Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | raysa zahra
Potret James Cameron (IMDb)

James Cameron siap menjajal dunia baru di luar Avatar. Usai rampungkan film ketiga Avatar (Avatar: Fire and Ash), sang sineas mengumumkan proyek terbarunya berupa adaptasi novel dark fantasy berjudul The Devils karya Joe Abercrombie.

Kabar ini ia bagikan langsung lewat unggahan di Instagram sembari mengonfirmasi bahwa perusahaannya, Lightstorm Entertainment, telah resmi mengakuisisi hak adaptasinya.

Tak tanggung-tanggung, James Cameron akan langsung turun tangan ikut menulis naskah adaptasi layar lebarnya bersama sang penulis novel.

Kisah The Devils mengikuti Brother Diaz, seorang tokoh religius yang dipanggil ke Sacred City dengan harapan mendapat tugas suci dan penghargaan istimewa.

Namun yang ia temukan justru jemaat yang terdiri dari para pembunuh tanpa penyesalan dan makhluk-makhluk mengerikan. Misi yang ia emban akan menuntut pengorbanan berdarah demi mencapai tujuan suci yang diyakini.

Sejak dirilis bulan lalu, novel The Devils sukses menembus posisi ke-5 dalam daftar New York Times Best Sellers dan bahkan menduduki posisi nomor 1 di Inggris versi Sunday Times.

James Cameron menyampaikan gambarannya soal The Devils hingga membuatnya tertarik untuk mengadaptasi karya tersebut ke layar lebar.

Bagaimana saya bisa menggambarkan The Devils? Sebuah petualangan horor yang tajam dan jenaka? Pertarungan epik antara kebaikan dan kejahatan—meskipun hampir sepanjang waktu kamu tak tahu mana yang mana? Sebuah kisah bergaya abad pertengahan di dunia alternatif yang bengkok dan penuh gaya, di mana satu-satunya harapan untuk bertahan hidup justru datang dari para monster itu sendiri? Ini adalah Joe Abercrombie dalam performa terbaiknya, membuka dunia baru yang segar dengan deretan karakter baru yang menggugah," kata James Cameron, dikutip pada Selasa (3/6/2025).

"Alur cerita penuh tikungan dan kejutan, dibawakan dengan gaya sarkas dan tajam khas Joe. The Devils menampilkan pandangan sinisnya terhadap sifat dasar manusia—penuh sisi gelap dan egoisme—lewat karakter-karakter yang justru tidak manusiawi. Tapi tentu saja, Joe selalu menyelipkan kilasan harapan dan penebusan yang membuat semuanya layak diikuti—dan pada akhirnya, terasa menyayat hati,” paparnya.

Joe Abercrombie pun turut menunjukkan antusiasme yang sama tingginya terhadap proyek film ini.

Ia berkata "James Cameron telah memukau penonton — termasuk saya sendiri — selama lebih dari empat dekade dengan mengangkat hal-hal yang tampaknya mustahil ke layar lebar. Tak ada yang bisa menggabungkan aksi spektakuler dan efek visual luar biasa dengan cerita yang penuh konflik emosional dan personal sebaik dirinya. Saya tidak bisa membayangkan sosok yang lebih tepat untuk membawa buku yang aneh dan luar biasa ini ke layar kaca,"

Sudah hampir 30 tahun sejak James Cameron terakhir menyutradarai film di luar seri Avatar. Karya non-Pandoranya yang paling terkenal adalah Titanic pada tahun 1997 hingga masih masuk dalam daftar film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa.

James Cameron memulai karier sutradaranya pada 1982 dengan film Piranha II: The Spawning, tapi baru benar-benar dikenal setelah merilis The Terminator (1984) dan Aliens (1986).

Enam tahun kemudian, ia kembali menggarap sekuel berjudul Terminator 2: Judgment Day. Sepanjang kariernya, James Cameron sudah mengantongi tiga Piala Oscar, semuanya dari karyanya di Titanic.

Tahun ini akan menjadi tahun besar bagi James Cameron dengan rilisnya film Avatar: Fire and Ash yang siap tayang pada 19 Desember nanti.

Film ini akan mengikuti kisah Jake (Sam Worthington) dan Neytiri (Zoe Saldana) yang masih berjuang menghadapi kematian Neyteyam (Jamie Flatters) di Avatar: The Way of Water.

Di film ketiga ini, Miles Quaritch (Stephen Lang) juga akan kembali dan siap memburu Jake Sully lagi setelah dua kali dikalahkan olehnya.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

raysa zahra