Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Hayuning Ratri
Ilustrasi wanita minum alkohol (Pixabay/Concord90)

PMS (premenstrual syndrome) biasa dialami oleh seorang wanita menjelang haid. Kondisi ini dapat menghambat aktivitas sehari-hari. PMS dapat terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh. Beberapa wanita mengalami gejala PMS sebagai berikut.

  • Moody
  • Insomnia
  • Mudah hilang fokus
  • Perubahan nafsu makan
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Tumbuh jerawat
  • Payudara sensitif
  • Perut kembung
  • Sembelit atau diare

Tahukah kamu bahwa kebiasaan mengonsumsi alkohol yang berlebihan ternyata dapat memperparah gejala PMS? WebMD melansir, berdasarkan penelitian di Universitas Santiago de Compostela, kurang lebih 11 persen kasus PMS yang relatif parah kemungkinan diakibatkan oleh konsumsi alkohol yang terlalu banyak.

“Alkohol dapat mengubah tingkat hormon seks steroid yang menyebabkan PMS. Selain itu, alkohol juga memengaruhi zat kimia pada otak, salah satunya serotonin yang berdampak juga pada PMS,” jelas dr. Mitchel Kramer, seorang spesialis kandungan di Huntington Hospital, New York.

Mengutip dari Hellosehat, gejala PMS dapat dicegah dan dikurangi keparahannya dengan cara mengurangi atau meninggalkan kebiasaan minum alkohol. Batas aman minum alkohol untuk wanita dewasa yaitu 2 sampai 3 kali minum dalam seminggu, dengan takaran tidak lebih dari satu gelas bir atau 25-50 ml minuman keras, contohnya wine, sake, rum, vodka, soju, dan tequila.

Ada baiknya, cara untuk mencegah dan mengurangi gejala PMS juga diimbangi dengan gaya hidup yang sehat. Asupan buah, sayur, dan makanan yang kaya akan zat besi mempunyai potensi untuk meringankan gejala PMS. Pilihan makanan yang dapat dikonsumsi diantaranya daging sapi, telur, susu, tahu, hati ayam, dan bayam. Jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan gula, lemak, dan garam yang tinggi. Selain itu, olahraga yang teratur juga menjadi pilihan tepat yang dapat dilakukan.

Hayuning Ratri