Kisah tentang Konflik Berdarah Tarian Para Naga di House of the Dragon

Setelah season ke-8 seri televisi Game of Thrones sukses mengudarakan episode terakhirnya pada 19 Mei 2019 silam, HBO kini siap merilis prekuelnya, House of the Dragon, yang akan tayang perdana pada tanggal 21 Agustus tahun ini di HBO Max.

House of the Dragon akan berfokus pada The Dance of the Dragons atau “Tarian Para Naga”, sebuah konflik perebutan takhta antara Rhaenyra Targaryen dan Aegon Targaryen II yang terjadi sekitar 170 tahun sebelum peristiwa di Game of Thrones. Seri televisi ini diadaptasi dari Fire & Blood, buku pertama dari sebuah seri berisikan sejarah mengenai House Targaryen  yang ditulis oleh George R. R. Martin dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 2018. 

Awal Mula Tarian Para Naga, Fokus Utama di House of the Dragon

House of the Dragon membawa kita pada masa pemerintahan Raja Viserys I. Pernikahannya dengan Ratu Aemma dari House Arryn hanya menghasilkan satu orang anak yang berhasil hidup sampai usia dewasa —Putri Rhaenyra Targaryen yang ditunjuk sebagai pewaris takhta kerajaan saat masih berusia 8 tahun.

Keputusan sang raja ini menuai konflik karena Tujuh Kerajaan tidak pernah diperintah oleh seorang ratu sebelumnya. Meskipun begitu, para lord tetap menerima keputusan ini dan datang ke King’s Landing, ibukota Tujuh Kerajaan, untuk bersumpah setia kepada Putri Rhaenyra sebagai calon pemimpin kerajaan selanjutnya.

Beberapa tahun setelahnya, Raja Viserys I menikah lagi dengan Alicent Hightower, putri dari Tangan Kanan Raja—Otto Hightower. Dari pernikahan ini dihasilkan empat orang anak, yaitu Pangeran Aegon, Putri Helaena, Pangeran Aemond, dan Pangeran Daeron. Walaupun Raja Viserys I memiliki tiga putra dari ratu keduanya, gelar putri mahkota tetap dipegang oleh Putri Rhaenyra sampai akhir hayat sang raja. 

Tarian Para Naga, Salah Satu Konflik Paling Berdarah

Konflik “Tarian Para Naga” dimulai tepat setelah kematian Raja Viserys I pada tahun 129 AC. Pangeran Aegon yang merasa bahwa Takhta Besi adalah miliknya, karena ia merupakan anak laki-laki tertua raja kemudian mengklaim kepemilikan atas Tujuh Kerajaan. Dibantu oleh Ser Criston Cole, Komandan Kingsguard, dan ibundanya —Ratu Alicent, Aegon II berhasil menggalang cukup pendukung untuk melawan Rhaenyra. 

Rhaenyra Targaryen yang saat kematian ayahnya sedang berada di Dragonstone bersama dengan suami dan anak-anaknya bersumpah akan membalas dendam setelah kabar bahwa saudara tirinya telah naik takhta terdengar. Ia kemudian menciptakan majelisnya sendiri di Dragonstone untuk merencanakan perlawanan terhadap Aegon II yang saat itu menguasai King’s Landing.

Pendukung Rhaenyra disebut Dewan Hitam, sedangkan pendukung Aegon II disebut Dewan Hijau. Kedua kelompok ini pun masing-masing berusaha menggalang dukungan dari para lord di Tujuh Kerajaan, yang kemudian berujung pada salah satu konflik paling berdarah dalam sejarah di mana ribuan rakyat Westeros mati dan naga-naga House Targaryen mulai punah. 

House of the Dragon Dimainkan oleh Sejumlah Aktor Ternama

HBO Max telah meluncurkan teaser trailer House of the Dragon di YouTube pada 5 Mei silam. Dari video berdurasi 1 menit 44 detik tersebut, kita dapat melihat cuplikan-cuplikan dari beberapa peristiwa penting di jalan cerita serta aktor-aktor yang akan bermain di dalamnya. 

Milly Alcock (Upright) akan memainkan peran sebagai Rhaenyra Targaryen saat masih muda. Sementara Emma D’Arcy (Wanderlust) akan memainkan peran sang wanita legendaris saat ia dewasa. Matt Smith yang terkenal akan perannya sebagai Dokter Kesebelas di Doctor Who dan Prince Philip muda di seri televisi The Crown akan berperan sebagai suami Rhaenyra—Pangeran Daemon Targaryen.

Pemain-pemain penting lainnya ialah Paddy Considine sebagai Raja Viserys I, Olivia Cooke sebagai Ratu Alicent Hightower, Fabien Frankel sebagai Ser Criston Cole, Rhys Ifans sebagai Otto Hightower, Eve Best sebagai Rhaenys Targaryen, Steve Toussaint sebagai Corlys Velaryon, dan Sonoya Mizuno sebagai Mysaria.