Adenomiosis adalah kondisi medis yang memengaruhi rahim pada wanita. Meskipun banyak wanita mungkin belum mendengar tentang kondisi ini, adenomiosis sebenarnya cukup umum terjadi. Ini terjadi ketika jaringan yang seharusnya hanya tumbuh di lapisan dalam rahim (endometrium) mulai tumbuh ke dalam otot dinding rahim.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, tetapi juga dapat memengaruhi kemampuan seorang wanita untuk hamil. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan adenomiosis?
Dikutip dari laman mayoclinic dan clevelandclinic, berikut ini beberapa faktor yang diduga berperan terjadinya Adenomiosis pada rahim. Yuk simak!
1. Faktor Hormonal
Hormon terutama hormon estrogen, diyakini memiliki peran penting dalam perkembangan adenomiosis. Hormon ini merangsang pertumbuhan jaringan endometrium setiap siklus menstruasi. Pada beberapa wanita dengan adenomiosis, jaringan ini mungkin merespons hormon dengan cara yang tidak normal, menyebabkan pertumbuhan yang lebih dalam ke dalam otot rahim.
2. Invasi Jaringan Endometrium
Ada teori bahwa adenomiosis bisa terjadi setelah prosedur seperti histerektomi (pengangkatan rahim) atau operasi caesar, di mana jaringan endometrium dapat masuk ke dalam dinding rahim melalui luka operasi. Namun, teori ini masih diperdebatkan dan tidak sepenuhnya menjelaskan semua kasus adenomiosis.
3. Faktor Genetik
Ada bukti bahwa faktor genetik dapat memainkan peran dalam risiko seseorang terkena adenomiosis. Jika seorang wanita memiliki anggota keluarga dengan riwayat adenomiosis, maka risikonya mungkin lebih tinggi.
BACA JUGA: 6 Manfaat Minum Susu sebelum Tidur, Mampu Mengatur Berat Badan
4. Peradangan
Peradangan dalam rahim atau organ panggul lainnya juga telah dihubungkan dengan perkembangan adenomiosis. Peradangan dapat merangsang pertumbuhan jaringan endometrium di tempat yang salah.
5. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh yang tidak normal juga bisa menjadi faktor dalam perkembangan adenomiosis. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh dapat mempengaruhi cara tubuh merespons peradangan dan pertumbuhan jaringan yang tidak normal.
6. Faktor Lingkungan
Beberapa penelitian awal telah menghubungkan paparan lingkungan tertentu, seperti zat kimia yang ditemukan dalam produk rumah tangga atau lingkungan industri dengan peningkatan risiko adenomiosis. Namun, keterkaitan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dipahami dengan lebih baik.
Meskipun beberapa faktor penyebab adenomiosis telah diidentifikasi, perlu dicatat bahwa penyebab pasti kondisi ini masih menjadi area penelitian yang aktif. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab adenomiosis, para ahli kesehatan dapat mengembangkan pendekatan pengobatan yang lebih efektif dan strategi pencegahan yang lebih baik untuk membantu wanita yang terkena dampak kondisi ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bukan Kualitas, Tapi Stereotip yang Kadang Halangi Perempuan Menjadi Pemimpin
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Tamat! Ini 3 Momen Menyakitkan bagi Noh Young Won di Bitter Sweet Hell
-
Siap-Siap Emosi! 3 Drama Korea Ini Sepanas Film Ipar adalah Maut
Artikel Terkait
Health
-
Menguak EEHV, Virus yang Renggut Nyawa Gajah Tari
-
Stevia Aman Gak Sih? BPOM sampai Guru Besar IPB Jawab Tudingan Picu Diabetes dan Kanker!
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Intermittent Fasting: Diet Populer dengan Manfaat dan Risiko Kesehatan
-
Ketika Stres Diam-Diam Bikin Tubuh Sakit, Dokter Indonesia Angkat Isu Ini ke Eropa
Terkini
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
-
Gen Z Sering Pakai Akun Alter di Medsos, Apa Sih Yang Dicari?
-
Effortless Abis! Intip 4 OOTD Kasual Kece ala Huening Bahiyyih Kep1er
-
Pendidikan Etika Digital sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero