Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Dini Sukmaningtyas
FIFTY FIFTY (Allkpop)

Akhir-akhir ini, girl group FIFTY FIFTY menjadi sorotan lantaran kontroversi yang sedang terjadi dengan agensi mereka, ATTRAKT.

Akibat konflik yang masih berlangsung tersebut, netizen merasa sulit bersimpati dengan FIFTY FIFTY. Kontroversi terkait FIFTY FIFTY dan ATTRAKT yang berkelanjutan selama seminggu terakhir tersebut awalnya diketahui sebagai konflik antara agensi grup dan pihak ketiga, namun ternyata akhirnya menjadi konflik antara FIFTY FIFTY dan agensi.

FIFTY FIFTY menjadi pusat perhatian setelah ATTRAKT mengklaim bahwa ada pihak ketiga yang telah mendekati para member dan membujuk mereka untuk melanggar kontrak eksklusif mereka dengan ATTRAKT.

Warner Music Korea yang dituding sebagai pihak ketiga tersebut dengan tegas membantah bahwa mereka ingin "merebut" FIFTY FIFTY dari ATTRAKT.

Beberapa waktu kemudian, ATTRAKT juga mengungkapkan bahwa CEO The Givers Ahn Sung Il dan tiga orang lainnya sebagai berusaha membeli hak cipta lagu 'Cupid' secara diam-diam.

Sampai saat itu, FIFTY FIFTY masih dianggap sebagai "korban" dan belum ada hubungannya dengan kontroversi tersebut. Bahkan netizen merasa berempati dengan girl group tersebut karena baru naik daun tapi sudah harus menderita karena kontroversi agensi.

Namun, opini publik seketika berubah ketika member FIFTY FIFTY akhirnya mengambil tindakan yang cukup mengejutkan. Pada Rabu (28/6/2023), para member mengumumkan melalui perwakilan hukum mereka bahwa mereka mengajukan penangguhan kontrak eksklusif dengan ATTRAKT.

"Kami telah mengajukan masalah mengenai berbagai keadaan di mana ATTRAKT melanggar kontrak, seperti pembayaran yang tidak transparan dan kesulitan dalam menjalankan aktivitas meskipun mengungkapkan kondisi kesehatan mereka yang buruk, di antara kewajiban lain yang diatur dalam kontrak."

Mengenai sikap FIFTY FIFTY, netizen berkomentar bahwa terlalu terburu-buru bagi grup rookie yang bahkan belum aktif selama setahun untuk menuntut pemutusan kontrak eksklusif karena masalah pembayaran.

"Mereka bahkan tidak berada di bawah perusahaan besar. Bukankah terlalu dini bagi mereka untuk meminta pembayaran?" tulis salah satu netizen.

"Mereka baru debut kurang dari setahun yang lalu dan hanya memiliki satu lagu, tapi mereka sudah berbicara tentang pembayaran," sahut netizen yang lain.

"Mereka langsung mencurigai pembayaran yang tidak transparan setelah hanya satu lagu yang sukses?" netizen lainnya menimpali.

"Bukankah agensi mengatakan mereka ingin fokus menemukan bakat daripada menghasilkan uang?" tulis salah satu netizen lain.

Meskipun banyak komentar negatif, beberapa netizen masih mendukung FIFTY FIFTY yang menuntut hak-hak mereka dari agensi.

"Jika aku jadi mereka, aku juga lebih suka berada di agensi besar," tulis salah satu netizen.

"Agensi besar menangani hal-hal lebih baik daripada agensi kecil dan menengah," sahut netizen yang lain.

"Jika agensi memiliki pembayaran untuk diselesaikan, mereka harus melakukannya dengan cepat," netizen lainnya menimpali.

Bagaimana menurutmu?

Dini Sukmaningtyas