Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rafi Alvirtyantoro
Ilustrasi Wanita hamil. (Pixabay)

Sebagian besar keguguran terjadi pada usia awal kehamilan. Sekitar 15% ibu hamil diperkirakan mengalami keguguran dan risiko meningkat karena beberapa faktor, seperti usia lanjut, obesitas, dan masalah medis lain, seperti diabetes. Keguguran bisa ditandai dengan pendarahan disertai nyeri di bagian perut bawah dan keluarnya gumpalan dari vagina. 

Meskipun keguguran berada di luar kendalimu, tapi ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya. Merangkum verywellfamily, langkah-langkah sederhana di bawah ini bisa kamu ikuti agar membantu mengendalikan risiko dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan kehamilan yang sehat.

1. Mencuci Tangan

Untuk mengurangi virus dan bakteri selama kamu beraktivitas, mencuci tangan secara rutin bisa membantu kamu mengurangi risiko keguguran. Sebaiknya hindari cuci tangan menggunakan sabun antiseptik atau antibakteri, karena menurut penelitian yang pernah dilakukan di Universitas Florida, ada kandungan triclosan pada sabun antibakteri.

Kandungan tersebut dapat menghalangi metabolisme hormon estrogen yang berperan penting dalam perkembangan otak janin.

2. Berhenti Merokok

Merokok adalah kegiatan yang dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, penyakit paru-paru, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke. Bahkan, wanita yang merokok bisa mengalami kemandulan dan keguguran. Bayi yang lahir dari seorang ibu perokok bisa mengalami sindrom kematian yang mendadak atau Sudden infant death syndrome (SIDS).

Berhenti merokok tidak hanya menyelamatkan nyawa bayi yang ada di dalam perutmu, tetapi meningkatkan kemungkinan kamu untuk menjadi orang tua dalam waktu yang lama. Apalagi, setelah bayi yang kamu kandung lahir, asap rokok juga sangat berbahaya untuknya. Nanti anakmu bisa saja terkena serangan asma, infeksi paru-paru, sampai iritasi pada bagian mata.

3. Menurunkan Berat Badan Sebelum Hamil

Layaknya seorang perokok, penderita obesitas juga telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan. Mulai dari peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu, hingga komplikasi dalam kehamilan, termasuk kelahiran prematur dan semua jenis keguguran.

Alasan obesitas yang dikaitkan dengan keguguran memang sulit untuk dipahami, tetapi penelitian di seluruh dunia menemukan hasil yang sama. Wanita yang mengalami obesitas memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk kehilangan bayinya.

4. Makan yang Benar dan Teratur

Penelitian telah menemukan bahwa diet yang kaya akan buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian dapat menurunkan risiko komplikasi kehamilan. Bahkan sebuah studi dari Universitas Stanford menemukan bahwa wanita 50% lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki bayi dengan cacat saat pembentukan saraf (Anensefali) ketika kamu mengkonsumsi makanan-makanna tersebut.

Diet sehat juga bisa dilakukan untuk mengendalikan berat badan dan mengkontrol gula darah agar optimal untuk wanita diabetes.

5. Mulai Perawatan Prenatal

Kamu harus melakukan perawatan prenatal sesegera mungkin agar dokter atau bidan dapat mengungkap masalah kesehatan atau komplikasi kehamilan yang tidak kamu sadari dan dapat menyebabkan keguguran jika tidak ditangani dengan baik.

Beberapa masalah kesehatan bisa saja terjadi, seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional atau diabetes tipe 2, kelainan serviks atau rahim, dan infeksi menular seksual.

6. Periksa Kembali Obatmu

Masalah kesehatan kronis, seperti lupus, diabetes, dan darah tinggi bisa meningkatkan kemungkinan kamu mengalami keguguran. Jika kamu memiliki penyakit kronis, segeralah pergi ke dokter untuk meminta saran terbaik agar kamu bisa mengontrol kondisi kesehatanmu, dan pastikan kamu mengikuti semua arahan dokter, termasuk resep dan obat yang harus dikonsumsi.

Mengkonsumsi vitamin prenatal, bagus untuk kehamilan. Kandungan asam folat di dalamnya sangat penting bagi usia awal kehamilan karena dapat membantu untuk mencegah Neural tube defects (NTD) pada bayimu.

Neural tube defects (NTD) adalah suatu kelainan kongenital yang terjadi akibat kegagalan penutupan lempeng saraf (neural plate) pada minggu ketiga hingga keempat masa gestasi.

7. Hubungan Seks yang Aman

Mungkin ini terdengar aneh, tetapi menyarankan berhubungan seks yang aman pada wanita hamil bisa mengurangi risiko keguguran. Faktanya, ada berbagai infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia atau sifilis, yang dapat menyebabkan keguguran.

Siapa pun yang aktif secara seksual berisiko untuk terkena IMS. Kamu bisa melakukan diskrining saat memulai perawatan prenatal. Jika kamu memiliki lebih dari satu pasangan, gunakan kondom dengan pasangan seksual yang baru, sampai kamu dan pasanganmu telah diskrining untuk IMS.

8. Dilarang Minum Alkohol

Di Amerika Serikat, wanita disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol selama kehamilan. Risiko kerusakan fisik dan mental pada anak akibat paparan alkohol saat dalam kandungan adalah alasan yang diketahui oleh banyak orang, tetapi ada juga potensi untuk mengalami keguguran, terutama yang mengkonsumsi alkohol secara teratur atau berlebihan.

Mungkin di negara lain, seperti Indonesia, memiliki rekomendasi yang berbeda untuk berapa banyak atau takaran alkohol yang aman selama kehamilan, tetapi sejauh ini tidak diketahui jumlah minimal yang aman. Jadi yang paling benar adalah tidak mengkonsumsi alkohol sama sekali selama kehamilan. Jika kamu peminum dan berpikir tidak bisa berhenti, konsultasikan itu pada penyedia layananan kesehatan.

Nah, itu dia delapan cara untuk mengurangi risiko keguguran pada ibu hamil. Semoga cara-cara di atas bisa membantu para ibu dan calon ibu hamil untuk tetap menjaga kandungannya agar selalu sehat sampai melahirkan. 

Rafi Alvirtyantoro