Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Keza Felice
Ilustrasi untuk pap smear (Pexels.com/cottonbro studio)

Pap Smear masih terdengar asing bagi sebagian orang. Perlu diketahui bahwa Pap Smear merupakan prosedur pemeriksaan pada serviks (leher rahim) untuk individu dengan organ seks vagina. Pap Smear juga dapat menemukan sel prakanker atau sel-sel abnormal di leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker.

Menyadur dari Halodoc dan Allodokter, Pap Smear sendiri dilakukan dengan cara mengambil sampel sel di serviks. Kemudian sampel tersebut akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui apakah dalam sampel tersebut terdapat sel kanker atau sel prakanker.

Selain itu, Pap Smear juga dapat digunakan untuk mendeteki adanya peradangan atau infeksi pada serviks. Biasanya prosedur ini dilakukan oleh dokter ginekologi menggunakan sebuah alat yang bernama spekulum yang berbentuk seperti moncong atau mulut bebek.

Dengan menjalani pap test atau Pap Smear secara rutin, kondisi serviks atau leher rahim dapat dipantau dan kanker serviks juga dapat terdeteki sejak dini sehingga dapat segera dilakukan tindakan agar tidak semakin parah. Tak hanya itu, dokter bahkan dapat memberikan penjelasan apakah ada kemungkinan risiko terserang kanker melalui hasil Pap Smear.

BACA JUGA: Mengenal Pap Smear, Metode Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker Serviks

Tujuan Dilakukan Pap Smear

Dilakukannya Pap Smear bertujuan untuk mendeteksi tanda-tanda kanker serviks atau kanker leher rahim sejak dini. Biasanya Pap Smear dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul. 

Sementara itu, pemeriksaan Pap Semear dianjurkan dilakukan oleh wanita berusia 21 tahun ke atas setiap tiga tahun sekali. Sedangkan bagi wanita berusia kisaran 30 – 60 tahun, Pap Smear ini bisa dilakukan setiap 5 tahun sekali. Dan akan dikombinasikan dengan pemeriksaan HPV.

HPV merupakan infeki yang dapat memicu terjadinya perubahan abnormal pada sel serviks dan memiliki potensi menjadi kanker serviks atau kanker lainnya, seperti kanker anus dan kanker vagina. 

Prosedur Pap Smear

Agar hasil pemeriksaan Pap Smear lebih akurat, biasanya dokter akan menyarankan berbagai hal berikut ini sebelum menjalankan pemeriksaan.

  • Tidak menggunakan semprotan ataupun bedak di area dekat vagina
  • Tidak melakukan hubungan seks atau menggunakan pelumas
  • Jangan membilas vagina dengan cuka, air, atau cairan lain (douche)
  • Juga tidak memasukkan apa pun ke dalam vagina, termasuk obat-obatan, suppositoria, dan krim.

Sedangkan prosedur yang akan dilkukan juga terbilang cukup singkat. Berikut langkah-langkah yang akan dilakukan saat proses Pap Smear.

BACA JUGA: Simak! Ini 3 Kebiasaan yang Menyebabkan Jerawat Badan

  • Pasien diminta untuk melepaskan pakaian pada bagian bawah
  • Setelah itu dokter akan meminta pasien untuk berbaring di meja yang sudah disiapkan dengan posisi lutut menekuk sedangkan paha terbuka
  • Berikutnya, setelah kaki direntangkan, dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina. Pada proses ini mungkin pasien akan merasa tidak nyaman karena alat tersebut digunakan untuk membuka dinding vagina agar bagian leher rahim dapat terlihat
  • Langkah selanjutnya yakni dokter akan menggunakan swab untuk mengambil sampel jaringan di leher rahim, atau juga dengan menggunakan spatula, sikat halus, atau justru kedunya
  • Setelah proses tersebut selesai, dokter akan menyimpan sampel pada wadah khusus yang telah disediakan dan akan memeriksanya di laboratorium.

Pap Smear bukanlah hal yang mengerikan, justru metode aman dan wajib untuk dilakukan seorang wanita guna mendeteksi kanker serviks. Perlu diketahui bahwa Kanker serviks atau kanker leher rahim disebut sebagai pembunuh perempuan nomor satu di Indonesia. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Keza Felice