Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Syifa Sihrien
Konferensi pers peluncuran trailer film Agak Laen di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2023) [Suara.com/Tiara Rosana].

Kabar mengejutkan datang dari film garapan rumah produksi Imajinari. Film pertamanya di tahun 2024 yang berjudul Agak Laen berhasil meraih 1 juta penonton di hari ke-4 penayangan.

Dikutip dari akun Instagram resmi film Agak Laen (@pilem.agak.laen), terhitung sampai hari Minggu (4/2/2024) kemarin, sebanyak 1.012.990 penonton telah menyaksikan aksi kocak grup kuartet yang berasal dari podcast Agak Laen ini.

Menjadi salah satu film box office Indonesia di tahun 2024, Agak Laen berhasil menyalip Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 yang berhasil meraih 1 juta penonton di hari ke-11 penayangan.

Bukan tanpa sebab, Agak Laen dinilai berhasil menyajikan komedi yang menghibur seiring dengan jalan ceritanya yang solid. Hal ini yang masih jarang dilakukan sineas Indonesia dalam memproduksi sebuah film.

Selain Agak Laen dan Ancika, film rilisan akhir tahun 2023 bertajuk 13 Bom di Jakarta juga berhasil tembus 1 juta penonton pada akhir Januari 2024 setelah 24 hari tayang di bioskop.

Seperti diketahui, ketiganya mengusung genre yang berbeda. Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 fokus pada genre romansa remaja berlatar tahun 1995.

Sementara 13 Bom di Jakarta penuh dengan sajian ledakan yang memukau lewat genre aksi-spionase yang diusungnya. Lain halnya dengan kedua film sebelumnya, Agak Laen bergenre komedi murni dengan balutan horor dan drama sebagai benang merah cerita.

Keberagaman genre yang berhasil menjadi box office Indonesia menandakan bahwa genre tertentu tidak menjadi jaminan kesuksesan sebuah film. Namun kualitas dari keseluruhan aspek filmlah yang akan membawa suatu film bisa dinikmati lebih banyak orang.

Film Agak Laen sendiri bercerita tentang empat sekawan yang sedang dilanda kebingungan karena bisnis rumah hantunya terancam gulung tikar. Mereka adalah Bene (Bene Dion), Boris (Boris Bokir), Indra (Indra Jegel), dan Oki (Oki Rengga).

Keempat sekawan itu kemudian mencari cara baru untuk membuat rumah hantunya diminati banyak orang.

Namun ketika seorang pengunjung paruh baya tiba-tiba meninggal di dalam rumah hantu mereka, rumah hantu mendadak ramai seperti habis terkena tumbal pesugihan. Rupanya, para pengunjung yang datang merasakan sensasi seram yang nyata dalam rumah hantu tersebut.

Keempatnya tak tahu, pengunjung yang meninggal itu adalah seorang politisi yang sedang dicari para polisi.

Demi menyelamatkan bisnis mereka yang baru berjaya kembali, empat sekawan melakukan berbagai cara konyol agar para polisi tak berhasil menemukan apa yang mereka cari.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Syifa Sihrien