Kebiasaan tidur dengan posisi miring ke kiri sering tidak direkomendasikan oleh para orangtua kepada anak-anak mereka. Alasannya, selain karena masalah kepercayaan dalam agama Islam, posisi tidur miring ke arah kiri juga diyakini membuat kerja jantung menjadi lebih berat.
Karena jantung lebih dekat dengan dada sebelah kiri, maka jika tidur miring ke arah kiri juga bisa memicu penyakit jantung, benarkah anggapan demikian? Bagaimana pandangan medis tentang kepercayaan tersebut?
Sebuah penelitian yang digelar sejumlah ilmuwan pada tahun 1997 menyebutkan bahwa posisi tidur miring ke arah kiri memang memberatkan kerja jantung, demikian dilansir laman Healtline. Aktifitas listrik jantung yang membuatnya dapat bekerja baik, terlihat berubah jika diamati pada rekaman alat elektrokardiogram (EKG).
Mengutip laman Klik Dokter, dr. Dyah Novita Anggraini mengatakan bahwa tidur posisi miring ke kiri dalam waktu lama memang dapat mengubah aktivitas kelistrikan jantung. Akan tetapi hal itu belum terbukti bisa memicu jenis penyakit jantung seperti jantung koroner atau lainnya.
Dr. Dyah mengatakan; tidak benar jika tidur miring kiri berbahaya bagi kesehatan jantung atau bisa menyebabkan gangguan jantung. Demikian juga dengan posisi tidur miring ke kanan, tidak berpengaruh pada kesehatan jantung secara umum.
Ia menyinggung hal tersebut karena beberapa orang percaya bahwa tidur miring ke kanan bisa membuat vena cava yang mengalir ke jantung tertekan. Vena cava adalah pembuluh yang membawa aliran darah kembali ke jantung dari seluruh tubuh.
Lalu posisi tidur bagaimana yang disarankan dan terbaik bagi kesehatan jantung? Secara umum untuk mendapatkan tidur yang menyehatkan paling utama adalah durasi tidur cukup, yakni kurang lebih 8 jam per hari.
Waktu tidur yang kuranglah yang menjadi pemicu munculnya penyakit jantung. Journal of Clinical Sleep Medicine menyebutkan bahwa kualitas tidur buruk dan durasi kurang tidur kerap dikaitkan dengan penyakit jantung koroner.
Sementara untuk posisi tidur, selama kamu nyaman dengan posisi kanan, lalu berpindah ke posis kiri jika terasa lelah, hal itu tidak perlu terlalu dipusingkan.
Baca Juga
Artikel Terkait
Health
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
-
Cognitive Offloading: Ketika Otak Tak Lagi Jadi Tempat Menyimpan Informasi
Terkini
-
Ulasan Novel The Pram: Teror Kereta Bayi Tua yang Menghantui
-
5 Karakter Kuat One Piece yang Diremehkan Monkey D. Luffy, Jadinya Kalah!
-
Infinix Note 50X 5G+ Masuk ke RI Bareng Note 50S 5G+, Harga Tidak Sama
-
PSS Sleman Belum Aman dari Zona Degradasi Walau Kalahkan Persija, Mengapa?
-
Review Film Magic Farm: Kisah Kru Dokumenter Nyasar yang Dibalut Satir Gokil