Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rafi Alvirtyantoro
Ilustrasi menangis. (Pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Emosi adalah salah satu bagian besar dari hidupmu. Suka atau tidak suka, emosi bisa munculdan berubah kapan saja. Oleh karena itu, kamu harus bisa mengontrol dan mengendalikannya agar emosi tidak muncul secara tiba-tiba dan berada di luar batas.

Merangkum Psychology Today, berikut adalah tiga cara agar emosi bisa terkendali.

1. Terima Penolakan

Rasa terluka karena penolakan suatu hal pada dirimu menjadi salah satu penyebab emosi meningkat. Menurut psikolog Mark Leary dari Duke University, bahwa penolakan bisa datang dari beberapa bentuk, seperti kritik, pengkhianatan, disosiasi aktif, disosiasi pasif, digoda, dan tidak dihargai oleh orang lain.

Hal-hal tersebut bisa mengakibatkan emosi di dalam diri kamu berubah menjadi sedih, marah, bahkan cemas. Bahkan ada beberapa orang sering merasakan ditolak secara tidak langsung dari hal-hal kecil.

Untuk mengatasinya, kamu harus bisa memahami alasan pentingnya dirimu merasa diterima. Secara sederhana, orang-orang akan merasa diterima ketika mereka memiliki nilai terhadap suatu kelompokatau individu. Oleh karena itu, kamu harus memastikan bahwa nilai yang kamu punya tidak diremehkan karena lingkunganmu yang salah mengartikannya.

Kamu bisa belajar untuk mengabaikan reaksi negatif orang yang pedapatnya tidak penting terhadapmu. Kamu juga bisa mencari koneksi dengan orang-orang yang bisa menghargaimu, sehingga terlihat sebuah perubahan di dalam dirimu yang akan meningkatkan hubunganmu dengan orang lain.

2. Pahami Emosimu

Setiap orang mungkin sulit untuk memahami emosi yang dimiliki, ini disebut dengan disregulasi emosi. Menurut psikolog Arela Agako, hal tersebut bisa terjadi karena menyatu ke dalam beberapa hal, yaitu aktivasi otak, fisiologi, kognisi, perilaku, dan pengalaman individu. Emosi bisa saja aktif saat dibutuhkan, tapi belum tentu membantumu. Tidak jarang kalau intensitasi emosi bisa saja terlalu tinggi atau rendah dari kebutuhan yang diperlukan.

Kamu bisa mencoba untuk meluangkan waktu dengan nyaman untuk bisa konsentrasi mempelajari emosi yang akan muncul. Renungkan apakah emosi tersebut benar terjadi dari situasi yang kamu alami atau dari tempat yang lain. Terkadang kamu tidak sadar kalau emosi yang kamu rasakan berasal dari tempat yang lain. Kamu juga harus bisa bertanya pada diri sendiri, apakah emosi tersebut memang dibutuhkan atau tidak.

3. Kendalikan dan Lawan Emosimu

Meskipun terlihat sulit, kamu harus mencoba cara yang satu ini. Melawan bukan berarti memaksa karena sebelumnya kamu harus bisa mengendalikan emosi yang kamu punya terlebih dahulu. Emosi perlu dirasakan, apalagi emosi terkadang tidak bertahan lama.

Ketika kamu berhasil melewati puncak emosi, kamu bisa mencoba untuk upaya bersama untuk menghindarinya. Kamu harus berpikir jernih untuk mencoba cara ini. Ambilah perpejtif, pemecahan masalah, atau refleksi dari emosi yang kamu rasakan.

Itulah tiga cara agar tidak cepat emosi yang bisa kamu coba. Semoga cara-cara di atas bisa membantumu, ya!

Rafi Alvirtyantoro