Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rizka Utami Rahmi
Ilustrasi siput air atau keong (Freepik/starokozhko-oleg)

Beberapa tahun belakangan di negara Indonesia banyak sekali dilanda penyakit serius yang tidak segan memakan korban. Sebut saja Covid-19, gagal ginjal pada anak, polio, dan belum lama ini ditemukan adanya ancaman penyakit demam keong yang melanda Sulawesi Tengah.

Dilansir dari Halodoc, demam keong atau schistosomiasis adalah penyakit yang berasal dari infeksi cacing parasit yang berasal dari keong atau siput air.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan setidaknya ada sekitar 200 orang lebih yang dikabarkan terjangkit demam keong tersebut. Kabupaten Poso dan Sigi adalah dua daerah yang menjadi lokasi penyakit endemik tersebut. 

BACA JUGA: Ratusan Orang Terpapar, Ini 4 Fakta Demam Keong yang Mewabah di Sulteng

Menguti dari Halodoc, berikut adalah fakta-fakta demam keong yang harus diwaspadai.

1. Penyakit parasit mematikan

Menjadi penyakit tropis terabaikan atau neglected tropical disease (NTD) namun nyatanya dampak dari penyakit ini tidak main-main. Parasit yang yang tinggal di dalam tubuh akibat infeksi cacing bisa bertahan selama bertahun-tahun lamanya hingga merusak organ tubuh seperti hati, ginjal, dan kandung kemih.

Karena sifatnya yang bahaya tersebut, maka Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa demam keong atau schistosomiasis adalah penyakit parasit yang mematikan kedua setelah malaria.

2. Penularan melalui air yang terkontaminasi

Penularan penyakit ini ialah melalui larva yang bisa menembus kulit dan masuk melalui air yang terkontaminasi tersebut.

3. Gejala demam keong

Dalam jangka pendek gejala demam keong adalah munculnya ruam dan gatal. Lalu antara 1-2 bulan, gelaja demam keong meliputi:

  • Batuk
  • Demam
  • Panas dingin
  • Nyeri otot

BACA JUGA: 4 Makanan Penyebab Alergi yang Jarang Diketahui, Ada Alpukat hingga Jagung!

Untuk gejala jangka panjang meliputi:

  • Sakit perut
  • Darah dalam urine (hematuria)
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Darah dalam feses
  • Pembesaran hati

4. Pengobatan demam keong

Pengobatan demam keong bisa menggunakan obat cacing bernama praziquantel. Obat cacing tersebut berbentuk pil dan bisa efektif jika cacing sudah bertumbuh lebih besar. Ulangi pengobatan beberapa minggu kemudian.

5. Pencegahan

Karena penyakit schistosomiasis belum memiliki vaksin untuk mencegahnya, maka cara untuk mencegahnya yaitu menghindari aktivitas air yang terdapat siput  yang mungkin saja telah terinfeksi schistosomiasis. Selain itu pastikan minum air matang yang telah dimasak.

Demikian informasi mengenai fakta-fakta demam keong yang hingga saat ini masih mewabah di Sulawesi Tengah. Semoga kita bisa terhindar dari segala penyakit berbahaya. Selalu ingat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizka Utami Rahmi