Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Bagus Adhy Prayogi
Ilustrasi kelelahan. (freepik.com/yanalya)

Seorang individu cenderung mengalami tingkat kewaspadaan yang berbeda dari satu hari ke hari lainnya, sementara juga berbeda dari individu lain dalam rata-rata tingkat kewaspadaan hariannya. 

Mengutip Medical News Today, sebuah studi longitudinal baru-baru ini menunjukkan bahwa profil tidur malam sebelumnya, aktivitas fisik pada hari sebelumnya, dan komposisi gizi sarapan dikaitkan dengan variasi harian dalam tingkat kewaspadaan pagi seseorang. 

Baca Juga: 5 Manfaat Mengonsumsi Infused Water Lemon bagi Tubuh, Bisa Menurunkan Berat Badan

Studi tersebut juga menemukan bahwa faktor non-gentik, termasuk suasana hati, kualitas tidur, usia dan frekuensi asupan makanan harian, memprediksi perbedaan kelelahan atau tidak berenergi di pagi hari diantara individu. Berikut 3 faktor yang menyebabkan seseorang sering lelah di pagi hari. 

1. Durasi tidur dan aktivitas fisik 

Para peneliti memeriksa dampak dari empat faktor yang ditentukan. Mereka menilai dampak profil tidur malam sebelumnya, komposisi gizi sarapan, dan kadar gula darah setelah sarapan terhadap penurunan kesadaran saat pagi. 

Berdasarkan penelitiannya, secara khusus ketika seseorang tidur lebih lama dari biasanya atau bangun lebih lambat dari waktu biasanya, mereka cenderung menunjukkan tingkat lelah yang lebih tinggi keesokan paginya. Adanya tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi pada hari sebelumnya juga dikaitkan dengan peningkatan lelah di pagi hari. 

Hanya tingkat aktivitas fisik selama 10 jam paling aktif di hari sebelumnya yang berkorelasi positif dengan tingkat penurunan kesadaran saat pagi. Sebaliknya, aktivitas fisik pada malam hari dikaitkan dengan kelelahan pagi yang lebih rendah. 

Baca Juga: Simak Bahaya HFCS yang Tersembuyi dalam Makanan dan Minuman Kemasan

2. Makan pagi dan nutrisi 

Para peneliti kemudian meneliti dampak komposisi makronutrien sarapan terhadap kelelahan yang terjadi di pagi hari. Peneliti membandingkan tingkat energi peserta setelah mengonsumsi masing-masing makanan ini dengan setelah mengonsumsi korbohidrat dan protein tingkat sedang. 

Menurut hasil penelitian tersebut, diantara makanan yang dikonsumsi sehari-hari berbeda yang diberikan kepada para peserta yang mengonsumsi sarapan tinggi karbohidrat.

Orang yang mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang tinggi akan cenderung lebih merasa lelah daripada makanan lain. 

Sebaliknya, sarapan berprotein tinggi dikaitkan dengan tingkat energi di pagi hari yang lebih rendah daripada makanan lain. Adanya perubahan kadar glukosa (gula) darah setelah konsumsi sarapan memengaruhi tingkat energi di pagi hari. 

Baca Juga: 5 Makanan Ini Harus Dihindari bagi yang Mengalami Tekanan Darah Rendah

3. Perbedaan antar individu 

Para peneliti telah menemukan bahwa suasana hari yang positif, usia yang lebih tua, frekuensi makan yang lebih rendah di siang hari, dan kualitas tidur yang lebih baik merupakan prediktor tingkat energi harian rata-rata individu.

Selain itu, hasil penelitian juga menjelaskan bahwa faktor genetik memiliki dampak kecil pada kelelahan yang sering dialami pada pagi hari. 

Itulah alasan kenapa sering kelelahan di pagi hari.

Bagus Adhy Prayogi

Baca Juga