Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rizka Utami Rahmi
Ilustrasi warna (unsplash.com/madhourse)

Jika ada seseorang yang tidak bisa membedakan warna yang satu dengan yang lainnya ada kemungkinan ia mengidap buta warna. Melansir dari halodoc.com, buta warna adalah gangguan yang terjadi ketika fotoreseptor (sel kerucut) tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga seseorang yang tidak mampu membedakan warna-warna tertentu.

Jika kamu merasa tidak bisa membedakan warna-warna tertentu bisa saja kamu mengidap buta warna. Agar lebih jelasnya, ada beberapa jenis buta warna yang perlu kamu ketahui. Seperti yang terangkum dari situs halodoc.com berikut ini.

Jenis Buta Warna pada Manusia

1. Buta warna hijau dan merah

Biasanya terjadi karena hilangnya fungsi dari sel kerucut merah (protan) atau hijau (deutran). Ada beberapa jenis buta warna ini, yaitu:

- Protanomaly

Pengidap ini akan menganggap warna merah yang tampak seperti abu-abu tua atau kurang cerah. Hal ini dikarenakan fotoreseptor yang merespons warna merah tidak berfungsi.

- Protanopia

Pengidap ini akan menganggap warna pelangi tampak berwarna biru dan emas.

- Deuteranomaly

Pengidap ini akan menganggap seluruh warna sebagai warna biru, kuning atau warna asli yang terlihat redup karena fotoreseptor hijau tidak bisa berfungsi dengan baik.

- Deuteranopia

Pengidap memiliki fotoreseptor yang tidak dapat berfungsi secara total. Semua warna yang terlihat nampak seperti warna biru dan emas.

2. Buta warna biru dan kuning

Kondisi buta warna ini terjadi karena fotoreseptor biru (tritan) tidak berfungsi atau sebagian yang bisa berfungsi. Ada dua jenis buta warna biru kuning, seperti yang ada di bawah ini.

- Tritanopia

Dalam kondisi ini,  kamu tidak memiliki fotoreseptor yang responsif terhadap warna biru. Sehingga warna akan terlihat menjadi  biru muda, merah muda, dan ungu.

- Tritanomaly

Kondisi dimana fotoreseptor hanya bisa merespons warna biru. Tapi, tapi tidak sebaik orang normal yang mengakibatkan pengidap akan melihat warna biru mirip dengan hijau atau kuning.

3. Buta warna total

Biasa juga disebut monokromat, kondisi ini benar-benar membuat pengidapnya sama sekali tidak bisa melihat warna-warna yang ada hingga seperti melihat televisi hitam putih. Terdapat 2 jenis buta warna total yaitu:

- Monokromasi kerucut biru. 

Dalam kondisi ini pengidap hanya memiliki satu jenis fotoreseptor yang berfungsi. Membuat pengidap sulit membedakan warna, memiliki kepekaan cahaya yang tidak baik, hingga rabun dekat.

- Monokromasi batang

Pengidap memiliki fotoreseptor batang retina yang berfungsi. Namun sebagian sel kerucutnya tidak dapat berfungsi. Mengakibatkan seluruh warna menjadi abu-abu, selain itu gerakan bola mata tak terkendali hingga menjadi sensitif terhadap cahaya.

Demikianlah jenis-jenis buta warna yang bisa terjadi pada manusia. Namun tidak ada pengobatan yang bisa menyembuhkan pengidap buta warna, namun untuk pemeriksaan lebih lanjut disarankan menemui dokter ahlinya agar bisa direkomendasikan dengan penanganan tertentu. Semoga bermanfaat!

Rizka Utami Rahmi