Di tengah dominasi film horor dan romansa urban yang terus mengisi bioskop-bioskop Indonesia, muncul satu judul yang menawarkan perspektif segar.
‘Seribu Bayang Purnama’, film garapan sutradara Yahdi Jamhur dan diproduksi Baraka Films, hadir dengan tajuk yang nggak biasa: pertanian, desa, dan konflik agraria.
Film ini sudah menyita perhatian sejak awal karena keberaniannya mengangkat topik yang jarang disentuh dalam sinema nasional lho.
Skripnya sendiri ditulis Swastika Nohara, dan dengan deretan pemain kece-kece, yang di antaranya: Marthino Lio, Givina Lukitadewi, Nugie, Aksara Dena, Whani Darmawan, Joanna Dyah, Gogot Suryanto, dan masih banyak bintang pendukung lainnya.
Film Seribu Bayang Purnama jelas memadukan kuatnya naratif dan performa akting yang menjanjikan kedalaman emosional.
Sekilas tentang Film Seribu Bayang Purnama
Kisahnya tentang Putro Purnama (diperankan Marthino Lio), yang memutuskan balik ke desa setelah merasa lelah dan kecewa mengejar mimpi di kota besar yang penuh hiruk-pikuk.
Dia bawa harapan baru: Ingin hidup lebih tenang dan mengolah kembali tanah warisan keluarganya dengan cara bertani yang alami dan ramah lingkungan. Bukan cuma soal panen, tapi soal menjaga kehidupan desa dan warisan leluhur yang sudah hampir terlupakan.
Namun, perjalanan Putro ternyata nggak semudah yang dibayangkan. Dia harus menghadapi tantangan besar, terutama dari keluarga rival yang sudah lama berseteru.
Mereka nggak cuma bertarung soal hasil ladang, tapi juga soal gengsi dan pengaruh di desa. Ada semacam kompetisi yang bikin suasana jadi makin panas, yakni siapa yang bisa membuktikan cara bertani mana paling tepat dan bermanfaat buat semua.
Hal yang bikin cerita makin seru, Putro nggak cuma berhadapan dengan rivalnya di ladang. Di tengah semua keruwetan itu, dia malah jatuh cinta sama Ratih, cewek yang punya toko pupuk dan pestisida kimia. Uniknya, Ratih ini anaknya rival keluarga Putro sendiri! Bayangin deh, gimana susahnya Putro harus jaga perasaan dan idealismenya sekaligus.
Yuk, kita kupas apa-apa saja yang membuat film ini layak dinantikan!
Apa yang Membuat Film Seribu Bayang Purnama Menarik?
Fokus utamanya tertuju pada kehidupan desa dan dinamika dunia pertanian. Dan jelas, bukan sebagai tempelan visual atau nostalgia kosong, tapi jadi ruang hidup yang penuh konflik, harapan, dan pertarungan nilai.
Dan dengan menempatkan pertanian sebagai titik sentral cerita, film ini nggak cuma memperkenalkan realita dunia desa secara lebih mendalam, tapi juga membuka ruang diskusi tentang isu pangan, keberlanjutan, dan identitas lokal di tengah tantangan modernisasi.
Sudah terlihat menariknya, kan?
Lapisan penting yang membuat film ini bakal menonjol tuh terkait bagaimana konflik pertanian dihadirkan dalam bentuk kompetisi antar petani, atau lebih tepatnya antar keluarga. Bukan konflik sederhana tentang siapa menghasilkan panen lebih banyak, melainkan pertarungan nilai, reputasi, dan warisan sosial.
Kompetisi antar petaninya pun sudah jelas. Yakni terkait metode alami yang diasosiasikan dengan idealisme dan keberlanjutannya, versus pendekatan modern yang lebih pragmatis, berbasis teknologi, dan seringkali terhubung dengan kekuasaan lokal.
Konflik semacam ini jelas bakas ngasih lapisan dramatik yang kuat pada narasinya, dan menjadikan Film Seribu Bayang Purnama wajib masuk daftar tonton.
Lebih-lebih pemilihan pemain dalam Film Seribu Bayang Purnama juga jadi daya tarik utama. Salah satunya, Marthino Lio yang biasa tampil kuat dengan performa film-filmnya selama ini. Bahkan Nugie, yang selama ini fokus ke musik, hadir dengan kejutan lewat peran yang humanis dan menyentuh.
Sobat Yoursay paham ya? ‘Seribu Bayang Purnama’ merupakan film yang menawarkan sesuatu berbeda di tengah lanskap sinema Indonesia saat ini.
Judulnya saja sudah puitis dan misterius: Seribu Bayang Purnama. Bukan cuma karena ceritanya yang menjanjikan, tapi juga karena film ini digarap sama tim yang punya rekam jejak keren di perfilman Indonesia. Belum lagi kalau melihat reaksi awal dari rumor yang beredar, jelas itu sangat menarik.
Jadi, buat Sobat Yoursay dan para penikmat film, pastikan kamu siap-siap nonton film ini pas rilis nanti. Ajak juga temen-teman, keluarga, atau siapa pun yang suka nonton bareng dan diskusi film setelahnya. Jangan sampai kelewat momen penting ini pada 3 Juli 2025. Yuk, kita tunggu kabar selanjutnya!
Baca Juga
-
Review Film Holly: Tenang di Permukaan tapi Gelisah di Dalam
-
Review Film Ballerina: Spin-off John Wick yang Kurang Nampol?
-
Review Film Black Box Diaries: Catatan Kelam yang Menguak Pelecehan Seksual
-
Review Film Tornado: Perjalanan Visual dan Cerita yang Mengalir Lambat
-
Review Film Fear Street - Prom Queen: Pembantaian Malam Pesta yang Melempem
Artikel Terkait
Ulasan
-
Curug Balong Endah, Pesona Air Terjun dengan Kolam Cantik di Bogor
-
Wonwoo SEVENTEEN Ungkap Pesan Cinta yang Tulus Lewat Lagu Solo 99,9%
-
First Impression Good Boy: Aksi Seru, Visual Keren, dan Cerita Bikin Nagih
-
Ulasan Don Quixote: Perjalanan Ksatria Gila dan Khayalannya
-
SHINee Ring Ding Dong: Anthem Ikonik K-Pop saat Cinta Datang Tak Diundang
Terkini
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka
-
Sutradara Pastikan Doctor Doom Tak Muncul di Fantastic Four: First Steps
-
Jalan Panjang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Usai Kalahkan Tim China
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia