Setelah sukses tayang di bioskop pada akhir 2024, film animasi Flow akan segera hadir di platform streaming Max mulai 14 Februari mendatang.
Mengisahkan perjalanan luar biasa melintasi dunia alam dan mistis, Flow mengikuti seekor kucing pemberani yang kehilangan rumahnya akibat banjir besar.
Bersama seekor kapibara, lemur, burung, dan anjing, ia berlayar dengan perahu mencari daratan yang kering.
Dalam perjalanan di planet yang kini dikuasai air, mereka harus mengandalkan kepercayaan, keberanian, dan kecerdikan untuk bertahan hidup.
Flow punya keunikan tersendiri di antara film animasi yang masuk nominasi Oscar tahun ini karena sepenuhnya mengandalkan visual tanpa dialog.
Ceritanya digerakkan oleh karakter hewan yang ekspresi dan gerak-geriknya menjadi bahasa utama dalam narasi. Dengan pendekatan terhadap kisah hewan-hewan yang terdampar, film ini semakin istimewa berkat animasi bergaya lukisan yang memberi nuansa hangat dan artistik.
Menariknya, Flow merupakan karya Gints Zilbalodis, yang tidak hanya bertindak sebagai sutradara, tetapi juga menulis skenario, memproduseri, menyunting, dan bahkan turut menciptakan musiknya.
Sebagai salah satu film paling mendulang pujian di 2024, Flow berhasil masuk nominasi Academy Awards dalam dua kategori: Best Animated Feature dan Best International Feature, mewakili Latvia.
Film ini juga telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, yakni Golden Globe, European Film Award, National Board of Review, serta penghargaan dari New York Film Critics Circle dan Los Angeles Film Critics Association untuk kategori Best Animated Feature.
Film-film animasi yang masuk nominasi Oscar tahun ini hadir dengan beragam gaya visual, menjadikan kategori Best Animated Feature terasa lebih variatif dan menarik.
Dari animasi stop-motion Memoir of a Snail dan Wallace and Gromit, hingga animasi CG bergaya lukisan dalam The Wild Robot, setiap film menawarkan keunikan tersendiri bagi para penggemar animasi.
Di antara semuanya, Flow punya daya tarik khusus karena dibuat menggunakan perangkat lunak open-source, Blender.
Dengan pendekatan visual yang khas, film ini berhasil menghidupkan dunia akuatik dan mistisnya dengan cara yang berbeda dari film-film lain.
Baca Juga
-
6 Tahun Berlalu, Sekuel Film Alita: Battle Angel Masih Berpeluang Digarap
-
Rilis Trailer, Film 40 Acres Suguhkan Aksi Tangguh Danielle Deadwyler
-
Bintang Fallout, Ella Purnell Digaet sebagai Bintang Film Hot Ted
-
Aksi Seru Pierce Brosnan dan Samuel L. Jackson di Film The Unholy Trinity
-
Dibintangi Hugh Jackman, Jadwal Rilis Film Three Bags Full Resmi Diundur
Artikel Terkait
-
8 Tahun Main Film, Aurora Ribero Akui Masih Deg-degan: Itu Hal yang Bagus
-
Review Film Grand Tour: Menelusuri Waktu dan Rasa Lelah dalam Pelarian
-
Jumbo Tembus 8 Juta Penonton, Ryan Adriandhy dan Indra Jegel Kembali Bersalaman Bak Beri Kode
-
Hadirkan Teror Mencekam, Film Dasim Tayang di Bioskop 15 Mei 2025
-
Review Film Salvable: Menghadapi Pertaruhan Hidup dengan Penuh Tekad
Entertainment
-
Hubungan Verrell Bramasta dan Fuji Dapat Restu Sang Ibu juga Nenek, Ni Made Ayu: Mereka Cocok
-
IU Rayakan Hari Anak dengan Donasi Rp1,76 Miliar bagi Anak Difabel
-
PRYVT, Underrated K-indie Band yang Lagu-lagunya Sukses Guncang Perasaan
-
6 Karakter Penting Pemeran Drama Korea Heavenly Ever After, Ada Kim Hye Ja
-
Lebih Tua 10 Tahun, Luna Maya Sadar Ada Konsekuensi Ditinggalkan Maxime Bouttier
Terkini
-
Proyek Naturalisasi Indonesia Targetkan Nama Besar, Media Vietnam: Bisa Mengancam!
-
Ulasan Novel Podcase: Misteri Suara Arwah yang Tiba-Tiba Muncul di Podcast
-
Review Film Grand Tour: Menelusuri Waktu dan Rasa Lelah dalam Pelarian
-
Persija Jakarta Babak Belur Lagi, Ricky Nelson Keluhkan Masalah Lini Depan
-
Unfinished Fate: Ketika Cinta Tak Sempat Dikenal tapi Harus Dijalani