Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Sabila Dwi Handayani
Ilustrasi Akibat Self Diagnose (Pexels/cottonbro studio)

Self Diagnose atau yang diartikan diagnosis diri sendiri adalah suatu proses mendiagnosis diri sendiri tanpa adanya dasar pengetahuan atau pernyataan orang ahli di bidangnya. Pengertian self diagnose dalam penelitian Ditanti dkk (2023) adalah proses dimana individu mendiagnosa diri atau mengidentifikasi gangguan yang ada pada dirinya, dimana kebanyakan orang mencari gejala yang mereka miliki di internet dan mencoba untuk melihat apakah mereka cocok dengan gejala tersebut.

Self diagnose biasanya sering berkaitan dengan hal-hal seperti kesehatan misalnya kesehatan mental. Biasanya, orang akan mendiagnosis diri sendiri berdasarkan informasi yang ia dapat secara gamblang misalnya buku, internet, atau keluarga.

Kamu mungkin pernah melihat suatu postingan yang bertuliskan "Ciri-ciri kamu memiliki penyakit mental OCD", kemudian kamu akan menemukan sebuah komentar yang beranekaragam, misalnya "Aku selalu ngerasa ga nyaman kalo liat gelas ga tertata rapi, ternyata aku punya OCD" dan komentar lainnya. Komentar tersebut sudah masuk dalam self diagnose loh. Seseorang mungkin saja langsung percaya bahwa apa yang ia lihat dan ia baca merupakan suatu hal yang benar-benar terjadi pada dirinya.

Namun, dalam faktanya tidak seperti itu. Seseorang yang memiliki gangguan kesehatan mental tentu saja membutuhkan diagnosis dari ahli pada bidang kesehatan mental baik itu dokter jiwa, Psikolog atau Psikiater.

BACA JUGA: 4 Kebiasaan Saat Mandi Ini Ternyata Membahayakan Kesehatan, Sudah Tahu?

Tak hanya berkaitan dengan kesehatan mental, self diagnose ini juga tidak boleh dilakukan pada penyakit fisik lainnya seperti penyakit jantung, lambung dan lain-lain. Perlu diingat, bahwa semua hal yang berkaitan dengan mendiagnosis diri sendiri merupakan tindakan yang merugikan. Seseorang yang melakukan self diagnose bisa berakibat fatal pada ketenangan diri, orang tersebut bisa saja mengalami kecemasan berlebihan, salah penanganan dan situasi fatal lainnya.

Dikutip dari situs psychology.binus.ac.id, sebanyak 37% gen Y yang mengikuti survey Millenial Mindset telah melakukan diagnose diri terkait masalah kesehatan mental yang sebenarnya tidak mereka miliki dengan melihat informasi kesehatan mental secara online, dan ini justru menyebabkan rasa khawatir atas kesehatan mental mereka.

Dilansir dari laman halodoc.com, seseorang yang melakukan self diagnose tidak menutup kemungkinan untuk mengalami gangguan kecemasan umum. Gangguan kecemasan umum adalah kondisi mental yang biasanya ditandai dengan kekhawatiran berlebihan terhadap situasi tertentu.

Oleh karena itu, kamu sebagai generasi bangsa selanjutnya perlu menghindari tindak self diagnose guna kesehatan diri sendiri. Apabila kamu merasa terdapat sesuatu hal pada diri mu yang sangat mengganggu aktivitas, kamu dapat menghubungi ahli terkait guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Sabila Dwi Handayani