Kabar duka datang dari dunia musik rock dan heavy metal. Ozzy Osbourne, vokalis legendaris yang dikenal sebagai pentolan Black Sabbath sekaligus ikon budaya pop lintas generasi, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (22/7/25) pagi waktu setempat, di Birmingham, Inggris. Musisi yang dijuluki Prince of Darkness ini menghembuskan napas terakhirnya di usia 76 tahun.
Keluarga Ozzy mengonfirmasi kepergiannya lewat pernyataan resmi yang dirilis di berbagai platform.
"Dengan kesedihan yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata, kami menyampaikan bahwa Ozzy Osbourne tercinta telah meninggal dunia pagi ini. Ia pergi dengan tenang, dikelilingi oleh keluarga dan penuh cinta. Kami memohon agar semua orang menghormati privasi keluarga kami saat ini,” demikian pernyataan yang disampaikan pihak keluarga, dikutip dari LADbible.
Tiga pekan sebelum wafat, Ozzy sempat tampil untuk terakhir kalinya dalam sebuah konser bertajuk Back to the Beginning yang digelar di Villa Park, Birmingham—kampung halamannya sekaligus tempat di mana sejarah Black Sabbath dimulai.
Momen ini menjadi begitu istimewa karena untuk pertama kalinya sejak 2005, keempat personel asli Black Sabbath—Ozzy Osbourne, Tony Iommi, Geezer Butler, dan Bill Ward—berdiri di atas panggung yang sama.
Konser tersebut juga sekaligus menjadi ajang penggalangan dana yang berhasil menghimpun lebih dari £140 juta yang disalurkan untuk mendukung penelitian Parkinson serta layanan kesehatan anak-anak.
Meskipun kondisinya sudah sangat terbatas karena penyakit Parkinson dan komplikasi cedera tulang belakang, Ozzy tetap menyapa ribuan penonton dengan karisma dan semangat yang sama seperti dulu—meski kali ini, ia harus tampil sambil duduk di singgasana.
Sepanjang kariernya, Ozzy telah menorehkan jejak panjang dalam sejarah musik. Bersama Black Sabbath, ia melahirkan berbagai karya monumental seperti Paranoid, Iron Man, hingga War Pigs. Selain itu, karier solonya juga tak kalah gemilang, dengan lagu-lagu seperti Crazy Train dan Mr. Crowley yang tetap dikenang lintas generasi.
Pengaruhnya dalam dunia musik begitu besar hingga ia dianugerahi dua kali penghargaan Rock & Roll Hall of Fame—pertama sebagai anggota Black Sabbath pada 2006, dan kedua sebagai solois pada 2024.
Di luar dunia musik, Ozzy juga dikenal luas melalui reality show The Osbournes yang tayang di awal 2000-an. Tayangan tersebut membuka sisi lain dari dirinya sebagai sosok ayah dan kepala keluarga. Ia juga sempat tampil dalam acara perjalanan Ozzy & Jack’s World Detour bersama putranya.
Meski dikenal dengan citra eksentrik dan penuh kontroversi, termasuk momen ikonik saat menggigit kepala kelelawar di atas panggung, Ozzy tetap dikenal sebagai sosok yang hangat dan penyayang dalam lingkup keluarganya.
Satu hari sebelum kepergiannya, Ozzy sempat mengunggah sebuah foto di laman Instagram pribadinya yang kini terasa seperti pesan perpisahan yang diam-diam ia sampaikan kepada dunia.
Dalam foto tersebut, tampak lorong belakang panggung dengan tulisan "Back to the Beginning – The Final Show", seolah menjadi isyarat bahwa ia benar-benar siap untuk menutup tirai panggung untuk terakhir kalinya.
Kabar kepergian Ozzy tentu saja memicu gelombang duka dari berbagai penjuru dunia. Berbagai figur ternama di dunia musik, seperti Elton John, Jack White, hingga Metallica memberikan penghormatan terakhir untuk sang legenda yang mereka sebut sebagai pilar utama dalam sejarah musik keras.
Kini, Ozzy Osbourne mungkin telah pergi secara fisik, namun jejak dan semangatnya tak akan pernah padam. Musiknya akan terus dikenang, festival Ozzfest yang ia dirikan tetap menjadi panggung bagi musisi metal lintas generasi, dan suaranya akan terus menggema di hati para penggemar.
Selamat jalan, Prince of Darkness. Dunia tak akan pernah melupakanmu.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Film Weapons: Horor Non-Linear dengan Atmosfer Super Mencekam
-
7 Film dan Serial yang Dibintangi David Corenswet sebelum Jadi Superman
-
Review Film Havoc: Suguhkan Aksi Super Brutal tapi Naskah Terlalu Datar
-
Review Film F1: Aksi Balap Mendebarkan dengan Atmosfer Autentik Khas Formula 1
-
Review Film The Phoenician Scheme: Rekonsiliasi Ayah dan Anak di Tengah Proyek Ambisius
Artikel Terkait
-
One Piece Usung Punk Rock untuk Lagu Penutup Baru Bagian Kedua Egghead Arc
-
Polisi Mendadak Pasang Metal Detector, Sidang Pleidoi Hasto PDIP Dijaga Super Ketat, Mengapa?
-
Konser Reuni Black Sabbath Berakhir Antiklimaks? Ternyata Ini yang Tak Terekam di Siaran Langsung
-
Reuni Akbar Black Sabbath di Villa Park Jadi Konser Metal Paling Epik Abad Ini
-
Pensiun dari Panggung, Ozzy Osbourne Tampil Terakhir Kali Bareng Black Sabbath
Entertainment
-
Band-Aid oleh KickFlip: Hadapi Sakitnya Patah Hati dan Merindukan Seseorang
-
Jajaran Pemain Sudah Lengkap, Syuting Film Street Fighter Kini Dimulai
-
Sinopsis Inspector Zende, Film India Terbaru Manoj Bajpayee di Netflix
-
Kode Keras di Medsos! 5 Tanda Kuat Pratama Arhan dan Azizah Salsha akan Rujuk
-
Inside Out oleh Day6: Pengakuan Cinta yang Tak Bisa Lagi Ditunda
Terkini
-
FIFA Matchday Kontra China Taipei Menjadi Bukti Betapa Pentingnya Menit Bertanding bagi para Pemain
-
FIFA Matchday 2025 dan Semakin Matangnya Atribut Positioning Ramadhan Sananta
-
4 Padu Padan OOTD Chic ala Yunjin LE SSERAFIM, Stylish Buat Segala Suasana!
-
Kesejahteraan Guru Terancam? Menag Bilang 'Cari Uang, Jangan Jadi Guru!'
-
4 Rekomendasi Serum Vitamin C Terjangkau untuk Pelajar dengan Kulit Cerah