Selain untuk komunikasi, fungsi handphone sangat beragam. Kamu bisa melakukan banyak hal dengan handphone. Mau mendengarkan musik? tinggal pencet playlist favoritmu. Sedang bosan? langsung buka aplikasi game online. Tentu saja kamu bisa mencari informasi online dengan memanfaatkan internet dan media sosial yang juga bisa diakses melalui handphone.
Dengan kemampuan multifungsi yang dimiliki handphone, banyak orang yang ‘merasa’ harus selalu membawa handphone ke manapun ia pergi. Jika seseorang sampai merasa cemas berlebihan bahkan takut saat tidak membawa handphone bersamanya, bisa jadi orang tersebut mengalami Nomophobia. Menurut Indian journal of Psychiatry, nomophobia atau no mobile phone phobia (NMP) adalah jenis gangguan kecemasan akibat tidak memegang ponsel. Melansir Hellosehat, tanda- tanda seseorang mengalami nomophobia adalah :
1. Gejala emosional
Penderita merasa takut bahkan panik berlebihan saat tidak bisa menggunakan handphone karena berbagai sebab. Misalnya saat handphone ketinggalan, baterai habis atau ketika ada situasi yang mengharuskannya berhenti memegang handphone.
2. Gejala fisik
Orang dengan gangguan nomophobia juga bisa menunjukkan gejala gangguan secara fisik seperti rasa sesak di dada dan susah bernapas secara teratur. Tubuh gemetar dan berkeringat, pusing bahkan ingin pingsan. Jantung juga berdetak lebih cepat dari kondisi normal.
3. Perilaku tidak wajar
Selain gejala emosi dan fisik, penderita nomophobia seringkali menunjukkan perilaku kurang wajar terkait handphone dalam kehidupan sehari-hari. Penderitanya enggan meninggalkan handphone kapan saja dan di mana saja. Ia bahkan membawa handphone ke kamar tidur dan sering lupa waktu saat mengakses berbagai hal di handphone hingga mengganggu waktu tidur. Penderita nomophobia juga merasa perlu sedikit-sedikit mengecek handphone untuk memastikan ia tak ketinggalan informasi apapun.
Walaupun handphone banyak manfaatnya, kita perlu bijaksana dalam menggunakannya. Penggunaan yang berlebihan dan ketergantungan pada handphone bisa mengarah kepada nomophobia.
Jika kamu atau orang yang kamu kenal merasakan gejala-gejala di atas, sudah seharusnya melakukan upaya agar tidak menjadi parah. Sebaiknya berkonsultasi kepada ahlinya agar dapat diperiksa lebih lanjut. Dokter akan memberikan rekomendasi perawatan dan penanganan lebih lanjut.
Tag
Baca Juga
-
3 Cara agar Kamu Tidak Menjadi Korban Hoax, Penting untuk Diketahui!
-
Waspadai Kebiasaan Buruk yang dapat Merusak Rasa Percaya Diri
-
Waspadai Gangguan Tidur, Bisa Menghambat Aktivitas
-
Manfaat Daun Jeruk Purut, Bukan Hanya Pelengkap Bumbu Masakan
-
Pandai Bermain Musik? Mungkin Kamu Memiliki Kecerdasan Musikal
Artikel Terkait
-
3 Cara Scan Dokumen di HP untuk CPNS 2024, Cek di Sini!
-
Ini Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membeli HP Flip atau Lipat
-
8 Tahun Tak Pegang Ponsel, Ini Momen Jessica Wongso Sempat Bingung Cara Menggunakannya Usai Bebas
-
5 Tips Menjaga Keamanan Ponsel saat Berlibur di Pantai
-
Tes Kepribadian: Jenis Wallpaper Handphone Kamu Akan Tunjukkan Karakteristik Diri Sendiri
Health
-
Pro dan Kontra: Kebijakan Cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Benarkah Efektif?
-
Bukan Pilihan Alternatif, Mengapa Vape Sama Berbahaya dengan Rokok Biasa?
-
Ini 3 Tanda Tubuhmu Terlalu Banyak Mengonsumsi Kopi, Apa Saja?
-
Mabuk hingga Keracunan, Kenali Bahaya Mengkonsumsi Bunga Terompet
-
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
Terkini
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Gong Yoo di Netflix, Terbaru Ada The Trunk
-
3 Rekomendasi Toner Lokal Mengandung Calendula, Ampuh Redakan Kemerahan
-
Erick Thohir Cek Kondisi Rumput GBK Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
-
Tampil Modis dengan 4 Gaya Simpel ala Kang Mi-na yang Wajib Kamu Coba!
-
Ulasan Novel Little White Lies: Kehidupan Debutante yang Penuh Rahasia