Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah sistol dan diastol berada di atas batas normal. Batas normal tekanan darah setiap orang tentu saja berbeda, tergantung dari berbagai faktor individual.
Namun, secara umum seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya berada di atas 140/90 mmHg setelah diukur di klinik atau fasilitas layanan kesehatan.
Hipertensi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu hipertensi derajat 1 dan hipertensi derajat 2. Penggolongan ini didasarkan pada tingkat keparahan dan hasil pengukuran tekanan darah sistol dan diastol.
Jika tidak ditangani dengan segera, hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyakit lainnya. Dikutip dari Konsesus Penatalaksanaan Hipertensi 2021, lebih dari 50% pasien hipertensi berisiko mengalami gangguan kardiovaskular yaitu diabetes, dislipidemia, obesitas, hiperurisemia, dan sindrom metabolik.
BACA JUGA: Kenali 4 Faktor Risiko Penyebab Stroke, Hindari Sedini Mungkin!
Berdasarkan hal tersebut, penting kiranya bagi pasien hipertensi untuk memperhatikan kualitas hidupnya. Pola hidup yang sehat dapat membantu mencegah atau memperlambat keparahan hipertensi serta mampu mengurangi risiko kardiovaskular.
Pola hidup sehat telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah. Masih dikutip dari sumber yang sama, berikut ini adalah beberapa intervensi pola hidup yang dapat dilakukan bagi pasien hipertensi.
1. Membatasi konsumsi garam
Konsumsi garam yang berlebih terbukti meningkatkan tekanan darah serta meningkatkan prevalensi hipertensi. Rekomendasi penggunaan natrium yaitu tidak lebih dari 2 gram per hari atau setara dengan 5-6 gram (1 sendok teh) garam dapur per hari. Hindari makanan dengan kadar garam yang tinggi.
2. Perbaiki pola makan
Pasien hipertensi dianjurkan untuk memperbaiki pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang mengandung sayuran, buah-buahan segar, kacang-kacangan, produk susu rendah lemak, asam lemak tak jenuh terutama zaitun, ikan, gandum, serta membatasi asupan daging merah dan asam lemak jenuh.
BACA JUGA: Jangan Konsumsi Berlebihan! Ini 7 Efek Samping Makanan Fermentasi
3. Olahraga teratur
Olahraga yang tepat untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi adalah aerobik. Pasien hipertensi disarankan untuk berolahraga minimal 30 menit latihan aerobik dinamik dengan intensitas sedang, misalnya berjalan, bersepeda, berenang, atau jogging selama 5-7 hari dalam satu minggu.
4. Berhenti merokok
Kebiasaan merokok tidak hanya berdampak pada pasien hipertensi, tetapi menimbulkan dampak negatif bagi tubuh secara keseluruhan.
Merokok merupakan salah satu faktor risiko vaskular dan kanker, sehingga pasien yang merokok harus sedapat mungkin menghentikan kebiasaan ini.
Itulah empat intervensi pola hidup yang dapat diterapkan oleh pasien hipertensi untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Semoga bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Health
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Viral di Tiktok Program Diet dengan Kopi Americano, Apakah Aman Bagi Tubuh?
-
Ini 4 Alasan Mengapa Minum Kopi sebelum Bekerja Sangat Dianjurkan
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade