Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | aozora dee
Ilustrasi operasi bariatrik yang dijalani Jennifer Dunn (Unsplash/National Cancer Institute)

Jennifer Dunn tampil pangling setelah bobotnya turun drastis pasca menjalani operasi bariatric di sebuah rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Berbicara tentang berat badan ideal, setiap orang rela melakukan apa pun untuk bisa mendapatkannya, salah satunya adalah menjalani operasi seperti yang dilakukan oleh bintang film Maling Kundang 2 itu. Nah, apa sebenarnya operas bariatric? Mari Simak informasi yang dilansir dari laman situs Klikdokter tersebut.  

Apa Itu Operasi Bariatrik?

Operasi ini merupakan sebuah prosedur yang ditujukan untuk menurunkan berat badan. Prosedur ini dapat memberikan harapan bagi mereka yang menghadapi obesitas. 

Operasi ini dianjurkan bagi individu dengan obesitas ekstrem, yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 35 kg/m2 jika terdapat penyakit lain seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, atau IMT ≥ 40 kg/m2 jika tanpa penyakit lain yang menyertainya.

Operasi bariatrik sering kali disebut sebagai alternatif bagi mereka yang telah berusaha sekuat tenaga, namun tidak melihat hasil yang diharapkan. Ini adalah kesempatan baru untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.

Akan tetapi, keputusan ini tidak diambil dengan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, di antaranya apakah kamu telah mencoba dengan sungguh-sungguh untuk mencapai berat badan ideal melalui perubahan pola makan dan olahraga. Jika semua upaya tersebut tidak berhasil, baru lah operasi bariatrik menjadi pilihan yang dapat dipertimbangkan.

Prosedur dalam operasi Bariatrik

Berdasarkan keterangan dari American Society for Metabolic and Bariatric Surgery, jenis operasi bariatrik yang akan dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Beberapa jenis operasi yang bisa dipilih termasuk:

1. Sleeve Gastrectomy

Prosedur sleeve gastrectomy umumnya menggunakan teknik laparoskopi, yakni melibatkan pengangkatan sekitar 80 persen bagian lambung untuk membentuk bentuk menyerupai buah pisang.

Untuk memulai prosedur ini, pasien diberikan obat bius oleh dokter anestesi. Kemudian, dokter bedah akan melakukan operasi laparoskopi dengan membuat beberapa sayatan kecil di bagian atas perut. Bagian lambung yang kecil akan dijepit secara vertikal, sedangkan bagian yang lebih besar akan diangkat.

2. Bypass Lambung Roux-en-Y (RYGB)

Operasi penurunan berat badan jenis Bypass Lambung Roux-en-Y (RYGB) melibatkan pemotongan lambung dan penghubungannya langsung ke usus kecil. Setelah pasien diberikan bius oleh dokter anestesi, dokter bedah akan membuat sayatan menggunakan metode terbuka atau laparoskopi.

Bagian atas lambung akan dipotong menjadi lebih kecil agar hanya mampu menampung sekitar 28 gram makanan. Selanjutnya, usus kecil juga akan dipotong dan dihubungkan dengan bagian lambung atas yang telah dikecilkan.

3. Adjustable Gastric Band (AGB)

Operasi Adjustable Gastric Band (AGB) adalah metode pembedahan di mana lambung bagian atas diikat menggunakan alat khusus yang berbentuk pita. Alat ini membentuk sebuah kantong kecil dengan lubang sempit di perut bagian bawah. Hal ini membuat makanan tertahan di lambung atas, sehingga perasaan kenyang lebih cepat tercapai.

4. Biliopancreatic Diversion with Duodenal Switch (BPD/DS)

Prosedur penurunan berat badan ini terbilang jarang dilakukan. Pertama, dokter bedah akan melakukan sleeve gastrectomy. Namun, katup yang memungkinkan makanan masuk ke usus kecil akan tetap dipertahankan, bersama dengan sebagian kecil usus kecil yang terhubung dengan lambung (duodenum).

Langkah berikutnya, membuat sayatan kecil di usus kecil di bawah duodenum. Sayatan kedua dibuat lebih bawah dekat ujung usus kecil. Ujung potongan usus kecil akan dihubungkan dengan ujung potongan yang ada di bawah duodenum.

5. Single Anastomosis Duodeno-Ileal Bypass with Sleeve Gastrectomy (SADI-S)

Operasi bariatrik ini merupakan kombinasi dari beberapa prosedur. Awalnya, dilakukan sleeve gastrectomy di mana sebagian lambung diangkat. Selanjutnya, bagian atas usus kecil dipotong dan hanya meninggalkan bagian paling ujung.

Kemudian, usus kecil dihubungkan dengan lambung, sehingga makanan langsung melewati lambung dan masuk ke bagian akhir usus kecil. Setelah operasi selesai, akan ada periode rawat inap yang diperlukan, serta diet pascaoperasi yang harus diikuti. Setelah diperbolehkan pulang, kunjungan rutin ke rumah sakit akan dijadwalkan.

Nah, itu dia penjelasan tentang operasi bariatrik dan prosedur yang harus dijalani oleh pasien yang ingin menurunkan berat badan ke level ideal. Meskipun banyak membantu, perlu diingat bahwa operasi ini memiliki efek samping, misalnya mengalami mual, diare, kram perut, hipoglikemia, malnutrisi, refluks empedu, dan batu empedu terjadi karena penumpukan kolesterol berlebihan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

aozora dee