Penggunaan gula sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, sebagai penyedap rasa pada makanan, pelengkap minuman teh dan kopi, serta pengawet dalam industri makanan. Tak heran, konsumsinya jadi sering kali berlebihan.
Melansir Healthline, para ahli mengatakan konsumsi gula adalah penyebab utama obesitas dan risiko penyakit kronis seperti diabetes. Enggak hanya itu saja, lho. Berikut akan dibahas bahaya lain dari asupan gula yang berlebihan.
1. Penyebab kulit berjerawat
Munculnya jerawat bukan hanya karena kamu malas membersihkan wajah, lho. Makanan juga bisa berperan. Misalnya, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Postepy Dermatol Allergol menunjukkan bahwa makan makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan jerawat. Makanan dengan indeks glikemik tinggi menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan insulin dalam waktu yang cepat. Kondisi ini menyebabkan sekresi hormon androgen yang memicu peningkatan produksi sebum, yang berperan penting dalam munculnya jerawat.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi antara lain nasi putih, roti tawar, minuman bersoda, serta makanan dan minuman manis lainnya.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Penyakit jantung membunuh sekitar 655.000 orang Amerika setiap tahun, menurut laporan tahun 2020 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Dengan angka yang menakutkan seperti itu, penyakit ini tidak boleh dianggap remeh, lho.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal HHS Author Manuscripts mengungkapkan sesuatu yang sangat mengejutkan. Ternyata, makanan tinggi gula telah diamati jauh lebih berisiko terhadap penyakit jantung dibandingkan makanan yang mengandung lemak jenuh.
Kenapa bisa begitu? Terlalu banyak gula bisa menyebabkan obesitas dan peradangan, meningkatkan trigliserida dan kadar gula darah, serta meningkatkan tekanan darah. Ini semua adalah faktor penyebab penyakit jantung.
3. Meningkatkan risiko depresi
Depresi adalah masalah kesehatan mental yang sering dialami banyak orang. Sebuah studi di Scientific Reports menemukan bahwa asupan gula yang berlebihan memiliki efek negatif jangka panjang pada kesehatan mental.
Orang yang mengonsumsi gula hingga 67 gram per hari memiliki risiko depresi yang lebih tinggi (hingga 23%) dibandingkan mereka yang mengonsumsi gula kurang dari 40 gram per hari.
Dari uraian tadi sekarang kita sadar, ya, bahwa konsumsi gula berlebihan ternyata gak hanya berkaitan dengan diabetes, tapi juga masalah kesehatan lain. Yuk, mulai mengerem konsumsi gula dari sekarang!
Video yang mungkin Anda suka.
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
Mengenal Sugar Rush, Apakah Kondisi Ini Fakta atau Mitos Belaka?
-
Bangga Banget! Obat Diabetes Asal Indonesia Berhasil DIekspor ke Beberapa Negara di Eropa
-
Tak Boleh Sembarangan, Begini Cara Merawat Luka Diabetes yang Benar
-
Waduh! Indonesia Berada di Peringkat Tujuh Penderita Diabetes Terbanyak di Dunia
-
Awas Generasi Muda Bisa Terserang Diabetes, Kenali Tanda-tandanya
Health
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
-
Popcorn Brain: Ketika Otak Sulit Fokus Akibat Sering Terpapar Gadget
Terkini
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja