Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Agung Rifna Ajie
Kim Seon-ho dalam potongan film The Tyrant [Instagram/thetyrant_drama]

Setelah sekian lama menunggu, drama Korea "The Tyrant" akhirnya rilis di Disney Plus Hotstar. Dengan hanya empat episode, serial ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan drama Korea yang biasanya memiliki durasi panjang dan banyak episode. Bagi penonton yang merasa drama Korea seringkali terlalu panjang dan kompleks, "The Tyrant" bisa menjadi pilihan menarik.

Serial ini menandai kembalinya Kim Seon-ho ke layar kaca setelah absen tiga tahun. Kim Seon-ho, yang dikenal memiliki latar belakang teater, mampu menghadirkan kedalaman karakter yang mengesankan. Meski begitu, "The Tyrant" tidak hanya mengandalkan popularitas sang aktor.

Walaupun fans Kim Seon-ho cukup masif, serial ini menampilkan cerita yang lebih kaya dan tidak sekadar menampilkan wajah sang aktor sepanjang waktu. Bahkan, porsi kemunculannya tidak mendominasi, meskipun perannya tetap penting dalam alur cerita.

Cerita "The Tyrant" berpusat pada sebuah eksperimen rahasia yang bertujuan mengembangkan virus yang bisa memberikan kekuatan super kepada manusia. Proyek ini dikelola oleh Direktur Choe, diperankan oleh Kim Seon-ho, yang juga merupakan anggota Badan Intelijen.

Ada banyak pihak yang terlibat dalam perebutan sampel virus ini, termasuk Chae Jagyeong (diperankan oleh Jo Yoon-su), seorang ahli pembuka brankas; Lim Sang (Cha Seung-won), seorang pembunuh bayaran; dan Paul (Kim Kang-woo), anggota Badan Intelijen Amerika Serikat.

"The Tyrant" menawarkan gaya penceritaan yang tidak biasa. Alurnya penuh dengan teka-teki dan seringkali tidak gamblang, sehingga penonton harus mampu menghubungkan titik-titik cerita secara mandiri. Ada beberapa bagian cerita yang baru dijelaskan pada episode berikutnya, menciptakan kesan misterius dan membuat penonton penasaran. Meskipun demikian, pendekatan ini merupakan bagian dari gaya sutradara Park Hoon-jung, yang juga menulis naskahnya.

Keberhasilan "The Tyrant" terletak pada penulisan karakter yang kaya dan berwarna. Keempat tokoh utama dalam serial ini memiliki sifat yang kompleks dan tidak ada satu pun yang benar-benar "baik." Mereka semua memiliki sisi kelam masing-masing, menjadikannya villain in their own right. Hal ini membuat konflik dalam cerita terasa lebih nyata dan menarik untuk diikuti.

Selain karakterisasi yang kuat, akting para pemain juga menjadi salah satu daya tarik utama. Kim Seon-ho mampu menunjukkan ambiguitas moral dari karakternya, sementara Kim Kang-woo, Cha Seung-won, dan Jo Yoon-su masing-masing memberikan performa yang menonjol. Terutama Jo Yoon-su yang tampil sangat keren dan karismatik dalam perannya sebagai pembunuh berdarah dingin.

Dengan tone yang gelap dan adegan aksi yang brutal, "The Tyrant" menawarkan tontonan yang tidak biasa untuk penggemar drama Korea. Sutradara Park Hoon-jung berhasil membangun intensitas lewat pemilihan shot dan musik yang tepat, sehingga menciptakan atmosfer yang mendebarkan. Ada juga momen-momen aksi yang mengadopsi gaya Gun Fu ala film-film John Woo, menambah kesan stylish pada adegan pertempuran.

Satu hal menarik lainnya adalah bagaimana serial ini menggambarkan bahwa virus "The Tyrant" bukanlah sesuatu yang diciptakan dari nol, melainkan sesuatu yang sudah ada dan ditemukan. Ini seakan menyiratkan bahwa kejahatan yang diwakili oleh virus tersebut bukan sekadar faktor eksternal, melainkan sesuatu yang secara alami sudah ada dalam diri manusia.

Secara keseluruhan, "The Tyrant" adalah drama yang patut dicoba, bahkan bagi mereka yang bukan penggemar drama Korea. Dengan durasi total sekitar tiga jam, serial ini bisa ditonton maraton dalam sehari. Produksi yang apik, cerita yang menarik, dan akting yang solid membuat "The Tyrant" layak mendapatkan skor 7,5 dari 10. Anda bisa menontonnya di Disney Plus Hotstar dan langsung menikmati semua episodenya yang sudah tersedia.

Agung Rifna Ajie