Tahi lalat sering kali memiliki peran penting dalam penampilan seseorang. Dalam beberapa kasus, tahi lalat yang muncul dapat menjadi pertanda adanya perkembangan kanker kulit.
Oleh sebab itu, operasi tahi lalat menjadi pilihan untuk mencegah potensi masalah yang lebih serius. Selain itu, beberapa orang juga memilih operasi tahi lalat demi alasan estetika guna meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Sebelum memutuskan untuk menghilangkan tahi lalat, langkah pertama yang kamu harus lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Mereka akan mengevaluasi tahi lalat kamu dan memutuskan apakah operasi dapat dilakukan.
Ada beragam prosedur operasi tahi lalat, dikutip dari Halodoc berikut ini adalah beberapa metode yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Metode Bedah Pencukuran (Shave Removal)
Metode ini cocok untuk tahi lalat yang cenderung kecil dan memiliki ketinggian lebih dari permukaan kulit di sekitarnya. Prosesnya dimulai dengan memberikan anestesi lokal pada area yang akan diangkat.
Selanjutnya, dengan menggunakan pisau bedah, dokter akan mengangkat tahi lalat hingga sejajar dengan kulit sekitarnya. Keuntungan dari metode ini adalah tidak adanya jahitan, namun perlu diingat bahwa tahi lalat tersebut mungkin bisa tumbuh kembali.
2. Pembedahan Eksisi
Metode ini diterapkan untuk tahi lalat yang lebih besar. Dokter akan mengangkat tahi lalat hingga akar-akarnya menggunakan pisau bedah. Bagian kulit yang ditinggalkan juga akan dijahit untuk mengamankan area tersebut.
Tahi lalat yang diangkat akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama jika ada kekhawatiran mengenai sifat berbahaya tahi lalat.
3. Metode Laser
Proses ini efektif untuk tahi lalat yang memiliki permukaan yang hampir rata dengan warna cokelat. Dalam metode ini, sinar laser khusus akan diarahkan ke tahi lalat untuk menghancurkan pigmen cokelat yang menyusunnya. Meskipun metode ini lebih minim invasif, beberapa sesi mungkin diperlukan untuk hasil yang optimal.
Operasi tahi lalat merupakan pilihan yang bisa dipertimbangkan baik untuk alasan medis maupun estetika. Dalam memilih prosedur yang sesuai dengan kondisimu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat.
Baca Juga
-
4 Alasan Pentingnya Work Life Balance, Buat Kita Lebih Fokus saat Bekerja
-
4 Alasan Kamu Tidak Harus Mengadakan Pesta Pernikahan, Hemat Biaya!
-
7 Strategi Efektif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca pada Orang Dewasa
-
5 Langkah Mengatasi Anggota Keluarga yang Toxic, Jaga Batasan!
-
6 Penyebab Enochlophobia atau Phobia Takut Keramaian yang Perlu Kamu Tahu
Artikel Terkait
-
Amanda Manopo Dituding Operasi Plastik di Dada Gara-Gara Video Ini, Benarkah?
-
Pasca Jalani Operasi Bariatrik, Shindy Samuel Cuma Sanggup Makan 2 Sendok
-
Cerita Anggota Veteran Berjuang Bersama Paman Ferdy Sambo di Operasi Seroja di Timor Timur
-
OTT KPK Turun Dibanding Semester 1 2022, Asep Guntur: Saya Sih Berpikir Positif
-
Nunung Srimulat Girang Dapat Izin Kerja dari Dokter Usai Operasi Kanker Payudara
Health
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
-
Popcorn Brain: Ketika Otak Sulit Fokus Akibat Sering Terpapar Gadget
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
Terkini
-
Dikabarkan Kembali ke Spanyol, Mampukah Jordi Amat Bersaing di Usia Senja?
-
Marvel Hapus 3 Film dari Jadwal Rilis Usai Doomsday dan Secret Wars Ditunda
-
Review Film Aftersun: Kisah yang Diam-Diam Mengoyak Hati
-
Hugh Jackman Buka Suara soal Kemunculan Wolverine di Avengers: Doomsday
-
Five Cities Four Women: Saat Para Penyedia Jasa Teman Kencan Butuh Dekapan