Hayuning Ratri Hapsari | Siti Nuraida
Kebersamaan Adhisty Zara dan Acil Bimbo (Instagram/@zaraadhsty)
Siti Nuraida

Indonesia kembali diselimuti kabar duka. Abdul Hamid alias Acil Bimbo, salah satu personel grup musik legendaris Bimbo, wafat pada Senin (1/9/2025) di Bandung pada usia 82 tahun. Kabar ini pertama kali ramai diberitakan oleh berbagai media nasional.

Acil menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 23.00 WIB. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah duka di kawasan Bandung untuk disemayamkan sebelum dimakamkan. Musisi senior ini meninggal setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang telah dideritanya beberapa waktu terakhir.

Sosok Penting di Dunia Musik Tanah Air

Nama Acil Bimbo tidak bisa dilepaskan dari perjalanan musik Indonesia. Bersama saudara-saudaranya, ia membentuk grup Bimbo yang berjaya sejak dekade 1970-an. Grup ini dikenal dengan harmoni vokal yang kuat, aransemen sederhana namun berkelas, serta lirik yang dalam.

Bimbo tidak hanya menghadirkan lagu cinta, tetapi juga karya-karya kritik sosial hingga religi yang begitu membekas. Lagu Tuhan, Sajadah Panjang, Ada Anak Bertanya pada Bapaknya, hingga Selamat Datang Pahlawan Muda menjadi bukti bagaimana musik mereka melampaui zamannya. Kehadiran Acil dan Bimbo bukan sekadar hiburan, melainkan juga suara nurani rakyat.

Detik-Detik Kepergian

Kabar duka ini awalnya menyebar lewat pesan keluarga. Kondisi kesehatan Acil memang menurun drastis beberapa minggu terakhir. Ia menjalani perawatan intensif akibat kanker paru-paru. Meski keluarganya sudah menyiapkan diri, kabar meninggalnya tetap mengejutkan banyak pihak.

Kompas Hype menambahkan bahwa semasa sakit, Acil tetap berusaha semangat dan mendapat dukungan penuh dari keluarga. Namun, takdir berkata lain, sehingga Senin malam menjadi akhir perjalanan hidup musisi yang telah berkarya lebih dari lima dekade ini.

Suasana di Rumah Duka

Jenazah Acil langsung dibawa ke rumah duka di Bandung. Di sana, keluarga besar, kerabat, tetangga, hingga rekan musisi berdatangan untuk memberi penghormatan terakhir. Sejumlah pejabat daerah juga hadir, menunjukkan betapa besar pengaruh sosok almarhum.

Suasana haru tampak jelas. Beberapa sahabat bahkan terlihat menitikkan air mata, mengenang momen kebersamaan mereka dengan Acil di panggung maupun di luar musik.

Reaksi Keluarga: Adhisty Zara Kehilangan Kakek Tersayang

Kabar ini sangat dirasakan oleh keluarga, terutama cucunya yang juga artis muda populer, Adhisty Zara. Zara menulis ungkapan cinta pada kakeknya. Ia menyebut bahwa Acil selalu terlihat “ganteng” meski sudah menua, dan dirinya sangat bangga pernah memiliki kakek sebaik itu.

Pernyataan Zara pun viral, banyak netizen yang ikut memberikan doa dan dukungan bagi keluarga besar Bimbo.

Belasungkawa dari Publik dan Rekan Sejawat

Kepergian Acil tak hanya dirasakan keluarga, tapi juga publik luas. Lini masa media sosial dipenuhi ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan. Banyak musisi senior hingga generasi baru menyebut bahwa Acil adalah sosok panutan yang menginspirasi.

Sejumlah tokoh menilai Acil dan Bimbo berperan penting menjaga kualitas musik Indonesia tetap punya ciri khas. Musik mereka dianggap melampaui zaman karena tetap relevan hingga sekarang.

Karya-karya Acil bersama Bimbo kerap jadi pengingat moral bagi masyarakat, terutama lagu-lagu religi yang selalu diputar setiap Ramadan. Bagi penggemar, kepergian Acil seperti kehilangan bagian dari tradisi panjang yang sudah melekat.

Warisan Karya yang Abadi

Hingga akhir hayatnya, Acil meninggalkan warisan musik yang tak ternilai. Kompas.com menulis bahwa meski salah satu pilar Bimbo kini telah tiada, karya mereka akan tetap abadi, dinyanyikan lintas generasi.

Keunikan Bimbo ada pada konsistensi mereka menyampaikan pesan sosial dan spiritual. Lagu-lagu itu menjadi identitas tersendiri yang membedakan mereka dari grup lain.

Tidak sedikit pengamat musik menyebut, tanpa Bimbo, sejarah musik Indonesia akan terasa pincang. Dan tanpa Acil, harmoni khas grup tersebut tidak akan pernah sama.

Acil Bimbo dalam Kenangan

Acil bukan hanya musisi, melainkan juga figur keluarga yang hangat. Ia dikenal ramah, rendah hati, dan selalu menjaga hubungan baik dengan siapa pun.

Masyarakat luas pun mengenang sosoknya sebagai pribadi sederhana yang mampu menyalurkan pesan besar lewat musik. Sejumlah wartawan hiburan yang pernah meliput konser Bimbo juga menuturkan, Acil selalu terbuka pada media dan tidak pernah lelah melayani penggemar.

Kehilangan Besar bagi Indonesia

Kepergian Acil Bimbo menjadi kehilangan besar bagi Indonesia. Publik kini bukan hanya merindukan suaranya, tetapi juga semangatnya dalam menjaga moral lewat musik.

Meski tubuhnya telah tiada, suara dan karyanya akan terus mengisi ruang-ruang kehidupan masyarakat, terutama di momen-momen keagamaan dan kebangsaan.

Penutup

Dengan berpulangnya Acil Bimbo, dunia musik Indonesia kehilangan salah satu maestro terbaiknya. Ia telah menorehkan karya yang bukan hanya indah secara musikal, tetapi juga sarat nilai spiritual dan sosial.

Warisan Bimbo akan tetap hidup di hati masyarakat Indonesia. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk menghadapi duka mendalam ini.