Kekerasan di sekolah, terutama dalam bentuk bullying, adalah masalah serius yang bisa memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional para siswa. Untungnya, media seperti webtoon telah menjadi platform yang efektif untuk mengangkat isu-isu sosial seperti ini.
Berikut penulis akan merekomendasikan beberapa webtoon yang menggambarkan tema bullying dengan cerdas dan penuh empati. Yuk, simak artikelnya!
1. To Not Die
Webtoon ini bercerita tentang Dajun yang menatap kematian di depan mukanya di tepi sebuah gedung, ia menyadari bahwa ada cara lain untuk mengakhiri kesengsaraan dan keputusasaannya. Bukan dengan mengakhiri hidupnya sendiri, melainkan dengan menghadapi para penindasnya.
Pada awalnya, dia berpikir bahwa kondisi pikirannya yang baru dapat menyelamatkannya dari beberapa pemukulan, tetapi dia segera menemukan dirinya jatuh ke sisi lain dari moralitas, menjadi terobsesi dengan gagasan balas dendam. Ketika dia menjadi lebih kuat, pembalasannya semakin kuat, dengan batas-batas sejauh mana dia bersedia untuk perlahan-lahan memudar.
2. My Life As A Loser
Meskipun para korban sering berfantasi tentang kehidupan masa depan mereka, membayangkannya jauh lebih baik daripada para perundung mereka, kenyataannya sering kali tidak demikian. Ini adalah kesadaran yang didapat Jinu Kim saat bertemu dengan para pengganggunya sebagai orang dewasa yang hampir tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sementara mereka hidup dalam kemewahan.
Saat dia mencoba melarikan diri dari mereka, Jinu tiba-tiba jatuh ke dalam kematiannya, mengutuk mereka dengan semangat baru saat dia menemui ajalnya, dia memutuskan untuk menjawab kutukan Jinu, mengirim Ancheol Jang (pemimpin pengganggu) kembali ke masa lalu.
Ancheol tidak terbangun dalam tubuhnya sendiri, namun dalam tubuh Jinu. Dia sekarang harus menjalani masa SMA, mengalami semua yang dilakukan oleh korbannya, termasuk dipukuli berulang kali oleh dirinya sendiri.
3. Viral Hit
Setelah terus-menerus diintimidasi selama masa sekolahnya, Hobin Yoo menemukan peluang untuk menghasilkan uang di NewTube, dengan mengunggah video pertarungan ke salurannya. Merasa tidak akan rugi dan termotivasi oleh aroma uang yang menggiurkan, ia mulai mengikuti saran dan pelatihan dari entitas misterius di jaringan tersebut.
Tak lama kemudian, Hobin mendapati dirinya telah mengalahkan orang-orang yang dua kali lebih kuat darinya, namun yang lebih penting lagi, rekening banknya dibanjiri lebih banyak uang daripada yang bisa ia bayangkan.
4. Study Group
Dijuluki sebagai "sekolah untuk penjahat masa depan", Sekolah Menengah Teknik Yusung bukanlah tempat yang ideal untuk belajar. Tidak seperti teman-temannya, Gamin adalah siswa yang hanya memiliki satu tujuan yaitu masuk ke universitas. Di tempat di mana setiap orang memiliki tujuan yang berbeda, dia ditolak dari banyak kelompok belajar sebelum dia memutuskan untuk membentuk kelompok belajarnya sendiri.
Ketika Hankyeong, mantan guru les Gamin, bergabung dengan sekolah menengahnya dengan harapan mendapatkan sertifikasi gurunya, sepertinya mereka berdua meraih hal yang mustahil di tempat yang lebih mengedepankan pemukulan daripada belajar.
5. Monster
Meskipun ia memiliki kekuatan super yang mampu membasmi musuh terkuat sekalipun, Yoo Jin tidak diizinkan untuk menggunakannya melawan manusia biasa. Karena aturan ini, dia mendapati dirinya menjadi sasaran intimidasi yang intens dari Cha Donghae, yang tidak segan-segan membuat tangannya berdarah-darah sesuka hatinya.
Ketika ia mengalami lebih banyak penindasan fisik dan mental, Yoo Jin mendekati batas kewarasannya. Meskipun pembalasan mungkin akan mengorbankan nyawanya, dia mulai semakin tidak menghargainya.
Itulah beberapa rekomendasi webtoon bertemakan bullying namun punya pesan moral. Selamat membaca!
Baca Juga
-
Mengapa Futsal Jadi Olahraga Paling Menguras Tenaga? Ini Fakta Ilmiahnya!
-
Segera Tayang! Drama Would You Marry Me Rilis Momen Pembacaan Naskah
-
Ulasan Buku Jalani Aja, Teman Setia Saat Hidup Terasa Berat dan Melelahkan
-
Demonstrasi 2025 dan Reformasi 1998, Akankah Sejarah Terulang Sama?
-
Demo di Era Digital: Bukan Sekadar Suara, tapi Bukti Kehadiran Nyata
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Drama Adaptasi Webtoon yang Akan Tayang di Akhir Tahun 2023
-
Profil dan Biodata Cheeming Boey, Penulis When I Was a Kid 3 yang Tulis ART RI Bak Monyet
-
Komik Malaysia Sebut ART RI Monyet Dilarang Beredar, Penulis When I Was a Kid 3 Jualan Via Online
-
Lengkap! Ini Isi Komik Malaysia 'When I Was a Kid 3' yang Sebut ART Indonesia Monyet
-
Sebut ART Indonesia Monyet, Penulis Komik Malaysia 'When I Was a Kid 3' Minta Maaf
Entertainment
-
Band-Aid oleh KickFlip: Hadapi Sakitnya Patah Hati dan Merindukan Seseorang
-
Jajaran Pemain Sudah Lengkap, Syuting Film Street Fighter Kini Dimulai
-
Sinopsis Inspector Zende, Film India Terbaru Manoj Bajpayee di Netflix
-
Kode Keras di Medsos! 5 Tanda Kuat Pratama Arhan dan Azizah Salsha akan Rujuk
-
Inside Out oleh Day6: Pengakuan Cinta yang Tak Bisa Lagi Ditunda
Terkini
-
4 Padu Padan OOTD Chic ala Yunjin LE SSERAFIM, Stylish Buat Segala Suasana!
-
Kesejahteraan Guru Terancam? Menag Bilang 'Cari Uang, Jangan Jadi Guru!'
-
4 Rekomendasi Serum Vitamin C Terjangkau untuk Pelajar dengan Kulit Cerah
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi