Sekar Anindyah Lamase | Mira Fitdyati
Potret Faul Gayo (Instagram/faul.gayo19)
Mira Fitdyati

Banjir yang melanda Aceh membawa duka bagi banyak keluarga, termasuk keluarga penyanyi jebolan Liga Dangdut Indonesia (LIDA), Fauzul Abadi atau yang akrab disapa Faul Gayo.

Faul menceritakan bahwa banjir yang melanda Aceh berdampak besar terhadap keluarga besarnya di Bener Meriah.

Dalam unggahan video di kanal YouTube TRANS TV Official pada Selasa (9/12/2025), Faul menyampaikan rasa sedihnya atas musibah tersebut. Ia mengatakan bahwa banjir kali ini sangat parah hingga menyebabkan jembatan terputus dan listrik padam.

“Ditelpon sama kakak saya, waktu itu masih ada jaringan. Dan itu memang parah banget, dan terisolir juga mereka itu karena di setiap jembatan itu memang terputus. Hingga sekarang listrik semuanya padam,” ujar Faul dalam acara Pagi-Pagi Ambyar Trans TV.

Faul mengaku sangat terpukul karena banjir tersebut mengingatkannya pada kesedihan ketika kehilangan kedua orang tuanya. Meski jarang menangis, rasa cemas terhadap keluarganya membuat air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan.

“Kalau saya sendiri sedih banget ya. Sedihnya itu nggak bisa diungkapin lagi. Bahkan sedihnya itu hampir sama ketika saya ditinggalin sama orang tua,” ucap Faul.

Faul menjelaskan bahwa keluarganya tidak bisa keluar rumah atau meninggalkan kampung karena akses yang terputus.

“Dan mereka itu terdampak, nggak bisa keluar rumah. Terus keluar kampung juga nggak bisa karena memang terisolir, jembatan juga terputus, akses jalan tidak ada, lampu mati, jaringan susah,” tutur Faul.

Selain itu, Faul mengungkapkan bahwa sejak tiga hingga empat hari lalu, ia sudah tidak bisa menghubungi keluarganya sama sekali akibat jaringan yang terputus.

“Bahkan sampai sekarang saya nggak bisa hubungi keluarga saya sendiri. Terakhir kemarin, tiga hari atau empat hari yang lalu itu saya telponan sama kakak saya,” ungkap Faul.

Faul juga menceritakan hal memilukan lainnya. Kakaknya ikut membantu mengangkat jenazah warga, yang kemudian dimakamkan dengan mukenah karena tidak tersedia kain kafan.

“Karena memang untuk menguburkan nggak ada kain kafan sama sekali. Ya terpaksa pakai mukenah umum yang ada di masjid,” kata Faul.

Karena kesulitan komunikasi dengan keluarga, Faul akhirnya terus berkoordinasi dengan wartawan dan relawan di Aceh untuk mendapatkan informasi terbaru.

“Saya itu sama teman-teman relawan, sama teman-teman wartawan di sana kayak saling bantu bagaimana caranya untuk up ke media,” kata Faul.

Upaya tersebut dilakukan agar pemerintah dan masyarakat luas mengetahui kondisi Aceh yang sangat terdampak oleh musibah banjir tersebut.

Faul berharap bantuan segera menyentuh daerah-daerah terisolir, dan ia bisa kembali mendengar kabar dari keluarganya yang hingga kini belum bisa dihubungi.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS