Kemarin publik dihebohkan dengan seorang wanita yang kedapatan mengutil beberapa batang cokelat di salah satu minimarket yang berlokasi di daerah Tangerang. Alih-alih meminta maaf, wanita tersebut malah menuntut sang pelapor membuat permintaan maaf dengan menggandeng pengacara serta merekamnya dan menyebarkannya ke publik.
Banyak yang menyayangkan tindakan wanita tersebut, jika dilihat dari penampilan dan kendaraan yang dipakai, sang wanita tergolong mampu untuk sekedar membeli sebatang cokelat. Kecenderungan untuk mengambil barang-barang yang bukan miliknya disuatu tempat mengarah kepada gejala kleptomania.
Melansir dari Alodokter, kleptomania adalah suatu gangguan kendali impulsif yang menyebabkan si penderita cenderung sulit untuk mengendalikan emosi dan perilaku. Masih dari sumber yang sama berikut ini adalah gejala-gejala yang bisa menjadi tanda seseorang mengidap kleptomania.
1. Sulit menolak dorongan untuk mencuri, sang penderita kleptomania biasanya cenderung mengambil barang-barang yang tidak berharga, tidak seperti pelaku kriminal yang biasa mengambil barang-barang mahal guna keperluan pribadi.
2. Memiliki perasaan cemas dan tegang ketika akan melakukan pencurian. Ketika berhasil mencuri, penderita merasakan kepuasan tersendiri. Namun dilain sisi juga khawatir tertangkap dan merasa malu. Walau demikian, penderita tetap akan melakukan perbuatan tersebut pada kesempatan lainnya.
3. Mencuri dengan spontan, tidak seperti pelaku pencuri profesional yang biasanya memiliki perencanaan dan kadang bantuan dari orang lain, penderita kleptomania ini kerap melakukan aksinya seorang diri saja dan tidak ada rencana sebelumnya.
4. Naluri untuk mengulangi perbuatan tersebut akan menjadi sesuatu kebiasaan yang dilakukan disetiap ada momen.
Setelah mengetahui gejala yang mungkin timbul pada penderita kleptomania, melansir dari Halodoc, berikut ini ada cara pengobatan untuk menindak lanjuti penyakit ini. Diantaranya seperti berikut:
1. Psikoterapi, pada kasus kleptomania ini tindakan psikoterapi yang digunakan adalah terapi pelaku kognitif. Terapi ini memberi gambaran pada pasien tentang hal buruk dan akibat yang akan terjadi jika terus menerus melakukan tindakan klepto tersebut. Dengan demikian penderita akan terus berpikir bahwa perbuatannya selama ini salah
2. Cara yang berikutnya adalah dokter akan memberikan obat antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Obat ini efektif dalam menstabilkan emosi pasien, dan penggunaannya dibarengi dengan terapi.
Demikianlah sedikit pembahasan tentang kleptomania semoga dapat bermanfaat untuk semua terutama para penderita kleptomania. Jika penderita masih terus menerus melakukan pencurian dengan siklus yang berkelanjutan jangan ragu untuk hubungi dokter ya!
Baca Juga
-
Terungkap! Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila, Polisi Dalami Kasus
-
Video Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Usai Viral Lakukan KDRT pada Cut Intan Nabila
-
Armor Toreador Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Alvin Faiz Jadi Korban
-
Kartika Putri Murka Disebut Hijrah karena Takut Ketahuan Prostitusi: Fitnahan Terkejam!
-
Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Unggahan Sebelumnya Diduga Jadi Kode
Artikel Terkait
-
Pegawai Alfamart Diancam UU ITE, Manajemen Konsultasi dengan Hotman Paris
-
Ibu Pencuri Cokelat Berakhir Minta Maaf ke Karyawan Alfamart, Warganet: di Atas Langit Masih Ada Hotman Paris
-
6 Fakta Baru Kasus Ibu-ibu Pengutil Cokelat dan Pegawai Alfamart, Kini Berujung Damai
-
Diwakilkan Anaknya, Ibu-Ibu Pencuri Cokelat di Alfamart Minta Maaf, Publik: Kok Nggak Ngomong Sendiri ya?
-
Emak-emak Ambil Cokelat Minta Maaf ke Karyawan Alfamart, Hotman Paris : Ibu Itu Nangis Histeris, Nyesal
Health
-
Apakah Susu Rendah Lemak Benar-Benar Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
-
Mata Lelah Gara-gara Layar? Ini 6 Jurus Sakti Biar Gak Cepat Rusak
-
Otak Lemot Karena Scroll Media Sosial? Ini Cara Detoks Simpel dan Efektif
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
Jangan Diremehin! Ini 5 'Rahasia Sakti' Tahu yang Bikin Badan Lebih Sehat
Terkini
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan