Film Furiosa: A Mad Max Saga yang sudah tayang di bioskop-bioskop Indonesia sejak 22 Mei 2024, rupanya berhasil memukau penonton dengan sajian aksinya. Nah, film ini dibuat oleh Sutradara George Miller, termasuk yang mengembangkan skripnya dengan kolab bareng Nico Lathouris. Film ini menjadi spin-off dan prekuel dari film "Mad Max: Fury Road", yang berarti, Film Furiosa: A Mad Max Saga, merupakan installment kelima dalam waralaba Mad Max, yang kali ini dibintangi Anya Taylor-Joy sebagai Imperator Furiosa, dan Chris Hemsworth dalam peranan sebagai Dr. Dementus, pemimpin Biker Horde yang kejam.
Dalam "Furiosa: A Mad Max Saga", penonton diajak untuk menyaksikan perjalanan awal karakter Furiosa dalam dunia pasca-apokaliptik yang kejam dan tanpa ampun. Furiosa yang masih muda, saat mencoba melawan Klan Biker Horde, perampok yang menjarah kawasannya, tapi Furiosa malah ditangkap dan dibawa ke pemimpin mereka, Dr. Dementus. Furiosa pun diadopsi oleh Dementus dan harus kehilangan ibunya selama-lamanya, dari situlah dimulai perjalanan Furiosa yang penuh tantangan dan derita.
Namun, kehidupannya berubah drastis ketika dia bertemu dengan Immortan Joe (diperankan Lachy Hulme), pemimpin Citadel dan pasukannya yang dikenal sebagai War Boys, yang rupanya musuh Klan Biker Horde. Dan di tengah perebutan wilayah yang melibatkan Klan Biker Horde dan Citadel, dengan tekad untuk membalas dendam atas penderitaan masa kecilnya, Furiosa pun beraksi untuk pulang dan lepas dari genggaman Dr. Dementus.
Ulasan:
Di luar dugaan, filmnya masih sangat bisa dikembangkan. George Miller sekali lagi membuktikan dirinya sebagai sosok sutradara yang mampu menghadirkan karya mengagumkan, dan "Furiosa: A Mad Max Saga" adalah buktinya. Film ini menawarkan pengembangan yang mengejutkan terhadap setting dan karakter-karakternya. Dengan melihat sisi-sisi baru dari dunia pasca-apokaliptik yang dibangun dengan begitu rinci, penonton dihadapkan pada petualangan yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Film Furiosa: A Mad Max Saga tampak terbagi menjadi lima babak, dan menurutku sangat asyik diikuti. Setiap babak memberikan lapisan baru pada cerita dan meningkatkan ketegangan secara bertahap. Dengan alur yang terstruktur dengan baik, penonton dibawa dalam perjalanan epik yang nggak pernah surut dari ketegangan.
Akting pemeran utama nggak bisa diremehkan begitu saja. Bagiku, Anya Taylor-Joy membawa karakter Furiosa dengan kegigihan yang mengesankan. Dari ekspresi wajahnya hingga gerakan tubuhnya, dia berhasil menangkap esensi dari karakter yang begitu kompleks itu dengan sempurna. Chris Hemsworth juga memberikan penampilan yang mengesankan sebagai Dr. Dementus. Peran antagonisnya biarpun di awal-awal agak kurang terasa, tapi sering durasi bergulir makin tampak sangar. Ya, karakter jahatnya memang tampak sengaja dibangun bertahap
Untuk cinematography, asli kece banget. Setiap adegan diisi dengan komposisi visual yang bikin takjub. Aku benar-benar dibuat terpukau dengan pergerakan kamera yang mengikuti aksi demi aksi para karakter. Jadi, tangkapan gambar kamera nggak statis, tapi bergerak menyesuaikan pergerakan banyak karakter. Hal itu bikin aksinya semakin hidup, dan sebagai penonton, aku benar-benar terasa terlibat di tengah pertarungan kubu penguasa. Gila, sih!
Pokoknya, aksi yang diperlihatkan itu mencengangkan. Dari pertarungan jarak dekat hingga kejar-kejaran yang mendebarkan. Ya, setiap aksi di layar memberikan ketegangan yang nggak terbantahkan. Efek khusus yang luar biasa tampak berhasil menghadirkan adegan-adegan yang begitu realistis. Terlepas ada yang menganggap, terlalu banyak efek CGI yang belum sempurna. Namun, bagiku sudah keren kok.
Meskipun durasinya lebih dari dua jam, tapi film ini nggak pernah kehilangan momentum. Setiap adegan diisi dengan ketegangan dan drama yang membuat penonton terus terlibat dalam cerita. Keterampilan naratif George Miller menjaga ritme film tetap stabil, tanpa ada momen yang terasa membosankan, itu poin terbaiknya.
Terlepas plotnya biasa saja, tapi memang filmnya seru banget. Dari awal hingga akhir, "Furiosa: A Mad Max Saga" sangat menghibur dan mendebarkan. Skor dariku: 9/10. Nah, kamu sudah nonton belum? Jangan sampai turun layar kamu baru mau nonton ya. Ups.
Baca Juga
-
Apa yang Membuat Film Final Destination - Bloodlines Sukses Besar?
-
Review Film Test: Drama Kehidupan di Tengah Lapangan Kriket
-
Nayato Fia Nuala Comeback Lewat Film Malam Jahanam yang Bikin Merinding!
-
Review Film Sneaks: Petualangan Penuh Warna dari Sepasang Sneaker
-
Review Film Sayap-Sayap Patah 2 - Olivia: Kisah Baru, Luka Lama
Artikel Terkait
Entertainment
-
7 Rekomendasi Film Horor Terbaik dari tahun 80-an, Sudah Nonton?
-
Mulai Rp1,4 Juta, Ini Daftar Harga Tiket Konser Doh Kyung-soo di Jakarta
-
5 Rekomendasi Film Klasik Ikonik yang Tak Lekang oleh Waktu, Ada Favoritmu?
-
Sinopsis The Comic Bang, Drama China Terbaru Shen Yue dan Wang Jing Xuan
-
Lee Do Hyun Menang Aktor Baru Terbaik Usai Wamil di Directors Cut 2025
Terkini
-
Mees Hilgers, Laga Kontra Cina dan Performa Buruknya di Timnas Indonesia
-
Harapan Pupus! Ada 2 Alasan Kekalahan MU dari Spurs Kali Ini Terasa Jauh Lebih Menyakitkan
-
Kembang Goyang Luna Maya Patah Detik-Detik Sebelum Akad, Pertanda Apa?
-
Menanti Magis Ole Romeny: Bisakah Kembali Membuat Kejutan di Lini Depan Timnas Indonesia?
-
Gagal Juara Europa League, Tottenham Benar-Benar Berikan Musim Menyakitkan bagi Iblis Merah