Banyak yang mengatakan bahwa kemampuan seseorang akan terlihat dan diakui jika dia berada di tempat yang tepat. Sekualitas apapun seseorang, jika dia berada di tempat yang salah, maka kemampuan yang dia miliki akan sia-sia dan tak mungkin akan mencapai titik puncak dalam eksplorasi kemampuan diri yang dimiliki. Seperti halnya yang terjadi pada Hibiki Akui, dalam film berjudul Hibiki ini.
Hibiki Akui (diperankan oleh Yurina Harate) adalah seorang gadis sekolah yang biasa saja berusia 15 tahun. Namun, di balik penampilannya yang biasa saja dan cenderung aneh, pendiam dan terkadang emosional tersebut, terpendam sebuah bakat yang luar biasa. Iya, Hibiki yang tumbuh di keluarga biasa dengan ayah seorang pegawai negeri, ibu yang bekerja sebagai pengurus rumah tangga dan kakak yang tengah berkuliah, memiliki sebuah sensitifitas tinggi dalam menulis.
Suatu hari, sebuah majalah sastra “Mokuren” yang selalu memberikan penghargaan Rookie of The Year, menerima naskah yang dikirimkan oleh Hibiki Akui berjudul “Otogi no Niwa”. Tujuan Hibiki mengirimkan naskah novel tersebut tentu saja untuk bersaing dalam penghargaan tahunan yang penuh gengsi bagi para penulis pemula itu. Namun sayangnya, seorang selector yang menerima naskah tersebut menilai tulisan Hibiki aneh dan tak layak untuk masuk dalam entri penghargaan Rookie of The Year majalah sastra. Bahkan, dengan tanpa ragu, selector tersebut membuang naskah Otogi no Niwa yang dikirimkan Hibiki Akui ke tong sampah.
Beruntungnya, seorang editor kepala bernama Fumi Hanai (diperankan oleh Keiko Kitagawa) melihat naskah Hibiki di tong sampah dan memungutnya. Setelah membaca beberapa saat, editor Fumi menemukan hal-hal menarik yang berbeda dalam novel “Otogi no Niwa” dan bergegas untuk menghubungi sang pemilik novel. Namun, dengan segala sikap dingin yang ada dalam diri Hibiki, editor Fumi pun harus bekerja ekstra keras dalam melakukan pendekatan. Terlebih lagi, ketika novel “Otogi no Niwa” menjadi favorit untuk memenangi penghargaan Rookie of The Year, sehingga membuat Fumi benar-benar harus mampu memahami sekaligus mengontrol sikap Hibiki yang kerap emosional.
Dan benar saja, menjelang puncak penghargaan dilaksanakan, berbagai masalah pun menghampiri mereka, sehingga membuat Fumi harus benar-benar bisa membuat Hibiki terlihat “manis” dan menjadi sosok yang disukai oleh masyarakat luas. Kira-kira masalah apa ya yang mereka hadapi? Lantas, bagaimana akhir dari cerita Hibiki dan penghargaannya? Saksikan secara langsung saja ya teman-teman.
Oh iya, film ini juga dibintangi oleh bintang kenamaan Jepang sekelas Shun Oguri lho. Jika tidak menjadi peran utama, Shun Oguri sering berperan sebagai orang yang aneh atau misterius. Perannya apa ya kali ini? temukan jawabannya di film Hibiki ini ya!
Baca Juga
-
Fakta Mengenaskan! Jikapun Menang dari Laos, Indonesia Tetap Saja Sulit Lolos ke AFC U-23
-
Tak Ada Indonesia, Marwah Persepakbolaan Asia Tenggara di AFC U-23 Berada di Pundak 2 Tim Ini
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Laga Kontra Lebanon dan Statistik Menipu yang Mulai Merambah Timnas Indonesia Senior
Artikel Terkait
-
Baru Tayang, Klub Penggemar Chen Yao Ingin Boikot Film Fierce Cop, Ada Apa?
-
Film Encanto: Tak Ada Keluarga yang Benar-benar Sempurna
-
The Phone: Sambungan Telepon dari Istri yang Terbunuh Satu Tahun Lalu
-
Viral Pria Bikin Natto Dalam Jumlah Banyak, Publik Auto Penasaran Ingin Coba
-
Kehidupan Kakak Beradik yang Penuh Konflik dalam Film Brother of The Year
Entertainment
-
Sunkiss oleh Wendy Red Velvet: Merangkul Perubahan Hidup Tanpa Rasa Takut
-
Remake Doraemon 1983, Film Doraemon: Nobita and the New Castle Tayang 2026
-
Dugaan Penggelapan Pajak Raffi Ahmad: Dari Aset Mewah hingga Tudingan Pencucian Uang
-
Jason Fuchs Ditunjuk Jadi Penulis Naskah Film Live-Action My Hero Academia
-
Rizwan Fadilah Bantah Isu Miring soal Penyakit Sule, Ini Faktanya
Terkini
-
Daily Style Goals: 4 Inspo Outfit ala Sophia KATSEYE yang Selalu On Point!
-
Cabut Gugatan, Paiman Raharjo Kini Bidik Roy Suryo Cs Lewat Jalur Pidana
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
Dijenguk Yusril di Penjara, Delpedro Marhaen Merasa Jadi Korban Kriminalisasi
-
Aktivis Vian Ruma dan Ironi Suara Rakyat yang Dihilangkan