Lebih dari 3.000 orang di industri film Korea Selatan menekan petisi pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol, berdasarkan Asosiasi untuk Krisis dan Pemulihan Industri Film pada Minggu (8/12/2024).
Petisi tersebut dibuka 30 jam sejak Kamis (5/12/2024) hingga Jumat (6/12/2024) dan sudah mengumpulkan 3.007 tanda tangan dari 81 organisasi, bahkan sutradara Bong Joon-ho dan Park Chan-wook disebut turut menandatangani petisi tersebut.
Keduanya merupakan sutradara hit asal Korea Selatan. Bong Joon-ho menjadi pemenang Piala Oscar melalui film Parasite. Sementara Park Chan-wook disebut sebagai salah satu pembuat film terkenal di sinema Korea Selatan dan dunia abad ke-21.
Korea JoongAng Daily melaporkan ada total 239 aktor berpartisipasi dalam petisi tersebut selain sutradara, mahasiswa, kritikus, produser, staf film, hingga penonton teater.
"Deklarasi darurat militer pada hari Selasa merupakan hal yang berada di luar akal sehat," ungkap petisi itu.
"Bahkan ketika menerapkan imajinasi pembuatan film, ini masih dianggap sebagai delusi, serta tetap saja terjadi dalam kehidupan kita," tulis petisi Asosiasi untuk Krisis dan Pemulihan Industri Film.
"Untuk orang Korea di industri film, Yoon Suk Yeol bukan lagi presiden Korea, tapi hanya seorang penjahat," lanjutnya.
Pemungutan suara pemakzulan yang berlangsung pada Sabtu malam akhirnya tidak lolos karena mosi tersebut ditolak akibat tak cukup banyak anggota yang ikut serta dalam pemungutan suara.
Anggota parlemen yang mendukung Yoon, yakni Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP) melakukan pemboikotan sidang.
Oleh karena itu, voting mengenai deklarasi darurat militer Yoon hanya berhasil mengumpulkan 195 suara alias di bawah minimum batas 200 suara yang diminta. Mosi pemakzulan sang presiden pun akhirnya dianggap gagal.
Yoon Suk Yeol sebelumnya telah mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam, tapi mencabutnya enam jam kemudian usai pemungutan suara bulat di Majelis Nasional dan protes dari masyarakat yang keras.
Keadaan darurat militer menempatkan militer dalam kendali sementara dan membatasi kebebasan demokratis yang seharusnya digunakan ketika pemerintah tak dapat berfungsi.
Di sisi lain, mantan menteri pertahanan Korea Selatan Kim Yong Hyun ditangkap setelah membuat gaduh deklarasi darurat militer yang diberlakukan Presiden Yoon Suk Yeol.
Kim kabarnya ditangkap pada akhir pekan ini. Ia juga dianggap berkontribusi dalam pengumuman darurat militer yang membuat Korea Selatan kacau.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Timothee Chalamet Mengaku Kecewa Tak Jadi Best Actor di Ajang Besar
-
Resmi Rilis Teaser, The Devil Wears Prada 2 Siap Tayang Mei 2026
-
Rilis Teaser, Toy Story 5 Hadirkan Ancaman Baru untuk Woody dan Buzz
-
Sinopsis Dear X, Ungkap Sisi Kelam Artis yang Tersembunyi
-
HUNTR/X Nyaris Pingsan Usai Dapat Nominasi Grammy Awards 2026
Artikel Terkait
-
Pemakzulan Presiden Korsel: Upaya Darurat Militer Picu Kemarahan Publik
-
Mendagri Korsel Mundur Usai Deklarasi Darurat Militer Picu Kekacauan
-
Partai Berkuasa Boikot Voting Pemakzulan, Nasib Yoon Suk Yeol di Ujung Tanduk?
-
Warga Korea Selatan Desak Yoon Suk Yeol Mundur: Permintaan Maaf Tidak Cukup
-
Bong Joon Ho hingga Son Ye Jin, Dukung Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol
Entertainment
-
Rilis 8 Januari 2026, Siapa Pemeran Film Suka Duka Tawa?
-
Teaser Perdana Anime The Cat and The Dragon Dirilis, Tayang Juli 2026
-
Hanum Mega Buat Perjanjian Pernikahan Jelang Akad, Demi Amankan Hak?
-
Setelah 28 Tahun, Nicolas Cage dan John Woo Reuni Lewat Film Biopik Gambino
-
Psikolog Lita Gading Sentil Nikita Mirzani Live Jualan dari Rutan: Apa Bedanya dengan di Luar?
Terkini
-
Fase Grup Piala Dunia U-17 Usai, Bagaimana Pencapaian 9 Wakil Benua Asia? Begini Hasilnya!
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Dilema Moral di Balik Usulan 40 Nama Baru
-
PSSI Target Timnas Raih Emas Sea Games 2025, Indra Sjafri Justru Pesimis!
-
Kumamoto Masters 2025: Jorji Melaju ke Semifinal, Tulang Punggung Indonesia
-
The Power of Three: Pilar Resiliensi yang Menjaga Kita Tetap Tangguh