"The Flash", film yang disutradarai oleh Andy Muschietti, adalah salah satu film superhero. Film ini menghadirkan Ezra Miller sebagai Barry Allen alias The Flash, yang menggunakan kekuatannya untuk melakukan perjalanan waktu, namun menyebabkan kekacauan besar dalam multiverse. Dengan memadukan elemen aksi, humor, dan nostalgia, film ini menawarkan pengalaman yang menggugah bagi penggemar DC.
The Flash mengisahkan Barry Allen, yang menggunakan kecepatan supernya untuk kembali ke masa lalu untuk mencegah pembunuhan ibunya.
Namun, tindakannya memicu peristiwa yang merusak aliran waktu dan menciptakan realitas alternatif di mana metahuman hampir tidak ada, dan ancaman besar datang dari Jenderal Zod (Michael Shannon).
Barry harus bergabung dengan Batman (Michael Keaton) dan menemukan cara untuk memperbaiki dunia yang telah ia ubah.
Ezra Miller memberikan performa yang solid sebagai Barry Allen, menunjukkan sisi emosional dan komedi dari karakter tersebut. Dalam film ini, Miller memerankan dua versi Barry dari realitas yang berbeda, menampilkan perbedaan karakterisasi dengan baik.
Transformasi emosional Barry dari seseorang yang terobsesi untuk memperbaiki masa lalu menjadi seseorang yang menerima kenyataan adalah inti dari cerita.
Salah satu sorotan utama The Flash adalah kembalinya Michael Keaton sebagai Batman setelah lebih dari 30 tahun. Keaton memerankan versi Bruce Wayne yang lebih tua dan bijaksana dengan karisma yang sama seperti di era film Batman tahun 1989. Keaton berhasil mencuri perhatian di hampir setiap adegannya, terutama dalam momen aksi yang penuh nostalgia.
Sasha Calle memerankan Kara Zor-El alias Supergirl, yang menjadi tambahan baru di dunia DC. Meskipun kehadirannya tidak terlalu dominan, performanya memberikan sentuhan segar pada film.
Kara digambarkan sebagai sosok yang kuat tetapi memiliki trauma dari masa lalunya, memberikan kedalaman pada karakternya meski dengan waktu layar yang terbatas.
Visual efek dalam The Flash memadukan momen-momen spektakuler dan detail dunia multiverse. Adegan-adegan di Speed Force serta momen pertempuran melawan Zod adalah sorotan visual yang memukau. Namun, beberapa bagian efek khusus, terutama karakter CGI di adegan tertentu, terasa kurang rapi.
Film ini membawa konsep multiverse yang menjadi pusat cerita. Dengan menggabungkan karakter dari dunia DC yang berbeda, seperti Batman versi Michael Keaton dan Ben Affleck, The Flash menciptakan pengalaman sinematik yang penuh nostalgia bagi penggemar lama. Pendekatan multiverse juga membuka peluang untuk eksperimen narasi yang lebih luas di masa depan DCEU.
Film ini berhasil menyeimbangkan humor dengan elemen emosional. Dialog yang lucu dan momen komedi sering kali melibatkan interaksi antara dua versi Barry.
Di sisi lain, perjalanan Barry dalam menghadapi kehilangan ibunya membawa kedalaman emosional yang menyentuh. Penonton diajak merenungkan konsekuensi dari mengubah masa lalu.
"The Flash" adalah film yang ambisius dan penuh nostalgia, menjadi salah satu upaya besar DCEU untuk memperbaiki arah narasi mereka. Dengan penampilan yang kuat dari Ezra Miller dan Michael Keaton, serta elemen multiverse yang menarik, film ini memberikan pengalaman yang memuaskan bagi penggemar DC.
Meskipun ada beberapa kelemahan, The Flash tetap menjadi film yang layak untuk ditonton, terutama bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan panjang karakter ini di dunia DC.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Novel That's Not My Name: Mencari Jati Diri di Tengah Ketidakpastian
-
Ulasan Film Petak Umpet, Kisah Legenda Horor Hantu Wewe Gombel
-
4 Drama yang Dibintangi Andrea Brillantes, Ada High Street!
-
Dim Sum of All Fears: Teka-Teki Kematian Dua Mayat di Restoran China
-
Ulasan Novel 14 Ways to Die: Mencari Pembunuhan Berantai 'Magpie Man'
Artikel Terkait
-
3 Rekomendasi Film Orisinal Netflix yang Dipuji Kritikus, Jarang Disorot!
-
Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla
-
Dinotis Taesan BOYNEXTDOOR, Don dari Film Jumbo: Hyung, Saranghae!
-
Review Sugarcane: Dokumen yang Membuka Luka Lama di St. Josephs Mission
-
Ulasan Film A Minecraft Movie: Visual Keren, Tapi Ceritanya Gitu Deh
Entertainment
-
3 Rekomendasi Film Orisinal Netflix yang Dipuji Kritikus, Jarang Disorot!
-
Dinotis Taesan BOYNEXTDOOR, Don dari Film Jumbo: Hyung, Saranghae!
-
Kisah Asmara Bikin Hati Berdebar, 5 Alasan 'Crushology 101' Wajib Ditonton!
-
Film Dendam Malam Kelam: Ketika Rahasia, Dosa, dan Kematian Saling Bertaut
-
Ju Ji-hoon Siap Jadi Suami Shin Min-A pada Drama Baru The Remarried Empress
Terkini
-
Review Film G20: Aksi Heroik di Tengah Diplomasi dan Krisis Global
-
Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla
-
Ki Hadjar Tidak Akan Diundang dalam Rapat Kurikulum Hari ini
-
Review Sugarcane: Dokumen yang Membuka Luka Lama di St. Josephs Mission
-
Ulasan Film A Minecraft Movie: Visual Keren, Tapi Ceritanya Gitu Deh