Cruise), polisi Precrime, Gordon Fletcher (Neal McDonough), dan polisi Precogs, Agatha Lively (Samantha Morton), melacak orang yang dicurigai sebagai pelaku kejahatan ke sebuah apartemen kumuh. Setibanya di sana, Anderton menemukan bukti bahwa orang tersebut adalah pelaku kejahatan yang telah membunuh anak laki-laki Anderton, Sean, pada satu tahun lalu. Anderton mencegah orang tersebut untuk bunuh diri tetapi tidak berhasil. 

Departemen Kehakiman AS mengutus tim khusus yang diketuai oleh penyidik junior, Danny Witwer (Colin Farrell). Witwer menyelidiki memori penangkapan yang terekam di dalam chip yang tertanam di otak Agatha. Setelah melakukan rangkaian investigasi, Witwer tidak menemukan memori yang merekam tindakan Anderton pada hari yang dimaksud.

Witwer merekomendasikan Kepala Divisi Precrime, Lamar Burgess (Max von Sydow), untuk menangkap Anderton atas tuduhan pembunuhan berencana. Anderton lolos dari kejaran tim Burgess dan berupaya mencari fakta baru yang masih tertinggal demi membersihkan namanya.

4. The BFG (2016)

Cuplikan adegan Sophie (Ruby Barnhill) (kiri) dan Big Friendly Giant/BFG (Mark Rylance) (kanan) dalam The BFG (IMDB/The BFG)

Ide cerita film The BFG diadaptasi dari novel "The BFG" karya novelis Inggris, Roald Dahl, yang diterbitkan pada 1982. Film The BFG mengisahkan tentang Sophie (Ruby Barnhill), anak perempuan yatim piatu berusia 10 tahun, selalu terbangun dari tidurnya setiap waktu para penyihir dari dunia sihir berkeliaran, yaitu jam 12 malam. Pada suatu malam, Sophie terkejut ketika Big Friendly Giant (BFG) (Mark Rylance), monster menyerupai wujud manusia berjenis kelamin pria tua menghampiri jendela kamarnya yang ada di lantai dua. 

Merasakan kekuatan supranatural tersembunyi dari dalam diri Sophie, monster tersebut membawanya ke dunia fantasi Negeri Para Raksasa (Giant Country). Merasakan hawa yang baik dari diri Pria Raksasa, Sophie memutuskan untuk menjalin hubungan persahabatan dengannya. 

Namun, The Fleshlumpeater (Jemaine Clement), monster berwujud pria raksasa pemimpin Negeri Para Raksasa yang selalu memakan manusia, terutama anak-anak, sedang mengincar nyawa Sophie. Mengetahui niat jahat The Fleshlumpeater, BFG meminta Sophie agar tidak kembali ke dunia nyata untuk sementara waktu. 

Rasa penasaran Sophie terhadap asal-usul di balik kekuatan The Fleshlumpeater mendorongnya untuk meminta BFG agar dapat mengantarkan dirinya ke dunia fantasi Negeri Impian (Dream Country). Di negeri tersebut, Sophie mengetahui bahwa The Fleshlumpeater selalu mengincar nyawa anak-anak yang terbangun pada waktu dini hari termasuk dirinya. 

Bersama dengan BFG, Sophie memanfaatkan mimpi buruk yang berasal dari memori kelamnya di masa lalu sebagai senjata untuk membunuh The Fleshlumpeater dan mengembalikan perdamaian di Negeri Para Raksasa.

5. Ready Player One (2018)

Cuplikan adegan Helen Harris a.k.a Aech (Lena Waithe) (kiri) dan Wade Watts a.k.a Parzival (Tye Sheridan) (kanan) dalam Ready Player One (IMDB/Ready Player One)

Ide cerita film Ready Player One diadaptasi dari novel "Ready Player One" karya novelis fiksi ilmiah, Ernest Christy Cline, yang diterbitkan pada 2011. Fokus cerita film Ready Player One diletakkan pada 2045, di mana pada tahun tersebut adalah tahun kejayaan OASIS (Ontologically Anthropocentric Sensory Immersive Simulation), yaitu dunia metaverse virtual yang dibuat oleh James Halliday (Mark Rylance) dan Ogden Morrow (Simon Pegg). Menggunakan avatar Anorak the All-Knowing, Halliday mengumumkan kompetisi untuk memperebutkan kendali OASIS. Orang atau kelompok yang dapat menemukan Telur Paskah kesayangannya berhak mendapatkan kunci yang dapat digunakan untuk mengontrol penuh OASIS.

Remaja berusia 18 tahun, Wade Watts a.k.a Parzival (Tye Sheridan), tertarik mengikuti kompetisi tersebut. Bersama dengan lima temannya, Samantha Cooke a.k.a Art3mis (Olivia Cooke), Helen Harris a.k.a Aech (Lena Waithe), i-Rok (T.J Miller), Sho a.k.a Zhou (Philip Zhao), dan Toshiro a.k.a Daito (Morisaki Win), menyatukan kekuatan untuk merangkai petunjuk yang ditinggalkan oleh Halliday. 

Sembari menyelesaikan teka-teki dan rintangan yang tersedia di setiap wahana virtual, mereka juga disibukkan dengan tindakan agresif yang dilancarkan oleh Nolan Sorrento, CEO dari perusahaan teknologi Innovative Online Industries (IOI), yang menggunakan simulator Sixers untuk menghabisi para avatar yang menghalangi ambisinya mengendalikan OASIS.

Itulah rangkuman empat film sci-fi Hollywood besutan Steven Spielberg yang menceritakan tentang kehidupan manusia di dalam alternate universe. Meski menawarkan keindahan tempat yang memukau dan mampu melepaskan kepenatan dari aktivitas sehari-hari, bukan berarti alternate universe tersebut menjadi alasan bagi kita untuk melarikan diri dari kewajiban yang harus kita selesaikan di dunia nyata, ya.

I Gusti Putu Narendra Syahputra