Salah satu ciri dari Mamalia adalah mempunyai kelenjar susu atau disebut glandula mammae. Oleh sebab itu, manusia termasuk pria yang diklasifikasikan dalam Mamalia juga memiliki kelenjar susu. Namun, jika proses menyusui dilakukan oleh wanita, lantas apa sebenarnya fungsi adanya puting susu bagi pria?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita membahas tentang proses terbentuknya puting susu pria terlebih dahulu. Mengutip dari Hellosehat, ketika fase embrionik pada manusia sebenarnya tubuh pria dan wanita mempunyai bentuk dan jaringan yang sama.
Menariknya, semua embrio awalnya mulai keluar sebagai betina. Selanjutnya, seiring berjalannya waktu, terdapat faktor gen, kromosom Y, dan hormon testosteron yang memberikan perubahan maskulinitas pada embrio pria.
Hormon testosteron berperan dalam pertumbuhan penis dan testis. Akan tetapi, sebelum proses ini terjadi, puting embrio pria sudah lebih dahulu terbentuk, jadi puting sudah ada walaupun ketika beranjak dewasa tidak akan membesar layaknya pada wanita. Inilah yang teori yang mendasari pria mempunyai puting susu.
Kembali pada pertanyaan awal mengenai fungsi dari puting susu pria. Jadi, sebenarnya puting ini tidak terlalu mempunyai fungsi yang spesifik layaknya pada wanita yang berguna dalam proses menyusui. Meskipun demikian, puting susu pria ternyata dapat melindungi organ vital yaitu jantung dan paru-paru.
Hal ini lantaran puting menjadi lapisan pertama yang melindungi jantung dan paru-paru ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi di area tersebut. Misalnya saja jika terjadi kecelakaan, puting tersebut menjadi tameng yang melindungi agar tidak menyebabkan cedera yang parah hingga berisiko mengalami kematian.
Selain itu, puting susu pria juga dapat berguna sebagai salah satu zona yang sensitif terhadap rangsangan saat bercinta. Area sekitar puting yang mempunyai warna lebih gelap daripada sekitarnya biasa disebut sebagai areola. Area ini memiliki saraf yang cukup sensitif dan dapat menimbulkan kesenangan seksual ketika dirangsang. Biasanya, puting pada pria akan menegang di saat mereka mencapai kepuasan seksual.
Baca Juga
-
Wanita Harus Tahu, 4 Penyebab Badan Lemas saat Menstruasi
-
Hindari dari Sekarang, Ini 4 Kebiasaan Penyebab Sahabat Pergi Menjauh
-
Mudah Tergiur? Ini 4 Tips Ampuh Tahan Godaan Makan Junk Food
-
4 Kesalahan Mencuci Wajah, Bisa Bikin Jerawatan
-
Belajar Memasak, Ini 4 Kesalahan Penyebab Donat Tidak Mengembang
Artikel Terkait
-
Bahaya Makeup Bagi Ibu Hamil dan Menyusui, Studi Ini Ungkap Risikonya
-
8 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui untuk Memperbaiki Kualitas ASI
-
Tips Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas ASI Selama Masa Menyusui
-
3 Serum Tulus Skin Atasi Berbagai Masalah Kulit, Aman untuk Bumil dan Busui
-
Rahasia Menyusui Optimal: Bukan Jumlah ASI, tapi Stimulasi Gut-Brain Axis untuk Perkembangan Otak Si Kecil
Health
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Bek Timnas Rizky Ridho Selalu Minum Sambil Jongkok, Ini Alasannya
-
5 Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar pada Kesehatan, Jangan Sepelekan Ya!
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
Terkini
-
Ada Jun Ji Hyun hingga Kang Dong Won, Drakor Tempest Umumkan Pemain Utama
-
NewJeans Akan Perjuangkan Nama Grup Imbas Putus Kontrak dengan ADOR
-
Update Ranking FIFA November: Indonesia Peringkat 125, Makin Dekati Vietnam
-
Resmi, Serial Anime The Invisible Man and His Soon-to-Be Wife Diproduksi
-
Novel Kokokan Mencari Arumbawangi, Dongeng Pedesaan yang Menghangatkan Hati