Masturbasi adalah fungsi fisik yang normal. "Ini sama alaminya dengan pergi ke kamar mandi atau menghirup udara," kata Susan Kellogg-Spadt, PhD, yang merupakan direktur pengobatan seksual wanita di Center for Pelvic Medicine di Rosemont, Pennsylvania.
Namun bagi sebagian orang, masih ada stigma seputar masturbasi yang menyebabkan disinformasi dan berbagai mitos tentang masturbasi.
Berikut adalah 5 mitos dan fakta tentang masturbasi menurut everydayhealth.com:
1. Orang dalam hubungan jangan masturbasi
Faktanya: Justine Marie Shuey, PhD, seorang seksolog bersertifikat di Philadelphia menjelaskan bahwa ada beberapa orang yang sudah memiliki hubungan namun mereka tetap melakukan masturbasi, dan membuat pasangannya menjadi cemburu.
Hal ini perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki tingkat hasrat seksual yang berbeda -semuanya benar-benar sehat dan normal-, dan ada beberapa dari mereka yang melibatkan masturbasi walaupun sudah menjalin hubungan.
2. Masturbasi berlebihan dapat menyebabkan disfungsi ereksi
Faktanya: "Disfungsi ereksi tidak terjadi akibat masturbasi," kata Dr. Spadt.
Seorang yang mengalami kecanduan bermasturbasi biasanya mereka sudah terbiasa dengan sentuhan atau getaran tertentu dari tangan mereka sendiri.
Jadi, seorang yang kecanduan masturbasi ini mungkin terbiasa dengan sensasi yang mereka buat sendiri, sehingga tidak jarang mereka merasa lebih sulit untuk orgasme jika dengan pasangannya.
3. Masturbasi bukan bagian normal dari perkembangan seksual
Faktanya: Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics yang melibatkan lebih dari 800 remaja usia 14-17 tahun, menemukan bahwa 74% anak laki-laki, dan lebih dari 48% anak perempuan melakukan masturbasi -dan itu hal yang baik-. Tentunya dengan catatan dilakukan dengan tidak terus menerus, sehingga memicu perilaku kecanduan.
4. Tidak ada manfaat kesehatan dari masturbasi
Faktanya: "Masturbasi memiliki sejumlah manfaat kesehatan," kata Shuey.
Di antara manfaat masturbasi adalah tidur yang lebih nyenyak, mengurangi stres dan ketegangan, sakit kepala, dan kebugaran yang lebih baik. Ada juga sejumlah manfaat kesehatan seksual khusus bagi wanita –terutama wanita yang lebih tua– termasuk mengurangi kekeringan pada vagina dan rasa sakit saat berhubungan seks.
5. Masturbasi selalu akan menyebabkan kecanduan
Faktanya: Kecanduan masturbasi biasanya diakibatkan jika menjadikannya sebagai pelarian dari masalah dalam hubungan dan memengaruhi kesehatanmu dan mengganggu aktivitasmu. Selain itu, jika masturbasi menyebabkan nyeri fisik, masalah emosional, masalah atau dalam hubungan, mungkin hal tersebut menjadi sinyal untuk kamu menguranginya.
Itulah 5 mitos dan fakta mengenai masturbasi. Yuk mulai dari sekarang untuk lebih paham lagi mengenai perbedaannya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Tindak Kekerasan Masih Jadi Masalah Serius, Menteri PPPA Ajak Perempuan Berani Bersuara
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Apakah Malam Ini Malam Jumat Kliwon? Waspada, Ini Pantangannya!
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
3 Catatan Mengkilap Jepang Jelang Tantang Timnas Indonesia, Garuda Sudah Siap?
Health
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Viral di Tiktok Program Diet dengan Kopi Americano, Apakah Aman Bagi Tubuh?
-
Ini 4 Alasan Mengapa Minum Kopi sebelum Bekerja Sangat Dianjurkan
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade