Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rizka Utami Rahmi
Ilustrasi kleptomania (Pixabay.com/Mp)

Kemarin publik dihebohkan dengan seorang wanita yang kedapatan mengutil beberapa batang cokelat di salah satu minimarket yang berlokasi di daerah Tangerang. Alih-alih meminta maaf, wanita tersebut malah menuntut sang pelapor membuat permintaan maaf dengan menggandeng pengacara serta merekamnya dan menyebarkannya ke publik.

Banyak yang menyayangkan tindakan wanita tersebut, jika dilihat dari penampilan dan kendaraan yang dipakai, sang wanita tergolong mampu untuk sekedar membeli sebatang cokelat. Kecenderungan untuk mengambil barang-barang yang bukan miliknya disuatu tempat mengarah kepada gejala kleptomania.

Melansir dari Alodokter, kleptomania adalah suatu gangguan kendali impulsif yang menyebabkan si penderita cenderung sulit untuk mengendalikan emosi dan perilaku. Masih dari sumber yang sama berikut ini adalah gejala-gejala yang bisa menjadi tanda seseorang mengidap kleptomania.

1. Sulit menolak dorongan untuk mencuri, sang penderita kleptomania biasanya cenderung mengambil barang-barang yang tidak berharga, tidak seperti pelaku kriminal yang biasa mengambil barang-barang mahal guna keperluan pribadi.

2. Memiliki perasaan cemas dan tegang ketika akan melakukan pencurian. Ketika berhasil mencuri, penderita merasakan kepuasan tersendiri. Namun dilain sisi juga khawatir tertangkap dan merasa malu. Walau demikian, penderita tetap akan melakukan perbuatan tersebut pada kesempatan lainnya.

3. Mencuri dengan spontan, tidak seperti pelaku pencuri profesional yang biasanya memiliki perencanaan dan kadang bantuan dari orang lain, penderita kleptomania ini kerap melakukan aksinya seorang diri saja dan tidak ada rencana sebelumnya.

4. Naluri untuk mengulangi perbuatan tersebut akan menjadi sesuatu kebiasaan yang dilakukan disetiap ada momen.

Setelah mengetahui gejala yang mungkin timbul pada penderita kleptomania, melansir dari Halodoc, berikut ini ada cara pengobatan untuk menindak lanjuti penyakit ini. Diantaranya seperti berikut:

1. Psikoterapi, pada kasus kleptomania ini tindakan psikoterapi yang digunakan adalah terapi pelaku kognitif. Terapi ini memberi gambaran pada pasien tentang hal buruk dan akibat yang akan terjadi jika terus menerus melakukan tindakan klepto tersebut. Dengan demikian penderita akan terus berpikir bahwa perbuatannya selama ini salah

2. Cara yang berikutnya adalah dokter akan memberikan obat antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Obat ini efektif dalam menstabilkan emosi pasien, dan penggunaannya dibarengi dengan terapi.

Demikianlah sedikit pembahasan tentang kleptomania semoga dapat bermanfaat untuk semua terutama para penderita kleptomania. Jika penderita masih terus menerus melakukan pencurian dengan siklus yang berkelanjutan jangan ragu untuk hubungi dokter ya!

Rizka Utami Rahmi