Ernest Prakasa, nama yang sudah nggak asing di dunia perfilman Indonesia, kembali membuat gebrakan. Kali ini, dia membagikan teaser poster untuk film terbarunya yang berjudul Tinggal Meninggal melalui akun Instagram pribadinya pada 5 Januari 2025.
Yang bikin heboh, poster itu memperlihatkan sang tokoh utama sedang beradu argumen dengan dirinya sendiri versi masa kecil. Ide yang nggak biasa ini langsung menarik perhatian warganet. Banyak yang penasaran, “Berantem sama masa kecil? Kok bisa?” tanya Ernest di caption-nya, seolah-olah memancing rasa penasaran.
Komentar antusias pun langsung membanjiri unggahan tersebut. Ada yang menduga ini akan menjadi drama komedi khas Ernest, ada juga yang mengira film ini akan menyisipkan elemen fantasi yang segar.
Film ini disebut-sebut hasil kolaborasi Ernest dengan Kristo Immanuel, kreator konten dan sutradara muda yang kerap menyajikan karya-karya kreatif. Dengan kombinasi ini, ekspektasi terhadap Tinggal Meninggal langsung meroket tinggi.
Meski belum banyak detail yang diungkap, ada prediksi, film ini akan membawa tema menarik, seperti nostalgia, perjalanan hidup, atau bahkan penyesalan yang dikemas dengan humor. Apalagi Ernest dikenal jago menyisipkan pesan emosional di balik lelucon, seperti yang dia lakukan di Cek Toko Sebelah dan Imperfect.
Perihal judul ‘Tinggal Meninggal’, ada nuansa komedi di balik frasa ini, tapi jika dilihat lebih dalam, judulnya bisa jadi membawa pesan yang jauh lebih serius—tentang waktu yang terbatas dan pentingnya menghadapi masa lalu sebelum terlambat.
Apakah Film Tinggal Meninggal Berkaitan dengan Hidup yang Terburu Waktu? Frasa ini bisa diartikan sebagai pengingat bahwa hidup nggak bisa diulang. Jika tokoh utama film benar-benar bertemu dengan versi kecil dirinya sendiri, ini mungkin jadi momen refleksi atas apa yang telah terjadi dalam hidupnya. ‘Tinggal meninggal’ bisa juga jadi sindiran halus: Waktu terus berjalan, dan manusia seringkali sibuk dengan hal-hal yang mungkin nggak terlalu penting hingga melupakan esensi hidup.
Seperti apa nantinya film ini? Yuk, kita nantikan bareng-bareng. Film Tinggal Meninggal, meskipun tanggal pastinya belum diumumkan, bahkan daftar pemain pun masih banyak yang dirahasiakan, tapi Ernest menyebut bahwa banyak talenta muda terlibat dalam produksi ini.
Melihat teaser posternya, Film Tinggal Meninggal tampaknya menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar komedi. Film ini berpotensi mengajak penonton berpikir, sekaligus merasakan nostalgia dan merenungkan perjalanan hidup mereka sendiri.
Buat yang penasaran, sabar dulu ya! Tunggu info selanjutnya dari Ernest dan timnya. Jangan sampai kelewatan ya.
Baca Juga
-
Review Film Good News: Lucu, Getir, dan Terlalu Jujur
-
Film Jangan Panggil Mama Kafir, Bikin Mikir Beratnya Cinta Lintas Agama
-
Mengejutkan! Rachel Amanda Stand-Up dalam Film Suka Duka Tawa
-
Review Film Vicious: Saat Kesunyian Membunuhmu Perlahan
-
Patah Hati yang Kupilih, Film Baru Prilly Latuconsina dan Bryan Domani Bakal Bikin Mewek Sinefil
Artikel Terkait
-
6 Fakta Film Pabrik Gula, Posternya Tuai Kontroversi
-
Film Petaka Gunung Gede: Ketika Pantangan Diabaikan, Teror Dimulai!
-
5 Film Omara Esteghlal, Aktor yang Digosipkan Pacari Prilly Latuconsina
-
Rilis Teaser, Don Lee Beraksi Hajar Setan di Film Holy Night: Demon Hunters
-
Teror Pabrik Angker dalam Film Pabrik Gula, Ih Serem!
Entertainment
-
Sandra Dewi Mau Harta Pribadinya Kembali, Alkitab Ingatkan Soal Integritas
-
Mengenal 7 Karakter Anime The Daily Life of a Single 29-Year-Old Adventurer
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Anime The Demon King's Daughter Is too Kind!!
-
Sosok Alexander Assad, Mantan Angela Lee yang Kini Jadi Suami Clara Shinta
-
9 Rekomendasi Film Horor Terbaik 2025: Alur Menegangkan dan Bikin Jantungan!
Terkini
-
Jelang FIFA Matchday November, Jabatan Pelatih 3 Negara ASEAN Ini Masih Lowong! Mana Saja?
-
15 SMK Siap Melaju ke Final Olimpiade Jaringan MikroTik 2025 di Yogyakarta
-
Sama-Sama Dipecat Sepihak, Lebih Mending Mana Nasib Masatada Ishii dan STY?
-
Kenapa Doa Tak Dikabulkan? Jawaban Habib Umar Bikin Banyak Orang Tersadar
-
Whoosh: Antara Kebanggaan Nasional dan Tuduhan Mark-Up