Tri Apriyani | Hayuning Ratri
Ilustrasi haus (Pixabay/Olya Adamovich)
Hayuning Ratri

Pernahkah kalian terpikir mengapa air liur tak bisa meredakan rasa haus? Padahal, air liur mengandung kadar air hingga 98 persen. Dengan demikian, bukankah seharusnya air liur dapat mengatasi rasa haus? Akan tetapi, faktanya menelan air liur tidak mampu untuk menghilangkan rasa dahaga. Mengapa bisa seperti itu? Yuk simak penjelasan berikut ini.

Melansir dari Klikdokter, air liur ternyata memiliki sifat yang jauh lebih pekat daripada air pada umumnya. Air tawar yang biasa diminum mempunyai kandungan garam dan beberapa zat lain yang lebih rendah dibandingkan zat-zat yang terdapat di dalam tubuh manusia.

Kondisi di atas berkaitan erat dengan proses osmosis yaitu perpindahan molekul air dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi yang lebih tinggi. Hal ini berarti saat seseorang mengonsumsi cairan yang lebih encer daripada cairan di tubuh, maka tubuh mampu untuk menyerap cairan tersebut hingga sempurna. Dengan demikian, tubuh mampu terhidrasi dengan baik dan rasa haus dapat teratasi.

Lebih lanjut, alasan mengapa air tawar lebih efektif mengatasi rasa dahaga adalah karena air tawar jauh lebih terkonsentrasi dengan kandungan garam dan zat terlarut selain cairan dari dalam tubuh manusia. Hal tersebutlah yang membuat air tawar terasa menyegarkan saat diminum. Selain itu, faktor osmosis juga masih berlaku dalam keadaan ini, yaitu saat air mengalir ke konsentrasi yang lebih tinggi. Artinya, ketika seseorang minum cairan dengan zat yang kurang terkonsentrasi, maka tubuh akan dengan cepat menyerap cairan tersebut dan membuat tubuh terhidrasi.

Sebaliknya pula, saat seseorang minum cairan yang konsentrasinya lebih tinggi dari yang dimiliki tubuh, maka cairan dalam tubuh justru akan lari menuju air yang bersifat pekat, sehingga tubuh akan merespon dengan mengalami dehidrasi.

Nah, itulah ternyata alasannya mengapa menelan air liur tidak bisa menjadi jalan keluar dari kehausan yang dirasakan oleh tubuh. Semoga bermanfaat.