Ketika hidup terasa terlalu berat, kadang kita memilih untuk mematikan rasa agar nggak terlalu sakit. Namun, bagaimana kalau itu justru membuat kita kehilangan diri kita sendiri?
Itulah yang ingin disampaikan Umay Shahab lewat film terbarunya, "Perayaan Mati Rasa", sebuah ‘mellowdrama musik’ yang diproduksi Sinemaku Pictures dan Legacy Pictures.
Sinopsis Film Perayaan Mati Rasa
Film Perayaan Mati Rasa mengisahkan Ian Antono (diperankan oleh Iqbaal Ramadhan), anak pertama yang berusaha keras memenuhi ekspektasi keluarganya.
Kehidupan Ian penuh gejolak—kehilangan, ketakutan, dan kecemasan menjadi bagian dari kesehariannya, sampai dia memutuskan membentuk band bersama teman-temannya.
Melalui perjalanannya, Ian mencoba menghadapi kenyataan pahit dalam hidupnya: Hilang arah, berkali-kali gagal meraih impian, dan gagal memenuhi ekspektasi keluarga.
Hingga suatu ketika, ayahnya meninggal di saat ibunya sakit. Saat itulah Ian dan adiknya, Uta, benar-benar diuji. Akankah Ian mampu mengatasi semua permasalahan dalam hidupnya? Kepoin yuk!
Dengan deretan aktor dan aktris ternama: Dwi Sasono, Unique Priscilla, Devano Danendra, hingga Dul Jaelani, film ini digadang-gadang membawa cerita emosional yang dikuatkan alunan musik (sesuai dengan genrenya, mellowdrama musik).
Ini berarti, musik nggak cuma sebagai pengisi latar, tapi jadi medium utama untuk menyalurkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Hmmm … semoga saja sesuai ekspektasi ya.
Kenapa Harus Musik?
Sebagai sutradara, Umay Shahab sepertinya paham bahwa musik memiliki cara unik menyentuh jiwa. Ketika dialog terasa terlalu berat atau adegan terlalu sunyi, musiklah yang berbicara—mengisi ruang kosong yang nggak mampu dijelaskan emosi manusia.
Dalam film ini, mungkin setiap lagu yang dibawakan oleh Ian dan band-nya nggak hanya jadi soundtrack, tapi juga refleksi dari pergolakan batin mereka.
Musik sebagai Pelarian
Ian membentuk band (bisa jadi) bukan sekadar untuk bersenang-senang. Musik jadi pelariannya, cara untuk mengekspresikan frustrasi, kesedihan, dan cinta yang nggak terucap.
Menyembuhkan atau Memperkuat Luka?
Namun, seperti yang sering terjadi dalam hidup, musik juga bisa jadi pedang bermata dua. Ada kalanya melodi yang mereka ciptakan justru memperdalam luka yang belum sembuh.
Hal inilah yang membuat Film Perayaan Mati Rasa terasa dekat dengan kehidupan penontonnya—semacam menghadirkan paradoks yang indah sekaligus menyakitkan.
Lewat sentuhan musik yang menyayat hati, "Perayaan Mati Rasa" barangkali hendak mengingatkan kita, meski rasa bisa memudar, musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan perasaan yang telah lama terkubur.
Seberapa dekat spekulasi ini akan terjawab nanti saat filmnya tayang. Jadi, siapkah kamu merasakan kembali rasa yang mungkin sudah lama hilang? Saksikan di bioskop mulai 29 Januari 2025!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Film In Your Dreams: Serunya Petualangan Ajaib Menyusuri Alam Mimpi
-
Review Film Air Mata Mualaf: Mendalami Gejolak Batin Tatkala Pindah Agama
-
Gentong yang Ingin Gantung Diri
-
Review Film Legenda Kelam Malin Kundang: Menarik di Awal, Kendor di Akhir
-
Review Film The Voice of Hind Rajab: Pedih dan Mengguncang Nurani
Artikel Terkait
-
Selamat! Carry-On Masuk Daftar Film Bahasa Inggris Terpopuler di Netflix
-
Sempat Tersandung Skandal, Armie Hammer Digaet Main Film The Dark Knight
-
Ernest Prakasa Rilis Teaser Poster Film Tinggal Meninggal, Bikin Kepo Deh!
-
6 Fakta Film Pabrik Gula, Posternya Tuai Kontroversi
-
Film Petaka Gunung Gede: Ketika Pantangan Diabaikan, Teror Dimulai!
Entertainment
-
Dituding Bela Inara Rusli, Ini Tanggapan dr. Richard Soal Komentar Julid Netizen!
-
Iko Uwais Debut Sutradara: Tantang Stereotipe Orang Timur Lewat Film Timur
-
Antusiasme Tinggi Warnai Premiere Film Esok Tanpa Ibu di JAFF 2025
-
Wardatina Mawa Ingin Cepat Cerai dari Insanul Fahmi: Saya sudah Memutuskan untuk Selesai
-
White Memories oleh fromis_9: Kenang Momen Musim Dingin yang Hangatkan Hati
Terkini
-
Dari Ferry Irwandi hingga Praz Teguh: Deretan Figur Publik yang Turun Tangan Bantu Korban Bencana
-
Generasi 'Lemah' atau Generasi Sadar Batas? Wajah Baru Dunia Kerja
-
Rahasia Kulit Kenyal: Review 4 Moisturizer dengan Kandungan Hyaluronic Acid untuk Skin Barrier
-
Duet dengan Rizky Febian Tandai Kembalinya Mahalini di Spotify Wrapped Live 2025
-
Investasi Jangka Panjang: Kenapa Anda Perlu Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala?