Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Yayang Nanda Budiman
Potret Sisitipsi.[Instagram/@sisitipsi & @anugarin]

Apa yang terlintas di pikiran setiap orang saat jatuh cinta? Tentunya, kita akan mengejar orang yang kita cintai. Namun, dalam lagu "Rasa" kali ini, pendekatannya berbeda: kita harus mengejar Sang Pemilik Hati agar dapat saling mencinta.

Band asal Jakarta, Sisitipsi, baru saja merilis single terbaru berjudul "Rasa." Dengan sentuhan Bossanova yang khas, band yang dibentuk di IKJ ini akan mengajak pendengar untuk menikmati alunan melodi yang menawan.

"Rasa" menjadi single terbaru dari Sisitipsi, menawarkan nuansa berbeda, meskipun tetap berakar pada tema lagu cinta yang mudah didengar. Lagu ini menggambarkan kekuatan yang menghubungkan antara objek dan subjek hingga menyentuh jiwa.

Dalam lagu ini, "Rasa" merepresentasikan cinta sejati yang dimiliki oleh dua insan yang berserah kepada Sang Pemilik Hati, agar kekuasaan-Nya dapat mengubah hati mereka untuk saling mencintai.

Musik yang diusung dalam lagu ini tetap sejalan dengan karakter Sisitipsi sebelumnya, dengan aransemen dan pemilihan kata yang relevan bagi anak muda.

Namun, liriknya mengajak pendengar untuk lebih mengenal Sang Pemilik Hati dalam pencarian cinta mereka, karena Dia lah pemilik hati dan yang mengubah hati.

Lagu ini dibuka dengan dentingan piano yang melankolis, menciptakan suasana yang khas. Sisitipsi dengan cerdas membawa kita untuk merasakan "Rasa" mereka. Tak lama setelah itu, musik Bossanova yang ikonik langsung membuai kita untuk berdansa dengan santai.

Di bagian chorus, alunan "rasa" benar-benar kuat dan menarik kita ke dalam tarian yang melankolis. Progresi kunci royal road progression yang biasa dipakai dalam lagu pop Jepang memberikan sentuhan mendalam, seolah-olah mengiris perasaan kita sambil tetap mempertahankan tempo Bossanova yang mengalun.

Salah satu lirik menarik di chorus ditulis oleh Ojan: "Tiada lara yang kurasa kala kau luputkan hitam yang mulai kelam." Dengan majas paradoks, lirik ini menyimpan makna tersembunyi tentang kebahagiaan, menampilkan gaya khas Sisitipsi dalam penulisan lirik.

Meski lagu ini menyenangkan, strukturnya mengikuti formula umum: dimulai dengan intro, dilanjutkan dengan verse, chorus, interlude, bridge, dan kembali ke chorus dengan nuansa akustik, diakhiri dengan outro singkat.

Menurut band yang pernah merilis ulang lagu "Juwita Malam" dan "Kopral Jono," lagu terbaru ini adalah langkah inovatif dalam karya mereka, menawarkan nuansa baru bagi pendengar. Sisitipsi berharap "Rasa" bisa menjadi single yang relevan dengan kondisi anak muda saat ini, menjadi soundtrack dalam pencarian cinta sejati.

"Semoga single 'Rasa' ini menjadi lagu cinta yang populer dan alternatif dalam menggambarkan rahasia cinta," ujar mereka dalam rilis pers pada Sabtu (22/6/2024).

Lirik "canda awalnya, dalam akhirnya" menjadi bagian penting dari lagu "Rasa" ini. Lirik tersebut menggambarkan pesan tentang cinta antar pasangan, di mana seringkali kita melupakan bahwa esensi mencintai sesama makhluk adalah dengan mencintai Sang Pencipta terlebih dahulu. Dengan demikian, Sang Pemilik Hati dapat menyatukan hati kedua insan dan menanamkan cinta dalam kasih sayang-Nya.

Single "Rasa" ini diharapkan menjadi pembeda dalam karya Sisitipsi, menawarkan inovasi dan nuansa baru bagi pendengar. Selain itu, lagu ini diharapkan dapat menjadi soundtrack yang relevan bagi generasi muda dalam mencari cinta sejati, serta menjadikan "Rasa" sebagai alternatif yang menarik dalam menggambarkan rahasia cinta dari Sang Pemilik Hati.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Yayang Nanda Budiman