Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi tekanan darah (Pixabay)

Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah sistol dan diastol berada di atas batas normal. Batas normal tekanan darah setiap orang tentu saja berbeda, tergantung dari berbagai faktor individual.

Namun, secara umum seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya berada di atas 140/90 mmHg setelah diukur di klinik atau fasilitas layanan kesehatan. 

Hipertensi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu hipertensi derajat 1 dan hipertensi derajat 2. Penggolongan ini didasarkan pada tingkat keparahan dan hasil pengukuran tekanan darah sistol dan diastol. 

Jika tidak ditangani dengan segera, hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyakit lainnya. Dikutip dari Konsesus Penatalaksanaan Hipertensi 2021, lebih dari 50% pasien hipertensi berisiko mengalami gangguan kardiovaskular yaitu diabetes, dislipidemia, obesitas, hiperurisemia, dan sindrom metabolik.

BACA JUGA: Kenali 4 Faktor Risiko Penyebab Stroke, Hindari Sedini Mungkin!

Berdasarkan hal tersebut, penting kiranya bagi pasien hipertensi untuk memperhatikan kualitas hidupnya. Pola hidup yang sehat dapat membantu mencegah atau memperlambat keparahan hipertensi serta mampu mengurangi risiko kardiovaskular.

Pola hidup sehat telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah. Masih dikutip dari sumber yang sama, berikut ini adalah beberapa intervensi pola hidup yang dapat dilakukan bagi pasien hipertensi.

1. Membatasi konsumsi garam

Konsumsi garam yang berlebih terbukti meningkatkan tekanan darah serta meningkatkan prevalensi hipertensi. Rekomendasi penggunaan natrium yaitu tidak lebih dari 2 gram per hari atau setara dengan 5-6 gram (1 sendok teh) garam dapur per hari. Hindari makanan dengan kadar garam yang tinggi.

2. Perbaiki pola makan

Pasien hipertensi dianjurkan untuk memperbaiki pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang mengandung sayuran, buah-buahan segar, kacang-kacangan, produk susu rendah lemak, asam lemak tak jenuh terutama zaitun, ikan, gandum, serta membatasi asupan daging merah dan asam lemak jenuh.

BACA JUGA: Jangan Konsumsi Berlebihan! Ini 7 Efek Samping Makanan Fermentasi

3. Olahraga teratur

Olahraga yang tepat untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi adalah aerobik. Pasien hipertensi disarankan untuk berolahraga minimal 30 menit latihan aerobik dinamik dengan intensitas sedang, misalnya berjalan, bersepeda, berenang, atau jogging selama 5-7 hari dalam satu minggu. 

4. Berhenti merokok

Kebiasaan merokok tidak hanya berdampak pada pasien hipertensi, tetapi menimbulkan dampak negatif bagi tubuh secara keseluruhan.

Merokok merupakan salah satu faktor risiko vaskular dan kanker, sehingga pasien yang merokok harus sedapat mungkin menghentikan kebiasaan ini. 

Itulah empat intervensi pola hidup yang dapat diterapkan oleh pasien hipertensi untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Semoga bermanfaat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Melinda Sari